Diterbitkan 25 Jul 2024

Tertarik Punya Tanaman Sendiri? Coba Cek Cara Menanam Terong Di Artikel Ini!

Tips / Tutorial
Menanam Terong

Siapa sih yang tidak kenal dengan terong? Terong secara teknis dikategorikan sebagai buah loh! Terong kerap dianggap sebagai sayuran saat diolah. Salah satu hidangan olahan terong yang hits di Indonesia adalah terong balado. Kalau kamu salah satu pecinta masakan terong balado, Gokomodo punya tips untuk budidaya terong, supaya kamu bisa masak terong balado tanpa takut kantong bolong. Tak perlu risau, berikut ini cara menanam terong sederhana yang bisa dilakukan di rumah.

Memilih Benih Terong

Benih terong bisa didapatkan dari terong yang sudah tua dan membusuk yang masih menempel pada pohonnya. Ini merupakan kunci utamanya, meskipun menggunakan terong yang sudah membusuk, kualitas terong yang dihasilkan sebelumnya haruslah unggul. Sebelum membusuk, pastikan terong yang akan diambil bijinya sebagai benih memiliki kondisi fisik yang baik.

Persiapan Benih Terong

Sebelum proses tanam pada media persemaian dimulai, benih-benih terpilih harus dikondisikan terlebih dahulu agar optimal dengan cara menjemur benih. Ada dua tahap proses penjemuran yang harus dilakukan, yaitu penjemuran di bawah sinar matahari langsung dan penjemuran di tempat yang sejuk. 

Pertama-tama benih terong dijemur di bawah sinar matahari langsung selama 2 jam. Kemudian benih dipindahkan pada tempat sejuk dan dijemur selama 4-5 hari. Pastikan tidak terlalu banyak sinar matahari yang masuk ketika dijemur di tempat sejuk.

Menyiapkan Wadah Pembenihan

Saat benih sudah siap tanam, sekarang saatnya mempersiapkan tempat benih bertumbuh. Siapkan tempat pembenihan seluas 50 x 50 cm serta olah lahannya. Pengolahan lahan dilakukan dengan cara mencangkul dan memberikan pupuk kompos. Setelah pengolahan lahan tanah selesai, benih terong dapat disebarkan di atas tanah, lalu tutup bagian atas tanah dengan plastik bening yang sudah dilubangi.

Pemindahan Benih ke Media Tanam

Benih terong dari biji akan tumbuh dan membentuk bakal batang dan akar. Semakin besar pertumbuhan benih terong, semakin banyak pula ruang yang diperlukan untuk pertumbuhan dan berkembangnya. Tanaman terong boleh dipindahkan ke dalam polybag apabila sudah mulai tumbuh bakal batang dan akar atau sekitar 10-14 hari setelah tanam.

Polybag yang digunakan sebaiknya berukuran 50 x 50 cm. Letakkan tanah yang sudah diolah ke dalam polybag dan biarkan selama 2 hari. Semprot akar sebelum benih dipindah agar tidak patah dan tanam dengan kedalaman 5-10 cm dan jarak antar tanaman 50-70 cm. Waktu paling baik untuk memindahkan benih yaitu sore hari agar tanaman tidak layu terkena sinar matahari langsung di siang hari. 

Perawatan

Perawatan tanaman terong dari benih hingga panen juga perlu diperhatikan dengan baik:

  • Penyiraman dilakukan tiap pagi dan sore hari pada musim kemarau. Saat musim hujan, tanaman terong tidak perlu lagi disiram untuk mencegah over watering.
  • Sanitasi atau pembersihan lahan dari gulma yang tumbuh secara invasif. Gulma menyebabkan adanya kompetisi unsur hara, sehingga unsur hara yang ada di dalam tanah tidak seluruhnya untuk tanaman terong. 
  • Berikan pupuk organik untuk menambah kekurangan unsur hara dari dalam tanah. Jangan remehkan penggunaan pupuk organik, ya. Ada baiknya sebelum memberikan pupuk organik, baca dulu Perlunya Mengetahui Sifat dan Karakteristik Pupuk Organik Cair untuk Produktivitas

Bagaimana, mudah bukan? Kalau kamu belum punya alat dan bahan untuk menanam terong di rumah, coba belanja di Gokomodo. Atau bagi kamu yang berdomisili di sekitar Sosok dan Mukok, kamu bisa langsung mampir juga ke cabang GokoMart terbaru, ya! Jangan lewatkan promo menariknya! Yuk, cari tahu lebih banyak tentang budidaya tanaman di rumah hanya di blog Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin