Peran Penting Agronomi untuk Keberlanjutan Industri Kelapa Sawit Indonesia
Di negara tropis sangat mudah untuk melakukan aktivitas bercocok tanam. Bahkan ada banyak hasil pertanian dan perkebunan yang diekspor keluar negeri, seperti kelapa sawit. Dari keadaan alam yang seperti ini, lahirlah pengusaha-pengusaha yang menggeluti bidang agrikultur, atau biasa disebut dengan agribisnis. Agribisnis saat ini dimudahkan dengan adanya internet. Oleh karena itu, Pentingnya DIgitalisasi dan Informasi Agribisnis bagi Petani dan pebisnis pemula.
Banyak ditemukan industri kelapa sawit di Indonesia, dikarenakan kelapa sawit menjadi primadona komoditas ekspor yang banyak diminati pasar Internasional. Tidak heran banyak pebisnis yang tertarik menggeluti industri kelapa sawit. Namun, sebelum menginjak lebih lanjut tentang agribisnis kelapa sawit, bekali pengetahuan seputar agronomi terlebih dahulu.
Agronomi untuk industri kelapa sawit
Industri kelapa sawit termasuk industri strategis dan padat karya. Dengan banyaknya industri skala besar, pengelolaannya pun sudah menerapkan prinsip GAP (Good Agricultural Practice) yang meliputi teknis budidaya tanaman, manajemen, serta pengelolaan sumberdaya manusial. Untuk meningkatkan produktivitasnya, maka diperlukan riset.
Ilmu Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan tanaman pertanian dengan tujuan meningkatkan jumlah produksi panen dengan kualitas terbaik. Agronomi mempelajari pengaruh dan manipulasi komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) terhadap tanaman yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh manusia.
Agronomi digunakan sebagai dasar riset kelapa sawit. Diharapkan dengan adanya riset kelapa sawit nantinya akan menghasilkan minyak sawit dari tandan buah segar (TBS) akumulasi pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit. Untuk mencapai hasil tersebut, riset agronomi penting karena berhubungan langsung dengan hasil produksi tanaman.
Melalui riset agronomi kelapa sawit, ilmu pengetahuan tentang kelapa sawit akan berkembang seiring berjalannya waktu dan pembaruan IPTEK. Saat ini riset kelapa sawit merambah pada pengusahaan menanam kelapa sawit pada lahan mineral dan gambut. Hasil dari riset tersebut terkendala karena SOP budidaya kelapa sawit pada kedua lahan, sehingga rawan terjadi ketidakefektifan sumberdaya dan input produksi.
Dengan banyaknya permasalahan pada industri kelapa sawit, sudah seharusnya riset bidang agronomi diperluas dan dipertajam sehingga lini materi produksi dapat terjangkau. Setelah proses produksi terjangkau maka tindakan di lapangan menjadi lebih efektif dan efisien. Inilah alasan mengapa diperlukan peneliti bidang agronomi pada perusahaan. Peneliti bidang agronomi juga terfokus pada peningkatan produktivitas tanaman, efisiensi biaya produksi, dan meningkatkan kualitas tanaman. Baca terus artikel seputar industri kelapa sawit di Indonesia melalui website Gokomodo, ya!