Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Pupuk KCl Cair
Klasifikasi pupuk dibuat untuk mempermudah pengelompokan dan penggunaan pupuk. Salah satu klasifikasi pupuk yaitu sediaan pupuk. Menurut sediaannya, pupuk tersedia dalam bentuk pupuk padat dan pupuk cair. Salah satu pupuk yang tersedia dalam bentuk padat dan cair yaitu KCl.
Gambaran Umum Pupuk KCl Cair
Pupuk dalam sediaan cair biasanya dipakai untuk pemberian pada daun maupun bunga. Tentunya jenis pupuk KCl bersifat mudah larut dalam air, sehingga akan mudah apabila diaplikasikan dengan cara di kocor maupun di semprot. Pupuk disarankan untuk pemupukannya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Pemupukan yang jarang ini disebabkan untuk menghindari larut dan menguapnya KCl cair pada tanaman. Selain itu, unsur kalium yang terserap hanya sebesar 30% sehingga sangat disayangkan apabila KCl cair hanyut dengan air ataupun menguap.
Keunggulan Pupuk KCl Cair untuk Tanaman
Selain perbedaan area pengaplikasian pupuk KCl cair dan padat tentunya memilki keunggulan tersendiri. Keunggulan KCl cair antara lain:
- Pupuk bekerja lebih cepat
Tanaman sangat mudah menyerap air. Dari prinsip itu menjadi alasan mengapa pupuk KCl cair dapat diserap dengan mudah oleh tanaman. Selain itu, jumlah pupuk yang diserap juga lebih banyak dibandingkan dengan pupuk dengan sediaan padat.
- Bekerja lebih baik saat cuaca dingin
Pupuk KCl sediaan padat biasanya berbentuk butiran yang dapat hancur secara perlahan saat cuaca dingin. Tetapi untuk tanaman yang biasanya tumbuh saat musim dingin, pemberian pupuk KCl cair sangat membantu untuk pertumbuhan tanaman sehingga meskipun penyerapannya lebih lambat tanaman tetap ternutrisi dengan baik.
- Tidak termakan oleh hewan
Tidak dipungkiri banyak ditemui hewan dan OPT yang berkeliaran di lahan untuk mencari makanan. Pupuk dengan sediaan padat rawan termakan oleh hewan karena bentuknya yang kecil dan berwarna cerah. Apabila pupuk sering termakan oleh hewan, maka tanaman tidak menerima nutrisi yang cukup. Jika pupuk cair diaplikasikan, maka tidak ada residu pupuk yang dapat dimakan dan merugikan hewan lain.
Bisakah Membuat KCl Cair dari bahan Padat?
Pupuk KCl dapat diaplikasikan dengan dua cara, yaitu ditaburkan dan dikocor (disiram). Nah, berikut ini salah satu cara melarutkan pupuk KCl padat menjadi KCl:
- Ambil satu cangkir pupuk KCl padat dan 3,7 liter air
- Rendam pupuk di dalam air. Diamkan pupuk selama 24 jam. Jangan lupa untuk mengaduk pupuk secara berkala
- Jika sudah 24 jam, saring pupuk untuk memisahkan pupuk padat dan airnya. Air pupuk KCl dapat digunakan sebanyak 1-2 gelas/batang, 2-4 gelas/semak, dan 6-8 gelas/pohon.
- KCl cair dengan komposisi ini dapat digunakan untuk menyemprot daun. Apabila ingin diaplikasikan pada akar tanaman, bisa juga ditambahkan air agar memudahkan penyerapan oleh akar.
Jika tidak ingin repot mengubah pupuk KCl padat menjadi cair, di pasaran tersedia beberapa KCl cair dengan merek:
- Pupuk KCl Big-Ka
- Beensae Super Kalium KCl Cair
- Semar KCl Cair + Boron
- KCl Cair Surya
- Bola KCl Cair + ZPT
- KCl Cair Super
- KCl Cair Nutri K-Plus untuk Kelapa Sawit
Harga Pupuk KCl juga beragam, yaitu mulai dari Rp 20.000 – Rp 100.000 tergantung merek, berat bersih, dan kandungan tambahannya. Jenis KCl cair juga dijual oleh Mitra Gokomodo, loh!
Pembuatan Pupuk KCl Cair Organik Sebagai Alternatif
KCl cair menjadi pupuk utama pada tanaman. Namun, disarankan juga untuk menggunakan pupuk KCl cair organik sebagai selingan pupuk kimia. Nah, untuk pupuk KCl cair organik bisa dibuat dengan cara:
- Siapkan 40 liter air, 25 kg sabut kelapa, dan drum bekas.
- Sabut kelapa dibersihkan terlebih dahulu kemudian diletakkan dalam drum bekas.
- Lalu tuangkan air ke dalam drum hingga terisi ½ bagian drum.
- Tutup drum untuk mempercepat proses fermentasi KCl cair organik.
- Simpan campuran air dan sabut kelapa selama 15 hari.
- Setelah 15 hari dan air rendaman berwarna menjadi hitam kekuningan berarti KCl cair organik siap untuk diaplikasikan.
Pemberian pupuk kalium pada tumbuhan tentu menjadi pilihan yang tepat untuk menambah nutrisi tanaman. Selain pupuk KCl, unsur kalium juga bisa didapatkan dari pupuk NPK, KNO3, dan Pupuk ZK. Ingat, pupuk KCl tidak boleh diaplikasikan bersamaan dengan pupuk urea karena menghasilkan gumpalan-gumpalan pupuk.
Penjelasan lebih lanjut mengenai pupuk kalium ada pada artikel Apa Saja Jenis Pupuk Kalium di Pasaran? Ini Dia Jawabannya. Nantikan artikel tentang agrikultur setiap hari hanya di website Gokomodo, ya!