Penambahan Fungisida Saat Musim Hujan Bantu Jaga Produktivitas Tanaman Holtikultura
Sektor pertanian sangat bergantung penuh kepada iklim dan lingkungan. Menjadi tantangan tersendiri bagi petani ditengah perubahan iklim yang ekstrim untuk mempertahankan produktivitas lahan. Dengan kondisi demikian, petani harus memutar otak bagaimana agar tanaman tetap hidup ditengah perubahan iklim dan cuaca yang terlalu ekstrim ini, terlebih pada saat musim hujan.
Musim hujan yang panjang bisa menjadi musuh untuk sebagian petani. Pasalnya, air hujan yang bersifat asam bisa merusak kesuburan tanah, melarutkan pupuk, hingga menimbulkan beberapa serangan OPT. Kelembaban tinggi saat musim hujan sangat berpengaruh pada tanaman holtikultura dikarenakan rentan terkena serangan jamur dan OPT lainnya.
Hortikultura merupakan budidaya tanaman kebun dengan metode yang lebih modern dan memiliki beberapa lingkup cakupan kerja mulai dari pembenihan hingga distribusi hasil kebun. Budidaya hortikultura dilakukan untuk produksi skala besar, tetapi tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan skala kecil pada area yang terbatas. Komoditas tanaman hortikultura memiliki permintaan dan produksi yang tinggi. Tanaman hortikultura dibedakan menjadi 4 jenis yaitu sayuran (olerikultura), buah-buahan (frutikultur), tanaman hias (florikultura), dan tanaman obat (biofarmaka).
Agar tanaman holtikultura bisa bertahan di musim hujan, pemberian pupuk yang tepat saja tidak cukup – Simak Tips Pemberian Pupuk Saat Curah Hujan Tinggi. Perlunya mengimbangi pemberian pupuk dengan penambahan fungisida untuk mencegah tumbuhnya jamur pada tanaman. Pemberian fungisida untuk mencegah penyakit bercak hitam dan embun tepung pada musim hujan akan lebih efektif apabila dilakukan sebanyak 1-2 kali seminggu. Faktor penentu efektivitas kerja fungisida yaitu curah hujan dan jumlah hari hujan.
Dalam prakteknya, ada petani yang mencampurkan beberapa bahan kimia untuk tanaman seperti insektisida, fungisida, obat hormon, obat kesehatan daun, dan bahan ‘perekat’ lainnya. Dosisnya pun juga dinaikkan hingga 2-3 kali lipat dari doseis biasanya, termasuk juga frekuensi pemberiannya yang semula seminggu sekali namun pada musim hujan dilakukan hingga lima hari sekali.
Metode perawatan ketika menambah pupuk dan fungisida:
- Membuang dan membakar tanaman yang terjangkit penyakit agar tidak menular ke tanaman yang kondisinya masih sehat. Tidak cukup sampai disitu, kamu juga perlu membuang tanah disekitar tanaman yang terkena penyatkit.
- Memilih kultivar yang tahan penyakit dan meletakkannya di dataran tinggi untuk mencegah pembusukan akar.
- Menghindari panen sampai daun mengering untuk meningkatkan aerasi dan waktu kering setelah hujan atau embun pagi.
- Memberikan fungisida sebelum tanaman terserang penyakit yang disebabkan oleh OPT
Itulah penjelasan seputar pemberian zat kimia tambahan untuk tanaman holtikultura saat musim hujan tiba. Kamu bisa menemukan artikel lain yang berhubungan dengan agrikultur setiap harinya melalui website Gokomodo.