Siap-Siap Kaget! Inilah Fakta Mengejutkan Tentang Angkong yang Wajib Kamu Tahu!
Siapa yang menyangka bahwa alat pertanian sederhana seperti angkong bisa menyimpan begitu banyak cerita? Angkong mungkin tidak sepopuler alat pertanian modern lainnya, tetapi angkong tetap memiliki daya tarik tersendiri dan masih diandalkan oleh para petani. Banyak yang tidak tahu bahwa angkong telah mengalami berbagai inovasi dari waktu ke waktu, loh! Menariknya, angkong bukan hanya tentang fungsinya tetapi juga menyimpan nilai-nilai sejarah yang menggambarkan wilayah asalnya.
Angkong dari Masa ke Masa
Tahukah kamu, angkong atau gerobak dorong termasuk dalam alat transportasi yang usianya sudah ribuan tahun? Mungkin masih banyak yang mengira kalau angkong merupakan salah satu alat transportasi tradisional, namun masih belum menyangka kalau angkong sudah ada ribuan tahun yang lalu.
Angkong yang ditemui sekarang tentu berbeda dari angkong yang ditemukan pertama kali. Dahulu angkong terbuat dari bahan yang mudah ditemukan, seperti kayu dan bambu. Seiring berjalannya waktu, kini angkong terbuat dari logam dan lebih kokoh.
Selain dari bahan pembuatan yang mengalami perubahan, fungsi angkong juga turut berubah dari waktu ke waktu. Dulunya angkong hanya digunakan untuk mengangkut barang. Kemudian ada masa angkong bertambah fungsinya menjadi transportasi manusia. Penasaran bagaimana perjalanan panjang angkong dari pertama dibuat hingga sekarang?
Angkong Kayu (3400-2100 SM)
Menurut sejarah, inilah kali pertama angkong dibuat. Pada zaman ini, angkong dibuat dan digunakan pertama kali oleh Bangsa Eropa. Angkong pertama kali terbuat dari kayu, bahkan hingga rodanya juga terbuat dari kayu. Kalau dipikir lagi, mungkin akan lebih sulit untuk berjalan karena rodanya terbuat dari kayu.
Bukti tertua angkong ditemukan di Funnel Beaker, Jerman pada tahun 3400 SM. Pada zaman ini, angkong digunakan untuk mengantarkan jenazah untuk proses pemakaman dan dikubur bersama dengan jenazah.
Di tahun yang sama, angkong juga digunakan oleh masyarakat Mesir kuno. Jika kamu familiar dengan film Exodus, pasukan kerajaan Mesir kuno menggunakan angkong yang ditarik kuda untuk berperang. Selain kuda, angkong juga ditarik dengan lembu untuk mengangkut hasil panen. Bahkan di Mesir angkong digunakan untuk mengantarkan jenazah dan ikut dikuburkan bersama jenazah. Memang agak ngeri, ya!
Angkong Cina (100-231 M)
Dari Eropa dan Timur Tengah, peradaban angkong mulai geser sedikit ke timur tepatnya di Benua Asia. Cina menjadi negara pertama di Asia yang menggunakan angkong sebagai alat transportasi. Penggunaan angkong pertama kali pada zaman Dinasi Han tahun 118 M. Bentuk angkongnya berbeda dengan angkong Eropa, yang mana angkong Cina hanya memiliki satu roda di bagian depan.
Satu abad kemudian, tepatnya pada zaman Dinasti Shu Han tahun 231 M, seorang perdana menteri menemukan bentuk baru gerobak dorong. Jika sebelumnya roda angkong diletakkan di bagian depan, pada masa ini roda angkong dipasang pada bagian tengah dan ditarik menggunakan sapi. Angkong pada zaman Dinasti Shu Han digunakan untuk membawa makanan dan amunisi ke medan perang.
Angkong Jepang ( Abad 19 M)
Dari Cina, penggunaan angkong bergeser lagi ke wilayah Asia Timur, tepatnya di Jepang. Angkong mulai diciptakan di Jepang pada tahun 1870 atau satu tahun setelah Restorasi Meiji. Dua tahun setelahnya, jumlah angkong di jalanan Tokyo sudah mencapai 40.000 angkong. Wah, banyak banget, ya! Jumlah ini terus bertambah hingga pada tahun 1875 jumlah angkong di Tokyo mencapai 100.000.
Persebaran Angkong
Setelah dari Tokyo, angkong mulai banyak digunakan di berbagai negara, terutama di Asia. Tahun 1880, Inggris memperkenalkan angkong ke India, tepatnya di Kota Shimla. Meskipun dimulai oleh Inggris, penggunaan angkong di India paling populer setelah dikenalkan oleh orang Tionghoa pada tahun 1914. Perjalanan angkong mendekati abad ke-20 menuju ke wilayah Asia Tenggara, salah satunya Indonesia. Angkong menjadi transportasi darat yang populer sebelum akhirnya dilarang beroperasi pada tahun 1946.
Angkong Masa Kini
Penggunaan angkong di Indonesia tidak berhenti pada tahun 1946. Sekarang, angkong banyak digunakan sebagai alat transportasi di sektor pertanian. Angkong dipilih para petani karena praktis dan bisa menjangkau area yang sulit diakses dengan kendaraan besar. Tidak hanya mengangkut hasil panen, angkong digunakan untuk membajak tanah dan mengolah hasil pertanian.
Angkong juga mengalami perubahan dan penambahan fitur sehingga mudah digunakan, misalnya angkong Stark yang diproduksi oleh Gokomodo. Angkong Stark dilengkapi dengan:
- Ukuran 90 cm x 64 cm x 24 cm yang pas untuk mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan.
- Tuas yang dilapisi karet sehingga tidak licin saat digenggam.
- Dua kaki penyangga yang kokoh untuk meminimalisir terjatuh.
- Roda dan ukirannya yang tebal sehingga tidak mudah tipis dan tergelincir saat digunakan.
Panjang juga ya perjalanan angkong dari dulu hingga sekarang? Tidak peduli dengan apapun perkembangan teknologinya, angkong tetap menjadi pilihan para petani Indonesia. Jika kamu memerlukan angkong, kamu bisa lihat ulasan tentang di artikel Mengenal Bagian, Cara Kerja, dan Harga Gerobak Dorong atau Angkong serta jangan lupa beli Angkong Stark di Gokomart terdekat, ya!