Diterbitkan 28 Sep 2023

Tanaman Lada, Rempah Lokal Yang Mendunia

Agri Edu
Tanaman Lada

Tanaman lada termasuk salah satu komoditas perkebunan unggulan karena lebih dari 80% hasil lada Indonesia diekspor ke negara luar. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Piper nigrum dan seringkali dikenal sebagai merica atau sahang.

Lada menghasilkan rempah berbentuk biji-bijian berukuran kecil yang kaya akan kandungan kimia. Tanaman yang ditemukan pertama kali di Mesir dan Romawi pada sekitar tahun 372-287 SM ini bersifat antipiretik dengan rasa pedas, sedikit pahit, dan menghangatkan.

Morfologi Tanaman Lada

Lada merupakan tumbuhan yang apabila dilihat sekilas sangat mirip dengan jenis sirih (Piper betle). Agar tidak salah saat mengenalinya, simak informasi seputar morfologi lada di bawah ini.

a. Akar

Mulai dari bagian akar, tanaman lada memiliki akar tunggang yang mirip dengan akar serabut. Akar tanaman ini dibedakan menjadi dua, yakni akar lekat atau akar yang tumbuh di setiap ruas buku yang ada di permukaan tanah dan akar tanah atau akar yang tumbuh di bagian batang lada yang ada di dalam tanah.

b. Batang

Melihat bagian batangnya, lada termasuk tumbuhan diformik yang memiliki 2 macam sulur atau cabang buah. Batang tanaman ini berbuku-buku dan secara umum tumbuh merambat pada suatu tiang atau menjalar di permukaan tanah dengan panjang yang bisa mencapai 15 meter. 

c. Daun

Daun lada memiliki bentuk bulat oval dengan bagian pucuk yang meruncing. Tanaman ini termasuk daun tunggal yang bertangkai, Pada belahan atas, daun memiliki warna hijau tua mengkilat, sedangkan di bagian bawah berwarna hijau pucat.

d. Bunga

Tanaman lada memiliki bunga majemuk yang tumbuh pada ketiak tangkai daun. Bunga ini akan mulai muncul pada saat lada berusia 2 tahun dan akan mulai berproduksi stabil di umur 3–20 tahun. Setelah tanaman berbunga, kamu bisa memanen buah lada 7 bulan setelahnya secara bertahap.

e. Biji

Bagian penting yang dicari dari tanaman lada adalah bijinya. Biji lada berwarna hitam kecoklatan dengan diameter 3–5 mm yang dilindungi oleh daging buah dengan ketebalan 2–3 cm.

f. Buah

Adapun buah lada memiliki bentuk bulat dan memiliki biji keras dengan kulit buah lunak. Buah yang masih muda memiliki kulit buah berwarna hijau, sedangkan buah yang sudah tua akan berubah menjadi berwarna kuning. Untuk buah yang sudah masak, kulit buah akan berwarna merah, dengan besar kulit mencapai 4–6 mm dan besar biji 3–4 mm.

Varietas Tanaman Lada

Secara umum, masyarakat lebih mengenal lada hitam dan lada putih karena dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Padahal, di Indonesia sendiri terdapat sekitar 40 jenis tanaman lada yang berbeda-beda yang banyak ditanam tergantung pada daerahnya. 

Sebagai contoh di Lampung, jenis lada yang banyak ditanam adalah Belantung dan Kerinci. Sementara di Bangka, jenis yang banyak ditanam adalah Merapin, Chunuk, Jambi, serta “Lampung Daun Kecil” (LDK) dan “Lampung Daun Lebar” (LDL). Sementara itu di Kalimantan, jenis lada yang banyak ditanam adalah varietas Bengkayang. 

Karakter Geografis Tanaman Lada

Tanaman lada dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam di daerah dengan ketinggian mulai dari 0–700 m di atas permukaan laut (dpl). Penyebaran tanaman ini juga sangat luas, yakni berada di wilayah tropis antara 200 LU dan 200 LS yang memiliki curah hujan antara 1.000–3.000 mm per tahun.

Tanaman ini juga dapat tumbuh pada semua jenis tanah, terutama tanah berpasir dan gembur dengan unsur hara cukup. Syarat tanah lainnya adalah memiliki drainase (air tanah) yang baik dengan tingkat keasaman tanah atau pH sekitar 5,0–6,5.

Nah, itulah informasi seputar tanaman lada yang bisa menambah wawasanmu. Baca juga artikel Tanaman Berbuah dan Berbunga Banyak Berkat Pupuk Fosfat Cair di website Gokomodo untuk melihat manfaat dari aplikasi pupuk fosfat cair di kebun. Selamat membaca!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin