Diterbitkan 26 Jul 2023

Proses Pemilihan dan Perawatan Bibit Kopi Arabika yang Perlu Kamu Tahu

Tips / Tutorial
kopi arabika

Kopi arabika banyak digemari di pasar Internasional maupun masyarakat lokal. Biji kopi arabika termasuk biji kopi yang produksinya paling besar di seluruh dunia, diperkirakan 60-70% lebih banyak daripada kopi robusta. Penentuan harga kopi arabika tidak bisa sembarangan, karena dilihat dari berbagai aspek seperti kualitas, profil rasa, dan aroma yang kompleks.

Sebelum diolah, kopi arabika melewati banyak tahapan untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas seperti penanaman, perawatan dan pengolahan biji ceri kopi dan penyangraian biji kopi green bean. Penyeduhan kopi arabika harus menggunakan perhitungan yang presisi untuk menghasilkan rasa kopi yang sedap. 

Untuk menghasilkan biji kopi arabika yang baik, penanaman dan proses sebelum penanaman juga perlu diperhatikan dengan baik. Proses sebelum penanaman yang dilakukan yaitu pemilihan bibit unggul dan menyemai benih. Agar memahami betul seluk beluk kopi arabika, berikut penjelasan lengkap seputar pemilihan dan penyemaian bibit kopi.

Pemilihan bibit unggul

Sebelum bibit ditanam, sangat perlu untuk memilih bibit unggul terlebih dahulu. Pemilihan bibit unggul secara umum dapat dilakukan dengan cara:

  1. Memilih indukan yang sehat dan bebas dari hama serta penyakit kopi. Induk bibit yang berkualitas memiliki ciri batang pendek, tajuk dalam kondisi bagus, dan berbuah lebat.
  2. Jika sudah menemukan indukan yang cocok, ambillah ceri kopi yang matang dan sehat.
  3. Buang bagian kulit dan daging ceri kopi. Setelah itu, rendam dalam air selama 24-48 jam.
  4. Setelah dirasa cukup, keringkan biji di tempat yang teduh. Kemudian sortir biji dan pisahkan biji kopi sesuai dengan kualitasnya.
  5. Biji yang berkualitas bagus bisa langsung disemai pada lahan. Sebaiknya proses penyemaian tidak melebihi 3 bulan terhitung dari pemilihan bibit.

Penyemaian dan perawatan bibit kopi

Perawatan bibit yang benar bisa menghasilkan bibit yang baik pula. Benih unggul harus melewati proses penyemaian dan perawatan dengan baik.

Penyemaian dalam polibag

  1. Sebelum disemai dalam polibag, siapkan media tanam berupa tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1. Tambahkan pestisida dengan bahan aktif Karbofuran kemudia disterilkan.
  2. Ukuran polibag yang disarankan 12 cm x 20 cm dengan tebal 0,08 mm.
  3. Media tanam yang telah melewati proses stim dan disiram bisa dimasukkan dalam polibag. Setelah polibag siap, bisa diletakkan dalam bedengan dengan jarak sekitar 7 c.
  4. Benih yang tumbuh normal dan sehat, sebaiknya akar dipotong sepanjang 5-7,5 cm dari pangkal.
  5. Benih yang ditanam pada polibag yang telah dilubangi sedalam kurang lebih 10 cm dan tanah dipadatkan supaya akar tidak menggantung.

Perawatan benih setelah disemai

Setelah penyemaian, benih tetap harus dirawat dengan baik aagar kualitasnya terjaga. Perawatan benih kopi arabika perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

  1. Menjaga intensitas cahaya di naungan pembenihan sebanyak kurang lebih 25% dan dinaikkan secara bertahap.
  2. Penyiraman bibit secara rutin dan disesuaikan dengan kelembaban lingkungan.
  3. Media tanam digemburkan setiap dua bulan sekali.
  4. Pupuk dengan dosis awal 1 gram pupuk urea + 2 gram pupuk TSP + 2 gram pupuk KCL. Dosis tersebut berlaku hingga benih berusia 3 bulan. Larutan urea diberikan setiap dua minggu dengan konsentrasi 0,2% sebanyak 50-100 ml/benih.
  5. Pengendalian gulma. Waspada hama dan penyakit yang menyerang benih kopi yaitu ulat kilan, belalang, bekicot, serta penuakit rebah batang – Apa Itu penyakit Rebah pada Tanaman Kopi?
  6. Benih yang berusia 10-12 bulan siap ditanam pada lahan.

Diperlukan ketelitian dan ketelatenan untuk merawat kopi arabika. Tidak heran apabila harga kopi arabika lebih tinggi daripada kopi robusta. Melalui website Gokomodo, kamu bisa membaca artikel seputar kopi yang bisa memuaskan rasa ingin tahu tentang kopi. Jangan lupa untuk mengunjungi websitenya setiap hari, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin