Pupuk Organik Tak Selalu Pupuk Kompos Saja. Yuk, Kenalan dengan Pupuk Hijau!
Saat ini pertanian berkelanjutan sedang gencar disosialisasikan di Indonesia. Sistem pertanian berkelanjutan mementingkan penggunaan bahan ramah lingkungan yang bertujuan untuk mempertahankan ekosistem pada lahan. Bahan ramah lingkungan yang biasa digunakan yaitu sampah organik, sisa tanaman, kotoran hewan, dan masih banyak lagi. Seiring berkembangnya teknologi, bahan ramah lingkungan bisa diolah lebih baik menjadi pupuk organik. Untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan, Gokomodo akan bahas seputar salah satu jenis pupuk organik yang dikenal dengan sebutan pupuk hijau.
Mengenal Pupuk Hijau
Pupuk hijau merupakan salah satu jenis pupuk organik yang sering digunakan oleh para petani. Sesuai dengan namanya, pupuk hijau dibuat dari sisa-sisa tanaman. Bahkan, ada tanaman khusus yang dibudidayakan untuk dijadikan pupuk hijau, lho. Namun, tidak sembarang tanaman bisa dijadikan pupuk hijau. Hanya tanaman yang memiliki kemampuan memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah yang digunakan sebagai pupuk hijau. Tanaman yang bisa dijadikan pupuk hijau diantaranya tanaman polong-polongan, tanaman leguminosa, Lollium sp., biji rapa, dan gandum. Selain tanaman tersebut, ada juga syarat lain tanaman yang digunakan sebagai pupuk hijau seperti kemampuan menyimpan air yang tinggi, memiliki rasio karbon dan nitrogen yang mendekati rasio tanah, tidak mengandung logam berat, serta memiliki perkembang biaskan cepat.
Pupuk hijau dipilih karena penggunaannya paling mudah dibaindingkan dengan pupuk organik lainnya. Pupuk organik biasanya harus melewati masa fermentasi dari bahan-bahan alami kemudian hasilnya digunakan pada tanaman. Nah, pada pupuk hijau tidak perlu melewati proses fermentasi dahulu. Sisa tanaman yang dijadikan pupuk langsung diaplikasikan pada tanama. Sisa tanaman akan terurai sendiri dengan bantuan alami dari mikroorganisme tanah.
Selain mudah digunakan, keunggulan dan manfaat pupuk hijau lainnya yaitu:
- Menambah bahan organik sebagai bahan utama menumbuhkan berbagai macam mikroba pada tanah. Mikroba inilah yang membantu penguraian bahan pupuk hijau menjadi bentuk yang lebih mudah diserap oleh tanaman.
- Membantu menahan erosi, evaporasi, genangan air hujan, dan kejadian alam yang berpotensi merusak struktur tanah.
- Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi pada tanah.
- Menyediakan unsur hara alami dan mudah diserap bagi tanaman, terutama unsur nitrogen.
- Meminimalisir dan mencegah tumbuhnya gulma di sekitar lahan pertanian.
Jenis Pupuk Hijau
Meskipun pupuk hijau terbuat dari tanaman, masih ada bermacam jenis pupuk hijau berdasarkan cara memperoleh tanamannya. Apa saja jenis pupuk hijau?
- Pupuk hijau alami
Pupuk hijau alami terbuat dari daun tanaman yang dibenamkan dalam tanah. Daun tanaman akan diuraikan dengan bantuan cuaa dan bahan organik lainnya. Perubahan tanaman menjadi pupuk hijau diperlukan waktu 4-6 bulan.
- Pupuk hijau buatan padat
Selain pupuk yang dibuat secara alami, ternyata pupuk hijau juga ada versi pupuk buatan. Pupuk hijau buatan dalam bentuk padat terbuat dari daun dan diolah manusia.
- Pupuk hijau buatan cair
Tidak hanya dalam bentuk padat, pupuk hijau buatan juga ada dalam bentuk cair, lho. Bahan yang digunakan juga berbeda dengan pupuk hijau buatan bentuk padat. Pupuk hijau buatan cair terbuat dari sampah dapur dan sisa sayuran. Bahan tersebut difermentasikan terlebih dahulu sebelum diberikan pada tanaman.
Cara Menggunakan Pupuk Hijau
Sudah tahu caranya mengaplikasikan pupuk hijau pada tanaman? Pupuk hijau memang mudah diaplikasikan dan tergolong pupuk yang fleksibel karena bisa diaplikasikan dengan berbagai cara. Nah, buat yang masih bingung, inilah cara menggunakan pupuk hijau.
- Dibenamkan langsung
Pupuk hijau bisa langsung diaplikasikan pada tanaman tanpa harus melewati fase fermentasi seperti pupuk lainnya. Biasanya pupuk hijau yang bisa langsung diaplikasikan pada tanah memiliki rasio C/N rendah yang didapati pada tanaman leguminosa dan azolla.
- Digunakan sebagai mulsa
Mulsa merupakan suatu bahan yang digunakan menutup permukaan tanah, menjaga kelembaba tanah, mengurangi pertumbuhan gulma dan penyakit, serta melindungi tanaman dari OPT. kabar baiknya, pupuk hijau juga termausk dalam mulsa alami yang baik untuk tanah. Penggunaan pupuk hijau sebagai mulsa misalnya jerami dijadikan mulsa untuk tanaman cabe maupun daun bawang. Nantinya mulsa akan terurai dengan tanah karena peran mikroorganisme pada tanah.
- Dikomposkan
Meskipun daapt diaplikasikan langsung, ada beberapa kondisi pupuk hijau harus diolah terlebih dahulu. Kondisi khusus pengomposan pupuk hijau dilihat dari rasio C/N yang tinggi yang dikombinasikan terlebih dahulu.
Sudah makin paham dengan pupuk hijau, kan? Dalam penggunaannya, sebaiknya kamu tetap memperhatikan kebutuhan tanaman dan dosisnya. Meskipun pupuk hijau merupakan pupuk organik yang baik untuk tanaman, penggunaan yang tidak sesuai aturan akan menghambat pertumbuhan tanaman hingga merusak ekosistem lingkungan. Salah satu pengaplikasian pupuk hijau yang benar yaitu dengan cara pemupukan berseling menggunakan pupuk buatan. Kamu juga bisa baca tentang pupuk organik dan pupuk buatan pada artikel Saatnya Melek Jenis Pupuk Organik dan Kimia yang Dijual di Toko Pertanian! dan artikel lainnya di blog Gokomodo, ya!