Diterbitkan 10 Nov 2023

Memilih Dan Menggunakan Pupuk Buah Organik yang Tepat. Simak Caranya!

Agri Edu
Pupuk buah

Dari semua unsur hara yang terkandung pada tanah, ada beberapa unsur yang digunakan khusus untuk merangsang pertumbuhan buah, seperti kalium dan fosfat. Kalium sangat terkenal dengan kemampuannya mendorong pertumbuhan generatif pada tanaman. Biasanya kalium terdapat pada pupuk NPK, KCL, dan ZK.

Sedangkan fosfat mampu memperbaiki kualitas buah dan bungan pada tanaman. Fosfat mampu memperbaiki warna, aroma, rasa, dan besar buah. Biasanya pupuk dengan kandungan fosfat terdapat pada pupuk NPK, RP, SP, dan masih banyak lagi.

Sumber: Garden Tabs

Kandungan tersebut juga dapat diperoleh melalui pupuk organik, baik itu yang dibuat sendiri maupun pupuk organik yang tersedia di pasaran. Rekomendasi pupuk yang bisa dijumpai di pasaran ada pada artikel Rekomendasi Pupuk Buah untuk Buah yang Lebih Besar dan Berkualitas

Jenis Pupuk yang Cocok untuk Buah

Pemberian pupuk untuk merangsang pertumbuhan buah tidak melulu menggunakan pupuk yang bermerek. Kamu bisa menggunakan beberapa jenis pupuk berikut untuk menghasilkan buah yang lebat dan besar:

Pupuk Hijau

Pupuk hijau merupakan pupuk yang komposisi utamanya memanfaatkan tanaman yang sudah membusuk/lapuk. Tanaman yang bisa dijadikan pupuk hijau yaitu tanaman sisa panen maupun tanaman yang sengaja ditanam untuk diambil hijaunya. Jenis tanaman yang dimanfaatkan sebagai pupuk hjiau berasal dari jenis leguminosa (kacang-kacangan) dan tananan air (azola). 

Tanaman masih memerlukan nitrogen agar mampu menghasilkan buah yang baik. Pupuk dari bahan ini mengandung nitrogen yang cukup untuk pertumbuhan buah. Pengaplikasiannya cukup dengan membenamkan ke dalam tanah maupun harus melalui proses pengomposan terlebih dahulu.

Pupuk Kandang

Sumber: Lomi

Pupuk kandang merupakan pupuk yang terbuat dari kotoran hewan. Berdasarkan jenis kotorannya, pupuk kandang terbagi menjadi kotoran hewan yang kencing dan tidak kencing. Untuk menghasilkan buah yang baik, diperlukan kalium dan fosfor yang tinggi yang dapat diperoleh dari kotoran hewan yang tidak kencing.

Kandungan kalium dan fosfor lebih tinggi pada kotoran hewan tidak kencing dibandingkan dengan kandungan nitrogennya. Kekurangannya hanya memerlukan waktu yang lebih lama untuk terurai. Pupuk kandang sebaiknya diberikan saat pemupukan dasar. Kotoran hewan yang dijadikan pupuk tidak perlu diolah, namun cukup didiamkan hingga matang dan bisa diaplikasikan ke lahan.

Membuat Pupuk Organik untuk Buah

Sumber: Pinterest

Memang pupuk tanaman buah dapat dibeli di semua toko, termasuk di Mitra Gokomodo. Jika ingin lebih berhemat dan mendukung ketahanan lingkungan yang berkelanjutan, membuat pupuk organik sendiri bisa menjadi pilihan. Berikut beberapa cara membuat pupuk organik untuk merangsang pertumbuhan buah.

Pembuatan pupuk organik sendiri biasanya menggunakan bahan yang mudah ditemui dirumah. Untuk pupuk ini, memerlukan bahan:

1-2 kuning telur ayam

1 botol minuman probiotik (contoh: Yakult)

500 ml minuman isotonik (contoh: Pocari Sweat)

2 sdt penyedap rasa

Yap, benar sekali. Kali ini pupuk organik menggunakan penyedap rasa – atau dikenal dengan sebutan micin – sebagai bahan utamanya, Cara membuatnya yaitu

  • Campur semua bahan ke dalam botol, kocok hingga merata.
  • Simpan botol di dalam ruangan selama 3-6 hari. Buka botol pada hari ketiga untuk mengeluarkan udara hasil fermentasi. Hati-hati saat membuka botol, karena hasil fermentasi bisa menyembur keluar.
  • Jika sudah berbau seperti tapai, pupuk organik bisa diaplikasikan pada tanaman buah

Cara pangaplikasian pupuk organik dengan cara melarutkan 5-10 ml pupuk dengan 1 liter air. Jika sudah, pupuk dapat disiram maupun disemprotkan pada daun sebanyak 2x dalam satu minggu.
Sudah tahu kan pentingnya pupuk khusus untuk buah? Nantikan tips pembuatan pupuk organik dan rekomebdasi pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman hanya di website Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin