Diterbitkan 20 Apr 2023

E-Commerce Menjadi Penopang Masa Depan Ekonomi Digital di Indonesia

Teknologi
e-commmerce indonesia

Belanja online mulai dikenalkan di Indonesia pada tahun 1999 oleh Andrew Darwis melalui platform kaskus. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2010 mulailah terbentuk platform belanja online (e-commerce) di Indonesia. Puncaknya tahun 2012, tepatnya 12 Desember 2012, ditetapkanlah Hari Belanja Online Nasional sebagai peringatan bahwa belanja online mulai banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Indonesia bisa menduduki peringkat ketiga di Asia Tenggara sebagai pengguna e-commerce terbanyak pada tahun 2022. Sayangnya, transaksi di tahun yang sama hanya sebesar 476,3 triliun rupiah, masih berada di bawah target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pada tahun 2023, pemerintah optimis untuk menaikkan nilai transaksi e-commerce hingga 600-700 triliun rupiah. Menurut laporan (IDC), e-commerce Indonesia mampu menghasilkan USD 89 miliar pada tahun 2026. Ada beberapa hal yang juga ikut mengalami pertumbuhan seiring dengan banyaknya transaksi e-commerce di Indonesia antara lain:

  • Lonjakan transaksi non-tunai hingga tahun 2026 mengalami kenaikan menjadi USD 4.6 triliun setara dengan 70,3 kuadriliun rupiah.
  • Semakin banyaknya jumlah pengguna dompet digital hingga mencapai 116,8 juta jiwa atau setara dengan 76% dari populasi.
  • Maraknya transaksi buy now pay later yang memudahkan pembeli untuk membayar barang dengan mencicil. Diperkirakan pada tahun 2026 nilai transaksinya mencapai USD 7,3 miliar atau setara dengan 111 triliun rupiah.

Bertambahnya nilai dari transaksi pada e-commerce bisa terwujud karena minat masyarakat menggunakan e-commerceAlasan Utama Orang Indonesia Belanja di E-Commerce. Oleh karena itu, keamanan transaksi online perlu ditingkatkan keamanannya. Merchant Risk Council (MRC), asosiasi praktisi pembayaran dan pencegahan transaksi penipuan, bersama dengan 2C2P bertanggung jawab memberikan keamanan bertransaksi agar target transaksi e-commerce dapat memenuhi target.

Dari laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, e-commerce di Indonesia mampu menyumbang 77% dari total GMV ekonomi digital di Indonesia. Tentunya usaha pemerintah sudah berhasil untuk mewujudkan target ekonomi digital Indonesia tahun 2025. Kamu bisa mewujudkan target tersebut dengan berbelanja kebutuhan pertanian melalui Gokomodo Corporate Commerce, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin