Penggunaan Pupuk KCl pada Tanaman Bunga, Sayuran, dan Perkebunan
Penggunaan pupuk KCl sebagai pupuk majemuk oleh petani sudah menjadi hal yang biasa. Dengan menggunakan pupuk KCl, maka tanah mendapatkan unsur kalium dan klorida tambahan. Secara umum, petani menggunakan pupuk KCl untuk mendapatkan hasil panen yang melimpah.
Tidak heran jika kelapa sawit juga menggunakan pupuk KCL sebagai nutrisi tambahannya – Mengenal Pupuk KCl Kelapa Sawit dan Rekomendasi Pemberiannya. Penggunaan KCl lebih luas dapat diberikan pada tanaman bunga, sayuran, dan tanaman perkebunan.
Pemberian Pupuk KCl pada Tanaman Bunga
Unsur kalium menjadi salah satu unsur yang sudah pasti ada di dalam tanah. Kalium dalam tanah berasal dari feldspar 16%, mika 5,2%, biotit 3,8%, muskovit 1,4%, illit, vermikulit, khlorit, dan mineral jenis lainnya. Pemberian pupuk kalium sebagai pupuk dengan unsur hara makro tentu diperlukan dalam jumlah banyak agar tanaman berbunga lebat. Selain itu, unsur kalium dalam tanah cepat teroksidasi dengan udara dan reaktif dalam air sehingga pemberian pupuknya sangat diperlukan untuk tanaman.
Pupuk KCl cocok untuk beberapa tanaman bunga, seperti mawar, melati, euphorbia, azalea, herbras, dan lainnya. Namun, penggunaan pupuk KCl akan bekerja dengan baik pada tanaman bunga dalam pot. Meskipun pupuk KCl bisa digunakan sendiri, mencampurnya dengan pupuk urea dan pupuk SP-36 dipercaya mampu menginduksi pertumbuhan bunga pada tanaman bunga dewasa. Dosis perbandingan pupuk KCl, pupuk urea, dan pupuk SP-36 yaitu 10:15:9.
Pada tanaman hias pot memerlukan campuran pupuk sebanyak 15 gram dan dibenamkan disekeliling tanaman saat tahap pemeliharaan. Pemupukan disarankan sebanyak satu kali dalam sebulan. Agar tumbuh dengan baik, juga diperlukan penyiraman yang dilakukan minimal satu kali sehari saat pagi atau sore hari dan hindari menyiram tanaman bunga saat siang hari.
Pupuk KCl untuk Sayuran
Pupuk KCl terkenal dengan manfaatnya saat digunakan pada masa generatif tanaman. Sayuran termasuk tanaman yang banyak dibudidayakan, sayangnya tidak semua sayuran cocok menggunakan pupuk KCl. Beberapa tanaman sayur yang cocok menggunakan pupuk KCl yaitu bayam dan kacang panjang.
Hampir semua orang familiar dengan sayur bayam. Selain mudah dijumpai, mengkonsumsi bayam mampu meningkatkan zat besi yang penting digunakan pada proses pembentukan darah. Agar hasil panen bayam melimpah, bisa ditambah nutrisinya dengan menggunakan pupuk KCl.
Pemberian pupuk KCl pada tanaman bayam dibagi menjadi dua yaitu ketika sebelum benih disebarkan dan saat pemupukan susulan. Pupuk dasar sebelum benih disebar menggunakan campuran dan dosis pupuk urea (56 kg/ha), SP-36 (250 kg/ha), dan KCl (90kg/ha). Saat memberi pupuk KCl susulan, sebaiknya menggunakan campuran pupuk urea (56 kg/ha) dan pupuk KCl (90 kg/ha)
Kacang panjang juga termasuk salah satu sayuran yang sering dimasak dan dimakan oleh masyarakat Indonesia. Faktanya kacang panjang menjadi sumber vitamin E yang dengan harga yang terjangkau dan mudah untuk dimasak. Kacang panjang yang berkualitas tidak terlepas dari peran pupuk, salah satunya pupuk KCl.
Pupuk KCl biasanya dikombinasikan dengan pupuk fosfat sekaligus diberikan sebelum memulai penanaman benih dan sebagai pupuk susulan. Untuk kacang panjang, dosis pupuk KCl yang direkomendasikan yaitu 1-3 kg untuk 1.000 lubang tanam dan tentunya disesuaikan dengan umur tanaman.
Penggunaan Pupuk KCl pada Karet
Hasil perkebunan sangatlah penting terutama pada komoditas ekspor, seperti kelapa sawit. Untuk menjaga kualitas buahnya, tidak heran apabila kelapa sawit menggunakan pupuk KCl sehingga hasil panen melimpah. Ternyata pupuk KCl juga cocok digunakan untuk komoditas ekspor lainnya seperti pohon karet dan kopi.
Perkebunan karet merupakan salah satu perkebunan dengan fluktuasi produksi dan harga yang sering terjadi selama 10 tahun terakhir. Agar produktivitasnya meningkat, pemberian pupuk sangat diperlukan. Penggunaan pupuk KCl bersamaan dengan pupuk urea, pupuk TSP, dan kleserit disarankan. Dosis pemberian pupuk KCl dibedakan menjadi dua yaitu saat tanaman belum menghasilkan dan saat tanaman sudah menghasilkan.
Untuk tanaman yang belum menghasilkan hingga berusia sampai 5 tahun, setidaknya membutuhkan pupuk KCl sebanyak 100-250 gram/pohon menyesuaikan dengan usia tanaman karet sebanyak 6x pemupukan setiap tahun. Pada tanaman yang sudah menghasilkan (6-25 tahun) pupuk KCl yang diberikan sebanyak 300 gram/tahun (usia 6-15 tahun), 250 gram/pohon (usia 16-25 tahun), dan 150 gram/pohon ketika sesaat sebelum dilakukan peremajaan. Saat tanaman sudah menghasilkan, frekuensi pemupukan hanya dilakukan 2 kali dalam satu tahun.
Pupuk KCL pada Tanaman Kopi
Pada tanaman kopi, penggunaan pupuk KCl dibarengi dengan penggunaan fosfat alam, kapur, dolomit, urea, TSP, SP-36, dan kleserit. Pemupukan tanaman kopi dilakukan pada awal dan akhir musim hujan. Jumlah kebutuhan pupuk KCl setiap pemberiannya juga bervariasi. Apabila pemupukan dilakukan awal musim hujan, maka pupuk KCl yang dibutuhkan sebanyak 15-70 gram/pohon untuk tanaman kopi yang usianya 1-4 tahun. Saat akhir musim hujan, kebutuhan pupuk KCl sama dengan pemupukan di awal musim hujan dengan tambahan pupuk KCl 200 gram/pohon (usia 5-10 tahun) dan 250 gram/pohon (usia >10 tahun)
Ternyata pupuk KCl juga dibutuhkan untuk menghasilkan hasil panen yang melimpah dan berkualitas. Pupuk KCl original dapat kamu beli melalui Mitra Gokomodo yang tersebar di wilayahmu, ya! Jangan khawatir, masih banyak artikel tentang pemupukan yang bisa diakses di website Gokomodo dan tentunya selalu update setiap hari!