Diterbitkan 16 Aug 2023

Mikrobioma Tanah: Penggunaan dan Manfaatnya untuk Pertanian Organik

Agri Edu
mikrobioma tanah

Kesuburan tanah merupakan kunci dari semua aktivitas pertanian, produktivitas lahan, serta perwujudan ketahanan lingkungan berkelanjutan. Kesuburan tanah bisa tercapai setelah pemakaian pupuk kimiawi dan pupuk organik. Selain itu, peran mikrobioma juga tidak kalah penting dalam pertanian.

Mikrobioma tanah dalam lingkup pertanian

Mikrobioma adalah perkumpulan koloni mikroorganisme pada suatu habitat tertentu, misalnya lahan pertanian. Secara umum, mikrobioma pada lahan pertanian meliputi bakteri, actinomycetes, jamur, alga, dan protozoa. Ketahanan hidup mikrobioma dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, aerasi, dan sumber energi. 

Penggunaan Mikroorganisme Sebagai Inovasi Agrikultur sudah mulai dilakukan. Berbagai jenis mikroorganisme, yang kemudian disebut dengan mikrobioma, bekerjasama dengan sistem perakaran tanaman untuk membentuk tanah yang subur. Selain itu, penggunaan mikrobioma juga menunjang sistem pertanian organik dan menghasilkan produk organik pula. 

Sistem pertanian organik menurut SNI 6729:2016 merupakan sistem manajemen holistik bahan pangan untuk meningkatkan dan mengembangkan agroekosistem. Agroekosistem disini meliputi keragaman hayati, siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Mikrobioma yang terdapat pada pertanian organik akan mengalami pertambahan keanekaragaman jenis dan jumlahnya. Hal ini disebabkan karena pertanian organik dirawat tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga menciptakan ekosistem yang baik untuk mikrobioma tanah.

Simbiosis mutualisme mikrobioma tanah

Simbiosis mutualisme terjadi antara mikrobioma dan tanaman yang ada di lahan. Tanaman melepaskan nutrisi ke dalam tanah sehingga mikrobioma di sekitar lapisan rhizosfer (tanah dekat sistem perakaran) berupa asam amino, glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Zat tersebut digunakan sebagai sumber makanan mikrobioma. Sedangkan bagi tanaman, mikrobioma dapat menyuburkan tanah melalui fiksasi nitrogen yang merangsang terbentuknya fitohormon untuk pertumbuhan tanaman. Terlebih lagi mikrobioma juga mampu melarutkan unsur makro sehingga mudah diserap kembali oleh tanaman. Berikut contoh peranan spesifik mikrobioma dalam tanah pertanian:

  1. Rhizobium sp., Clostridium sp. dan Azotobacter sp. bermanfaat untuk fiksasi nitrogen pada udara sehingga mudah diserap tanaman
  2. Bakteri Pseudomonas dan Bacillus serta jamur Aspergillus dan Penicillium berguna sebagai pelarut fosfat sehingga mudah diserap tanaman. 
  3. Bakteri copiotrophic berperan penting dalam siklus karbon pada tanah pertanian organik. 

Penggunaan pestisida tertentu dapat membunuh mikroorganisme penting pada lahan pertanian organik. Padahal, dengan banyak menumbuhkan mikrobioma terbukti menunjang pertanian organik. Baca tentang pertanian dan produk organik lebih banyak melalui website Gokomodo.

whatsapp
twitter
facebook
linkedin
Blog terbaru
Pengetahuan agrikultur, tips, dan sumber daya dari tim kami.