Sedang Marak Penyakit Blas pada Padi? Jenis Fungisida Untuk Sembuhkan Penyakit Blas, Lho!

Pernahkah kamu mengamati sawah ketika waktu tanam sudah tiba? Saat musim tanam dimulai, pasti sawah akan digenangi air agar padi tumbuh dengan tegak sekaligus memberikan cukup air untuk pertumbuhannyan. Di lain sisi, banyaknya air yang menggenang di area sawah meningkatkan resiko tanaman terkena penyakit yang disebabkan oleh jamur. Itulah mengapa petani perlu menyediakan fungisida untuk jaga-jaga diperlukan membasmi penyakit jamur. Nah, dari sekian banyak jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur, penyakit blas pada padi paling hangat dibicarakan akhir-akhir ini. Yuk, cari tahu juga tentang jenis fungisida untuk sembuhkan penyakit blas pada padi!

Sudah Tahu Tentang Penyakit Blas pada Padi?
Penyakit blas pada padi termasuk salah satu penyakit yang berbahaya bagi padi, bahkan bisa menurunkan hasil panen. Penyakit blas disebabkan oleh infeksi jamur Pyricularia oryzae. Jamur tersebut sangat mudah menyebar dalam waktu yang singkat. Jamur yang terbawa angin bisa menginfeksi tanaman sehat lainnya dalam radius 2 km. Biasanya, jamur Pyricularia oryzae menyerang ketika tanaman padi masih dalam fase vegetatif hingga fase generatif. Saat jamur ditemukan pada fase vegetatif, kemungkinan besar menyebabkan kematian dini pada tanaman padi. Saat jamur menyerang pada fase generatif menyebabkan potong leher (tangkai padi) hingga bulir padi tidak terisi dengan sempurna. Meskipun ditemukan awal saat fase vegetatif maupun fase generatif awal, penyakit blas tetap menyebabkan kerugian apabila tidak segera ditangani.
Infeksi jamur Pyricularia oryzae tidak akan menyebabkan kerugian terlalu besar apabila dideteksi sejak dini. Untungnya, ada beberapa tanda yang bisa diamati ketika infeksi awal jamur Pyricularia oryzae, seperti:
- Terlihat bercak coklat berbentuk belah ketupat pada tepi daun padi atau berwarna abu-abu/putih di tengah daun.
- Didapati beberapa malai yang busuk atau busuk leher, sehingga bulir padi kosong.
- Jamur yang ditemukan pada batang menyebabkan busuk batang yang menyebabkan penyakit rebah batang padi.
Jika kemunculan jamur Pyricularia oryzae bisa diketahui sedini mungkin dan penyebarannya belum parah, bisa dilakukan pengendalian secara mekanik. Lalu, bagaimana jika penyebarannya sudah mulai tidak terkendali?
Jensi Fungisida untuk Penyakit Blas Padi
Penggunaan fungisida termasuk metode yang disarankan apabila jamur Pyricularia oryzae tumbuh tanpa kendali. Beberapa jenis fungisida berikut ini bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit blas padi:
Fungisida Topsin
Fungisida topsin merupakan fungisida sistemik dengan bahan aktif metil-tiofanat. Dengan bahan aktif ini, penyakit blas padi bisa dihilangkan. Karena termasuk fungisida sistemik, maka bahan aktif akan disalurkan ke semua bagian tanaman padi. Fungisida Topsin tersedia dalam berbagai bentuk yaitu Topsin 500 SC berbentuk pekatan dan Topsin M 70 WP yang berbentuk tepung. Baik fungisida Topsin 500 SC dan Topsin M 70 WP sama-sama mudah diaplikasikan pada tanaman padi.
Fungisida Filia 525 SE
Fungisida Filia 525 SE bisa menjadi alternatif untuk membasmi penyakit blas pada tanaman padi. Bahan aktif fungisida Filia 525 SE terdiri dari trisiklazol dan propikonazol. Kedua bahan aktif bekerja secara sistemik dan protektif, yang artinya bahan aktif tersebut bisa disalurkan ke semua bagian tanman padi hingga akarnya dan membentuk lapisan pelindung di permukaan tanaman untuk mencegah infeksi jamur yang lebih parah lagi. Pengaplikasiannya juga mudah karena fungisida Filia 525 SE berbentuk pekatan yang bisa dilarutkan dengan air.
Fungisida Seltima 100 CS
Seltima 100 CS bisa digunakan untuk membasmi penyakit blas pada padi. Fungisida Seltima 100 CS memiliki bentuk berbeda dibandingkan dengan fungisida sebelumnya, yaitu berbentuk mikrokapsul berwarna putih dalam pekatan yang bisa disuspensikan dengan air. Selain membasmi penyakit blas, fungisida Seltima 100 SC membantu pengisian gabah, sehingga gabah yang kosong karena penyakit blas bisa terisi dan hasil panen melimpah.
Fungisida Blasil 270/230 SE
Blasil memang didesain khusus untuk membasmi penyakit blas pada tanaman padi. Fungisida ini termasuk unggul karena memiliki dua bahan aktif, yaitu prochloraz dan tricyclazole dengan bentuk suspensi emulsi (SE). Bahan aktif prokloraz bekerja dengan mennghambat biosintesis ergosterol sekaligus melindungi tanaman dari infeksi jamur lainnya. Sedangkan bahan aktif trisiklazole bekerja dengan cara menghambat biosintesis melanin dan bisa diedarkan ke seluruh bagian tanamna padi. Karena berbentuk cair, fungisida Blasil 270/230 SE bisa diaplikasikan pada benih dengan cara disiram, merendam bagian akar dengan fungisida, maupun disemprot pada bagian daunnya.
Fungisida Fujiwan 400 EC
Fungisida Fujiwan 400 EC berbentuk pekatan yang bisa diemulsikan dan berwarna coklat muda. Ada bahan aktif isoprothiolane serta dilengkapi dengan ZPT pada fungisida Fujiwan 400 EC. Isoprothiolane bekerja dengan mengganggu sterol biosintesis pada membran, sintesis membran, dan lipid, sehingga menurunkan sensitivitas pada jamur. Dengan adanya ZPT, maka fungisida Fujiwan 400 EC membantu pertumbuhan padi yang optimal. Kabar baiknya, fungisida Fujiwa 400 EC bisa digunakna sebagai insektisida pembasmi wereng. Jadi, tidak perlu beli dua jenis pestisida untuk membasmi hama dan penyakit yang berbeda, ya!
Sekarang petani tidak perlu lagi bingung menentukan jenis fungisida yang cocok untuk penyakit blas pada padi. Ternyata, pilihan fungisidanya juga banyak sehingga banyak alternatif yang bisa dipakai. Pastikan saat menggunakannya sesuai dengan petunjuk kemasan, ya. Yuk, cari tahu tentang jenis fungisida lain pada artikel Terbukti Ampuh, Inilah Bahan Aktif Fungisida yang Sering Digunakan di blog Gokomodo, ya!








