Strategi Efektif Lawan Bemisia Tabaci Jadi Kunci Sukses Budidaya Cabai
Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Kutu Persik, Musuh Utama Tanaman Cabai Indonesia. Tak hanya kutu persik saja, Bemisia tabaci yang dikenal sebagai kutu kebul menjadi salah satu jenis hama yang mengancam para petani cabai merah. Pada tanaman cabai merah, Bemisia tabaci mampu menyebabkan berkurangnya hasil panen hingga 80%. Lalu, langkah apa yang tepat agar hama ini tidak menyebabkan kerugian yang besar?
Kenali Gejalanya
Tanaman cabai yang sudah terinfeksi biasanya akan menimbulkan gejala seperti:
- Daun mengeriting
- Daun berubah warna menjadi kekuningan (klorosis) dan bisa juga menjadi belang (mozaik)
Jika hama ini didiamkan dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil hingga kehilangan produktivitasnya.
Tak hanya menyebabkan kekerdilan tanaman, hama ini juga menularkan virus berbahaya bagi tanaman. Virus yang disebarkan disebut dengan Gemini virus atau virus penyakit kuning. Penularan terjadi ketika Bemisia tabaci memakan daun tanaman yang terinfeksi oleh gemini virus. Virus gemini akan menetap selamanya pada tubuh Bemisia tabaci dan dapat menularkan pada tanaman lain saat memakan tanaman yang lebih sehat lainnya.
Strategi Pengendalian Alami
Pengendalian tanpa menggunakan bahan kimia lebih dianjurkan untuk menjaga ekosistem sekitar perkebunan cabai dan membantu mewujudkan pertanian berkelanjutan. Pengendalian yang dapat dilakukan selain menggunakan bahan kimia yaitu:
Memelihara Predator Alami
Selain menjaga keanekaragaman makhluk hidup, memelihara predator alami juga membantu membasmi hama tertentu tanpa merusak tanaman. Untuk mengendalikan Bemisia tabaci, predator yang sebaiknya dipelihara berasal dari jenis Menochilus, Micraspis, dan Paederus. Predator tersebut dapat mengendalikan hama ini dengan baik terutama saat musim hujan.
Menanam Tanaman Penghalang
Bemisia tabaci termasuk ke dalam golongan serangga vektor. Serangga vektor merupakan golongan serangga yang mampu menularkan penyakit dari satu tanaman ke tanaman lainnya. Untuk mencegah persebaran, dapat menggunakan tanaman penghalang, biasanya menggunakan tanaman jagung.
Rotasi Tanaman
Rotasi tanaman merupakan sebuah metode penanaman yang dilakukan oleh petani dengan cara mengganti tanaman budidaya pada beberapa siklus. Biasanya rotasi tanaman dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Namun, ada manfaat lain dari rotasi tanaman salah satunya mencegah penyebaran Bemisia tabaci. Lagi-lagi tanaman yang sebaiknya dirotasi dengan tanaman cabai adalah tanaman jagung.
Rekomendasi Pengendalian Bemisia Tabaci Menggunakan Obat Tanaman
Penggunaan obat pada tanaman diperbolehkan, asal sesuai dengan anjuran pemakaiannya. Obat tanaman sebaiknya digunakan saat serangan Bemisia tabaci mulai masif. Berikut rekomendasi obat untuk menghilangkan Bemisia tabaci
Wiper 50 EC
Wiper 50 EC termasuk insektisida golongan translaminar atau insektisida yang dapat mengendalikan hama dalam waktu yang lama. Cara kerja Wiper 50 EC sebagai insektisida translaminar yaitu menghilangkan nafsu makan pada hama dan menghentikan pertumbuhan telur. Wiper 50 EC mengandung bahan aktif abamektin sebanyak 50 gram/liter. Jenis racun pada Wiper 50 EC yaitu racun kontak, sehingga lebih efektif untuk mengendalikan hama termasuk Bemisia tabaci hanya dengan satu tetes di kulitnya saja. Menggunakan Wiper 50 EC tidak gampang larut dengan air dan dapat bertahan lama di permukaan daun.
Numectin 20 EC
Numectin 20 EC juga termasuk ke dalam insektisida translaminar yang terdapat racun kontak dan lambung. Cara kerja Numectin 20 EC yaitu dengan menghentikan makan dan peletakan telur hama meskipun dengan satu tetes Numectin 20 EC saja. Numectin 20 EC juga ramah lingkungan karena senyawanya mudah diikat dengan tanah dan dapat diuraikan dengan mikroorganisme dalam tanah.
Tentunya sekarang kamu lebih memahami tentang serangan hama Bemisia tabaci yang merugikan para petani cabai beserta cara pengendaliannya. Alangkah baiknya jika pengendalian alami dan kimia dipadukan untuk perlindungan ekstra pada tanaman cabai. Mau tips pengendalian hama lainnya? Nantikan di blog Gokomodo, ya!