Teknologi Smart Farming dalam Mewujudkan Pertanian Modern Masa Kini
Secara bahasa, smart farming diartikan sebagai pertanian pintar. Smart farming nantinya dijadikan salah satu metode bidang pertanian. Dalam pelaksanaannya, smart farming terhubung erat dengan smartphone, internet, serta Big Data. Penggunaan teknologi informasi tersebut bertujuan untuk memudahkan pengumpulan data informasi yang masih berkaitan dengan pertanian, seperti: status unsur hara, kelembaban udara, perkiraan cuaca, pemasaran produk, dan masih banyak lagi. Dapat dikatakan bahwa smart farming merupakan salah satu penerapan Industri 4.0.
Penggunaan Teknologi Smart Farming dalam Pertanian Modern
Salah satu metode smart farming telah diterapkan di Indonesia. Metode yang dimaksud adalah precision agriculture. Smart farming precision agriculture merupakan kombinasi teknologi yang berdasarkan IoT (internet of things) 4.0 serta alat pertanian. Sehingga, alat pertanian konvensional kemudian dimodifikasi dan dapat dikendalikan menggunakan teknologi yang saling terintegrasi. Nah, beberapa penerapan teknologi smart farming pada pertanian modern antara lain:
Sprayer Drone
Sprayer drone merupakan alat pertanian yang menggabungkan teknologi dan aplikasi. Drone –atau yang dikenal sebagai pesawat tanpa awak–dikendalikan dengan menggunakan foliar aplication. Kegunaan sprayer drone salah satunya untuk menyemprotkan pestisida pada 5 hektar lahan dalam waktu 1 jam saja. Tentunya foliar aplication harus terhubung dengan smartphone serta jaringan internet. Nah, dengan teknologi baru ini petani dapat memberikan pestisida tanpa perlu turun langsung ke lapangan.
CI Agriculture
CI Agriculture merupakan salah satu aplikasi lokal yang berbasis IoT menggunakan jaringan internet dan big data analytics. Big data analytics merupakan kumpulan data lapangan berupa kondisi cuaca, status ara, suhu, serta kondisi tanah. Data tersebut dapat diperoleh melalui satelit dan drone. Semakin banyak data yang terkumpul, maka semakin akurat informasi yang diberikan secara real time. Akurasi informasi dibutuhkan untuk kelancara serta pengambilan keputusan ketika proses tanam berlangsung.
Smart irrigation
Smart irrigation atau yang disebut sistem irigasi cerdas merupakan bagian dari smart farming. Sistem irigasi ini sudah dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Smart irrigation juga menggunakan big data analytics dari lapangan untuk mempermudah proses irigasi. Smart irrigation tidak hanya sekadar menyirami tanaman saja, melainkan juga dapat mengatur jumlah kebutuhan air sehingga mencegah over watering. Irigasi jarak jauh juga memungkinkan petani dapat menyiram lahan yang berbeda dalam satu waktu.
Sensor Tanah dan Cuaca
Sensor ini merupakan sensor yang sudah terpasang di lahan pertanian. Dengan adanya sensor tanah dan cuaca, petani dapat mengetahui, mengukur, serta mencatat kondisi lahan secara real time. Sensor tanah dan cuaca dapat menunjukkan anomali, sehingga petani dapat diberi peringatan sedini mungkin. Kemudahan lainnya yaitu sensor tanah dan cuaca dapat diakses melalui smartphone.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
UAV – dikenal dengan drone khusus pemetaan lahan merupakan salah satu teknologi smart farming yang juga banyak digunakan. Dengan drone ini petani dapat mengetahui potret lahan dan pencitraannya secara realtime. Selain itu, biaya yang dikeluarkan untuk memotret lahan tergolong masih terjangkau sekaligus dapat menghemat waktu. Hasil pemetaan lahan juga dapat diakses melalui smartphone.
Meskipun saat ini di Indonesia masih mengupayakan literasi digital oleh para petani, tidak ada salahnya untuk mempelajari tentang smart farming pada pertanian modern. Tambah wawasan tentang pertanian modern dengan membaca Apa Itu Pertanian Modern? Ini Perbedaannya dengan Pertanian Tradisional dan artikel lainnya hanya di blog Gokomodo, ya!