Tidak Hanya Menyerang Jagung, Ketahui Serangan Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Lain
Hama ulat grayak (Spodoptera frugiperda) merupakan salah satu hama tanaman yang menyerang tanaman jagung. Ulat tanpa bulu ini merusak tanaman dengan menggerek daun, mulai dari memakan helai-helai daun di bagian ujung bahkan hingga ke bagian tulang daun.
Jenis hama ini memiliki siklus hidup antara 32–46 hari. Mulai dari telur 2–3 hari, larva 14–19 hari dengan 6 instar atau 6 kali perubahan ukuran, pupa 9–12 hari di dalam tanah, hingga membentuk imago atau organisme dewasa 7–12 hari. Agar lebih jelas, simak morfologi ulat grayak dalam artikel berikut ini.
Fase Telur
S. frugiperda betina memiliki kebiasaan meletakan telur di bawah daun secara berkelompok dengan warna putih bening atau hijau pucat. Selanjutnya, telur akan berubah warna menjadi hijau kecokelatan pada hari berikutnya dan menjadi cokelat saat akan menetas.
Telur S. frugiperda umumnya ditutupi oleh bulu-bulu halus berwarna putih hingga kecokelatan dengan ukuran sekitar 0,4 mm dan tinggi 0,3 mm. Biasanya, individu betina akan bertelur sebanyak 1500 hingga lebih dari 2000 telur sehingga populasi hama ini sangat tinggi.
Fase Larva
Siklus hidup larva S. frugiperda melalui enam instar atau perubahan bentuk. Pada instar 1, larva akan menyebar dan memakan bagian permukaan bawah daun sehingga gejala yang ditimbulkan adalah terdapat daun transparan (window pane) di permukaan daun.
Selanjutnya, pada instar 2, tubuh larva akan berwarna tubuh putih dan mulai terlihat bintik-bintik jelas di setiap ruasnya. Pada instar 3, larva menunjukkan perubahan warna tubuh menjadi hijau dengan pola-pola pada abdomen yang semakin jelas.
Sementara itu, pada instar 4 larva akan terlihat memiliki kepala berwarna transparan dengan pola huruf Y terbalik di atasnya. Bagian pinakula pada abdomen juga akan semakin jelas berwarna coklat. Pada instar 5, huruf Y terbalik di bagian kapsul kepala akan terlihat sangat jelas dan kapsul kepala akan berwarna hitam. Sementara itu, pinakula juga akan terlihat jelas pada segmen terakhir abdomen.
Terakhir, pada instar 6, larva akan terlihat lebih besar dan padat dengan warna coklat. Larva juga akan memiliki bintik abdomen yang lebih jelas, dengan kepala berwarna coklat gelap berpola huruf Y terbalik
Fase Pupa
Pupa S. frugiperda berwarna kuning kehijauan dimana pada bagian abdomen masih terasa lunak. Seiring berjalannya waktu, kulit pupa akan menjadi cokelat gelap mengkilap dan semakin mengeras. Untuk mengetahui jenis kelamin, perhatikan jarak antara kelamin dan celah anak, betina akan lebih besar dibandingkan dengan jantan.
Fase Imago
Setelah menjadi imago, S. frugiperda akan memiliki sayap selebar 32-40 mm. Imago ulat grayak ini memiliki corak yang berbeda di bagian kelamin jantan dan kelamin betina. Bagian sayap imago jantan berwarna keputihan mencolok di bagian ujung dan tengah, sementara sayap imago betina berwarna sedikit lebih gelap dan bercorak warna abu-abu.
Serangan Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Lain
Selain menyerang tanaman jagung, ulat grayak juga dapat menyerang tanaman lain. Diketahui, ulat grayak bersifat polyfag dengan tanaman inang mencapai 83 spesies dari 23 famili tanaman. Adapun beberapa diantaranya, yaitu Poaceae, Fabaceae, Solanaceae, Asteraceae, Rosaceae, Chenopidaceae, Brassicaceae dan Cyperaceae. Oleh karena itu, kamu harus memperhatikan tanaman yang ingin ditanam bersamaan dengan jagung agar tidak diserang bersamaan oleh hama ulat grayak.
Itulah morfologi Hama Ulat Grayak Yang Menghantui Tanaman Jagung yang penting untuk kamu tahu. Kunjungi website Gokomodo untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia pertanian!