Diterbitkan 14 Apr 2023

Terkena Badai Tech Winter, Indonesia Mampu Menduduki Sepuluh Besar Jumlah Start-Up Terbanyak di Dunia

Agri Edu
Indonesia startup

Sebagai perusahaan rintisan, fluktuasi dan dinamika yang terjadi dalam perjalanan Start-up menjadi hal yang lumrah. Bekal terpenting sebuah Start-up untuk menghadapi fluktuasi terangkum dalam Indonesia Perkuat Ekosistem Start-Up untuk Menghadapi Tech Winter yang Melanda. Dari bekal tersebut, akan mempermudah Start-up untuk melakukan level-up

Penguatan ekosistem Start-Up di Indonesia membawa dampak yang signifikan sejak masa-masa Tech Winter. Pada tahun 2022, jumlah Start-up di Indonesia mencapai 2.193 dan menduduki peringkat kelima di dunia. Memasuki awal tahun 2023, jumlah Start-up di Indonesia menjadi 2.502, menduduki peringkat keenam di dunia.

Di level Asia Tenggara, Indonesia menduduki sebagai jumlah Start-up terbanyak. Kondisi ini juga mempermudah Start-up mendapatkan suntikan dana dari Venture Capital seperti East Ventures, AC Ventures, dan Sequoia Capital India. Tidak hanya investor dari luar negeri, bank plat merah terdiri dari BRI Ventures dan Corporate Ventures juga turut mendanai perkembangan Start-up.

Adanya suntikan dana untuk Start-Up saat ini, diharapkan mampu meningkatkan proyeksi ekonomi digital tahun 2025 mendatang. Suntikan dana tersebut digunakam untuk mengembangkan model bisnis. Pendanaan tersebut juga tidak terlepas dari target ekonomi di Indonesia. Target proyeksi ekonomi digital pada tahun 2025 sebesar USD 130 milyar. Target ini dapat tercapai apabila literasi digital dan penggunaan internet sudah merata di seluruh wilayah Indonesia. 

Kemenparekraf meluncurkan sebuah program bernama BEKUP 2023, yaitu sebuah wadah bagi Start-up untuk mengembangkan kapasitas dan kemampuan yang diperlukan dengan tujuan mendorong pertumbuhan perkonomian di Indonesia. BEKUP terfokus pada Start-up yang memiliki rencana bisnis jangka panjang dengan produk inovatif berbasis digital. Program ini diikuti oleh 24 Start-up yang akan dikarantina selama tiga bulan lamanya. Melalui program ini diharapkan ekosistem Start-up di Indonesia semakin kompetitif dan solid sehingga bisa bersaing dengan Start-up lainnya di seluruh dunia. 

Meningkatnya jumlah Start-Up di Indonesia tidak lepas dari peran investor, merger antar Start-up, adanya Start-Up Unicorn, dan pengembangan Start-Up di bidang lainnya. Pada tahun 2023, ada banyak sektor Start-Up yang memiliki potensi tinggi untuk berkembang seperti fintech, healthtech, logistik, e-commerce, new retail, hingga agritech. 

Yuk, bantu Indonesia mencapai target ekonomi digital 2025 salah satunya dengan membeli produk pertanian melalui Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin