Diterbitkan 24 Jan 2024

Lebih Transparan, Kini Petani Dapat Mengetahui Informasi Pupuk Bersubsidi Secara Mandiri.

Agri Edu
Pupuk Bersubsidi

Pupuk bersubsidi merupakan pupuk yang diadakan dan disalurkan oleh pemerintah. Tujuan adanya pupuk ini yaitu membantu petani memenuhi kebutuhan produksi tanaman pangan yang sesuai dengan program pemerintah. Perlu diketahui tidak semua petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Hanya petani tanaman pangan, peternakan, dan perkebunan rakyat lah yang berhak mendapatkan pupuk. Segala hal tentang pupuk bersubsidi, termasuk pengadaan dan penyaluran telah diatur pada Keputusan Menperindag No. 70/MPP/Kep/2/2023 tertanggal 11 Februari 2023. Namun kenikmatan pupuk bersubsidi hanya berlaku untuk pupuk urea dan pupuk NPK saja. 

Mengapa Pupuk Bersubsidi Terbatas?

Ada beberapa alasan mengapa pupuk bersubsidi terbatas dalam hal peyaluran dan penerimanya. Berikut alasan dibailk keterbatasan pupuk bersubsidi

  • Meskipun pupuk ini tidak gratis, yang terpenting adalah harganya masih jauh lebih terjangkau dibandingkan pupuk non-subsidi. Dengan harga pupuk yang terjangkau, diharapkan petani dapat mengaksesnya dengan mudah.
  • Tanah terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro. Nah, unsur hara makro inilah yang perlu diisi kembali supaya tanah tetap ternutrisi. Pupuk yang bersubsidi hanya memberikan subsidi untuk pupuk dengan unsur hara makro saja. Hal ini dikarenakan adanya efisiensi pemupukan akibat dari kondisi dengan lahan pertanian dewasa ini.
  • Pupuk ini ditujukan untuk komoditas pertanian yang sangat mudah terdampak dengan inflasi, seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, serta bahan makanan lainnya yang harganya sering kali berfluktuatif. 

Cara Mengetahui Kuota Pupuk Bersubsidi

Sumber: iStock

Sektor pertanian kini mulai mengenali digitalisasi, sehingga informasi tentang pupuk bersubsidi kini dapat diakses secara online. Untuk mengetahuinya, petani dapat melakukan beberapa cara berikut

Pengecekan melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL)

Pengecekan melalui KPL dapat dilakukan oleh petani yang sudah memiliki Kartu Tani. Melalui KPL, petani dapat mengetahui informasi kuota pupuk beserta alokasinya yang sudah terintregasi dengan e-Alokasi. Kartu Tani kemudian dipindai oleh mesin Electronic Data Capture (EDC). Setelah dipindai, maka akan ditampilkan informasi kuota dan alokasinya serta dapat langsung dicetak. 

Lalu bagaimana dengan petani  yang belum memilki Kartu Tani? Petani yang belum memilki Kartu Tani dapat melihat informasinya melalui hasil informasi yang sudah dicetak oleh KPL.

Pengecekan melalui Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) maupun Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)

Jika tidak ada KPL di wilayah terdekat, petani dapat mendatangi PPL maupun BPP untuk pengecekan kuota beserta alokasi pupuk subsidi. Petugas akan melakukan pengecekan melalui aplikasi SIMPI maupun e-Alokasi. Hasil pengecekan juga dapat dicetak dan disimpan oleh petani. 

Pengecekan mandiri melalui aplikasi SIMPI

Tanpa perlu repot keluar rumah, petani dapat melihat kuota beserta alokasi pupuk melalui SIMPI dengan mengakses laman https://simpi.bri.co.id/ . Dari website tersebut, petani dapat memilki Informasi Kuota Petani pada bagian kiri atas. Setelah halaman terbuka, petani dapat memasukkan Nomor KTP maupun nomor Kartu Tani lalu klik tombol CARI. Apabila terdaftar, akan ditampilkan informasi kuota alokasi pupuk ini beserta dengan penyalurnya (KPL). keuntungan lain menggunakan SIMPI yaitu dapat diakses juga oleh petani yang belum memilki Kartu Tani serta tanpa perlu login dengan username dan password.

Nah, itulah beberapa cara untuk mengetahui informasi tentang serba-serbi pupuk subsidi. Dengan adanya digitalisasi pada sektor pertanian, hal ini mempermudah petani serta meningkatkan transparansi alokasi pupuk bersubsidi. Yang terpenting adalah Hindari Penggunaan Pupuk Palsu, Simak Ciri-Ciri Pupuk Asli yang Harus Diketahui Petani. Kamu juga bisa mengetahui informasi seputar edukasi tentang pupuk subsidi maupun non-subsidi melalui artikel yang ada di blog Gokomodo, lho! Jangan lupa baca, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin