Pupuk Fosfat: Macam dan Jenisnya
Dalam dunia pertanian, unsur hara penting yang banyak dibutuhkan tanaman selain Nitrogen dan Kalium adalah Fosfat. Meski kebutuhan unsur ini lebih sedikit daripada unsur Nitrogen, penggunaan pupuk fosfat tetap masih dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Fosfat atau yang dikenal sebagai fosfor akan diserap tanaman dalam bentuk apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4. Adapun macam-macam jenis fosfat yang perlu kamu ketahui adalah sebagai berikut.
Macam-macam Pupuk Fosfat
1. Pupuk Superfosfat (Ca(H2PO4)2)
Pupuk ini sangat mudah larut dalam air, sehingga kandungan hara akan lebih mudah diserap oleh akar tanaman. Contoh produk dari pupuk jenis ini adalah Engkel superfosfat (ES) yang mengandung sekitar 15% P2O5, Double superfosfat (DS) yang mengandung sekitar 30% P2O5, dan Tripel Superfosfat (TSP) yang mengandung sekitar 45%P2O5.
2. Pupuk FMP (Fused Magnesium Phosphate) atau Mg3(PO4)2
Pupuk ini baik digunakan pada tanah yang banyak mengandung besi dan aluminium. Jenis pupuk ini memiliki warna abu-abu coklat muda dimana reaksi fisiologisnya sedikit asam. Cara kerja yang lamban membuat pupuk ini seringkali digunakan sebagai pupuk dasar. Contohnya adalah Pupuk aluminium fosfat (AlPO4) dan Pupuk besi (III) fosfat (FePO4).
Pupuk Fosfat berdasarkan Cara Kombinasi dan Kandungan Asam Fosforik
Seperti pupuk Nitrogen, pupuk fosfat juga digolongkan berdasarkan cara kombinasi maupun ketersediaan asam fosforiknya. Berikut adalah ulasan selengkapnya.
1. Fosfat Terlarut Air
Pupuk fosfat ini mengandung asam fosfor terlarut air. Contoh dari jenis ini adalah superfosfat (16-20% P2O5), dobel atau
tripel superfosfat (36-48% P2O5), monoamonium fosfat (11% N, 53% P2O5), dan diamonium fosfat (21% N, 48% P2O5).
Keunggulan dari pupuk fosfat yang terlarut air adalah memiliki ion fosfat yang dapat diserap dengan cepat oleh akar tanaman. Dengan demikian, tanaman muda yang sistem perakarannya belum berkembang
penuh tetap bisa mendapatkan nutrisi yang optimal.
Superfosfat memiliki pengaruh yang sangat menguntungkan bagi tanaman. Sebab, ketersediaan ion fosfatnya sangat mudah dan bisa diaplikasikan ke beberapa jenis tanah karena memiliki kandungan gipsum. Meski fosfat terlarut air di sebagian besar tanah akan diubah dengan cepat menjadi bentuk yang tak larut air, tetapi ada juga beberapa jenis tanah yang tetap menyediakan fosfat terlarut air bagi tanaman sampai suatu batas tertentu.
Dengan demikian, risiko kehilangan fosfat terlarut air karena proses pencucian sangatlah kecil kemungkinannya untuk terjadi. Akan tetapi, pada tanah yang masam dengan
kandungan besi dan aluminium yang tinggi, fosfat dari pupuk fosfat terlarut air akan diubah menjadi bentuk tak larut dengan cepat sehingga tanaman sangat sedikit memperoleh manfaat dari perlakuan pemupukan.
Untuk itu, sebagai upaya memperlambat proses fiksasi ini, kamu bisa menempatkan pupuk fosfat terlarut air ke dalam kantong-kantong atau lubang-lubang yang berada di samping tanaman. Cara ini berguna untuk memastikan adanya kontak langsung antara pupuk dengan partikel tanah yang sekecil-kecilnya.
2. Fosfat Terlarut Asam Sitrat
Pupuk ini mencakup kerak baja (14-18% P2O5) dan dikalsium fosfat (39% P2O5) yang terdapat dalam beberapa fosfat alam. Pupuk dari golongan ini diklaim cocok untuk kegiatan pemupukan di tanah-tanah masam karena faktor kurangnya bahaya fiksasi tak balik dari asam fosfor sebagai fosfat besi dan aluminium dibanding dengan fosfat terlarut air. Tak hanya itu, hasil reaksi basa dan kandungan kalsium reaktif juga sangat berpengaruh baik pada tanah masam, terutama tanah latosol.
3. Fosfat alam
Jenis terakhir adalah fosfat alam yang merupakan fosfat yang asam fosfornya tidak larut dalam kedua zat pelarut di atas. Unsur fosfor dalam golongan ini merupakan bahan mentah untuk pembuatan superfosfat dan fosfat terlarut lainnya (kecuali kerak baja).
Fosfat alam mengandung asam fosfat yang bervariasi, namun pada fosfat alam yang dapat ditambang secara komersial, secara umum mengandung lebih dari 30% P2O5. Sementara itu, pada tanah yang sangat masam dan tanah organik fosfat yang digerus halus, menunjukkan bahwa hasil pupuk sangat baik karena bahaya fiksasi yang tidak terlalu besar.
Untuk cara aplikasi pupuk fosfat, kamu bisa membenamkan pupuk ke dalam tanah bersama dengan pupuk organik hijau atau bahan organik lainnya. Sebagai catatan tambahan, jika tanah lahan memiliki pH 6 atau kurang dan fosfat alam tersedia dengan harga murah, maka sebaiknya gunakan fosfat alam sebagai dasar. Hal ini akan berguna untuk mengurangi jumlah superfosfat yang diperlukan tanaman nantinya dengan harga yang mahal.
Itu dia penjelasan singkat mengenai pupuk fosfat yang penting untuk kamu ketahui. Baca juga artikel Kenali Pupuk dan Pestisida Nabati Berbasis Mikroba untuk menambah wawasanmu di website Gokomodo. Selamat membaca!