Simak Perbedaan Insektisida Sistemik dan Kontak Sebelum Menggunakannya!

Perbedaan jenis insektisida seringkali menjadi perdebatan, misalnya bingung memilih jenis mana yang lebih mudah diaplikasikan atau jenis apa yang lebih efektif. Padahal, masing-masing jenis tersebut memiliki spesifikasi dan cara kerja yang berbeda dengan keunggulan tersendiri.
Termasuk antara insektisida sistemik dan kontak, penting untuk mempelajari perbedaan keduanya agar petani dapat memilih produk insektisida yang paling tepat sesuai kebutuhan. Apalagi keduanya juga memiliki perbedaan mendasar terkait dengan organisme targetnya. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lengkap perbedaan antara insektisida sistemik dan kontak, yuk!
Perbedaan Insektisida Sistemik dan Kontak
Insektisida Sistemik
Insektisida sistemik merupakan jenis insektisida yang berfungsi ketika masuk pada organisme target dan bekerja secara berkala. insektisida jenis ini akan mulai masuk pada tubuh tumbuhan dan membutuhkan waktu untuk menyebar ke seluruh jaringan. Oleh karena itu, aplikasi insektisida sistemik perlu dilakukan secara terencana sejak awal.
Saat ini bahkan mulai bermunculan inovasi insektisida sistemik baru melalui metode transgenik. Misalnya dengan menyisipkan gen tertentu pada suatu tanaman sehingga menghasilkan efek toksik pada serangga yang memakannya.
Jenis Organisme Target
Organisme target perlu memakan tanaman yang telah diaplikasikan insektisida sistemik untuk merasakan efeknya. Salah satu contoh targetnya adalah tipe serangga penghisap, misalnya kutu dan thrips. Oleh karena itu, insektisida ini biasanya diberikan di awal masa tanam sebagai upaya pencegahan.

Kelebihan Insektisida Sistemik
Insektisida sistemik yang menyebar dalam jaringan tanaman akan memberikan perlindungan jangka panjang, bahkan ada yang menyebutkan sampai seumur hidup tanaman.
Kekurangan Insektisida Sistemik
Cara aplikasi insektisida sistemik yang tidak tepat dapat menimbulkan residu dan memungkinkan ekosistem turut berubah sehingga penggunaannya perlu dikontrol.
Insektisida Kontak
Berbeda dengan insektisida sistemik, insektisida kontak akan langsung meracuni organisme target saat menyentuh tanaman yang telah diberikan insektisida ini. Bahan toksik yang terkandung dalam insektisida kontak akan menyebabkan gangguan fungsi fisiologis organisme target yang berakibat fatal bahkan bisa menyebabkan kematian.
Pemberian insektisida kontak dapat dilakukan bahkan saat organisme target mulai menyerang sebab tidak membutuhkan waktu lama untuk bereaksi. Dengan demikian, petani dapat mengandalkan jenis insektisida ini untuk menangani serangan hama mendadak.
Jenis Organisme Target
Penggunaan insektisida kontak umumnya lebih luas sebab tidak perlu jenis organisme dengan pola gangguan tertentu. Tak jarang, jenis insektisida ini juga diaplikasikan pada media selain tumbuhan seperti pada kayu kering untuk menghindarkannya dari serangga.
Kelebihan Insektisida Kontak
Insektisida kontak dapat digunakan untuk banyak jenis organisme target, bahkan bisa untuk benda non organisme sehingga menjadikannya lebih multifungsi. Insektisida jenis ini juga tidak menghasilkan aktivitas residual sehingga dapat meminimalisir terjadinya kerusakan ekosistem.
Kekurangan Insektisida Kontak
Fungsi insektisida kontak yang berada di permukaan saja membuatnya lebih mudah luruh, misalnya saat terjadi hujan atau terbawa arus irigasi. Oleh karena itu, aplikasi insektisida kontak perlu dilakukan berkala dengan mempertimbangkan kemungkinan pencucian dalam waktu dekat.
Kedua jenis insektisida di atas memiliki keunggulan masing-masing yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. Jika kamu masih bingung, kamu juga bisa datang ke GokoMart Terdekat untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum membelinya. Simak juga 10 Produk Insektisida Sistemik untuk Ulat yang Bisa Kamu Coba! berikut ini.








