Dukung Pertanian Berkelanjutan dengan Menggunakan Mikoriza, Yuk Cari Tau Tentang Mikoriza Disini

Pasti banyak dari kalian yang asing dengan istilah mikoriza. Mikoriza merupakan salah satu jenis pupuk hayati, atau biasa dikenal juga sebagai pupuk organik. Komposisi pupuk hayati mikoriza ini terdiri dari mikroorganisme berupa fungi atau jamur. Berbeda dengan pupuk kimia, pupuk organik atau hayati terbuat dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar kita. Sehingga, pupuk hayati jenis mikoriza ini dapat dibuat sendiri dengan mudah dirumah loh. Tapi, sebelum itu, kita kenali dulu jenis dan manfaatnya ya.
Aneka Jenis Mikoriza
Sebelum kita bahas cara buat pupuk mikoriza ada hal yang perlu kalian tau tentang pupuk mikoriza ini. Ternyata, ada banyak jenis mikoriza berdasarkan jenis jamurnya. Nih, kita bahas satu persatu apa saja jenis dari mikoriza.
Endomikoriza
Jenis endomikoriza merupakan salah satu jamur mikoriza yang hampir seluruh bagian tubuhnya berada didalam jaringan akar tanaman inang. Endomikoriza juga disebut dengan Vesicular-arbuscular micorrizhae (VMA). Intinya, endomikoriza mendapatkan fosfat dari tanah dan menukar fosfat tersebut dengan hasil fotosintesis dari tanaman. Endomikoriza biasanya ditemukan di tanaman musiman seperti kacang, padi, jagung, dan tanaman lainnya.
Ektomikoriza
Jenis jamur ektomikoriza jenis ini berada di permukaan akar, tepatnya di jaringan epidemis akar. Ektomikoriza ini berasal dari spesies basidiomycota, ascomycota, dan sebagian kecil zygomycota. Jamur ini membantu tanaman untuk mendapatkan unsur hara dan air, dan melindungi akar dari parasit. Jamur jenis ini sering dijumpai di pohon pinus.
Manfaat Mikoriza untuk Tanaman
Mikoriza dianggap paling efektif dibanding jenis pupuk hayati lainnya, karena mikoriza dapat tumbuh dan berkembang biak didalam sel tanaman. Pupuk ini juga melakukan simbiosis mutualisme sebesar 80% dengan tanaman inang. Selain membantu simbiosis mutualisme, ada beberapa manfaat mikoriza lainnya, seperti:
Penyerap Zat Hara dan Mineral
Mikoriza dapat meningkatkan penyerapan air, mineral, dan unsur hara khususnya fosfat dan nitrogen. Unsur hara inilah yang dibutuhkan oleh tanaman agar subur dan berbuah banyak. Semakin banyak zat yang diserap maka semakin cepat tanaman inang bertumbuh.
Memperbaiki Struktur Tanah
Siapa sangka pupuk mikoriza bisa memperbaiki struktur tanah dengan cara mengembalikan unsur mineral dalam tanah. Seiring berjalannya waktu, tanah yang sering digunakan untuk bercocok tanam akan berkurang juga unsur hara dan kesuburan tanah tersebut. Pupuk mikoriza membantu mengembalikan agregasi tanah dengan menghasilkan senyawa glycoproteini dan glomalin.
Dapat Melindungi Tanaman Inang
Mikoriza dapat mengeluarkan antibiotik yang berfungsi untuk melindungi tanaman inang. Selain antibiotik, mikoriza juga bisa mengaktifkan bakteri rizhobium. Maka dari itu, tanaman yang menggunakan pupuk mikoriza cenderung tumbuh subur dibandingkan tanaman yang menggunakan pupuk kimia.
Pembuatan Pupuk Mikoriza Di Rumah
Kabar baik nih buat kamu yang suka budidaya tanaman di rumah. Ternyata pupuk mikoriza juga bisa dibuat sendiri di rumah lho. Yuk ikuti langkah pembuatannya, ya!
Siapkan Tepung Beras dan Bekatul Halus
Pembuatan pupuk mikoriza membutuhkan bahan tepung beras dan bekatul halus, masing – masing sebanyak 1 kg. Selanjutnya, campurkan tepung beras dan bekatul halus sedikit demi sedikit dan aduk secara perlahan. Pastikan kedua bahan ini tercampur dengan sempurna ya.
Kukus Campuran Tepung Beras dan Bekatul Halus
Tepung beras dan bekatul yang sudah tercampur dengan baik, kemudian bisa dikukus selama lebih kurang 30 hingga 60 menit. Proses pengukusan ini tidak boleh dilewatkan, karena bertujuan untuk menghilangkan kandungan senyawa patogen di dalam adonan dan memastikan adonan steril dari kuman. Setelah itu angkat dan tiriskan. Lalu, tunggu adonan tersebut dingin.
Siapkan Bahan – Bahan Bubuk
Sembari menunggu bekatul dan tepung beras dingin, siapkan campuran bahan bubuk, seperti agar agar, ektomikoriza, vitamin B kompleks, dan larutan indole acetic acid sebanyak 25% dari jumlah keseluruhan campuran. Campurkan semua bubuk tersebut dan aduk secara merata. Tambahkan air matang sebanyak 250 liter dan aduk kembali hingga larut sempurna.
Campurkan Semua Larutan
Setelah masing masing adonan tercampur sempurna, kamu bisa memasukkan adonan tepung yang sudah dingin kedalam larutan air yang sudah dibuat. Aduk kedua adonan tersebut menjadi satu larutan yang tercampur sempurna pastikan kadar air yang terkandung di larutan tersebut tidak terlalu sedikit. Apabila masih terlalu kental, maka bisa ditambahkan air matang hingga tidak terlalu kental.
Simpan mikoriza dengan baik
Kemudian setelah adonan siap dan tercampur dengan sempurna, siapkan wadah untuk melakukan inkubasi pada adonan. Diamkan adonan tersebut hingga kurang lebih 5 hari. Indikator keberhasilan pupuk ini ditandai dengan bau khas dan munculnya mantel hifa yang melapisi permukaan adonan. Semakin panjang hifa, semakin mudah akar untuk menjangkau air serta mineral lain yang terkandung dalam tanah, biasanya hifa bisa memanjang hingga 10 meter.
Setelah pupuk jadi, bisa digunakan dengan dosis 5 kg/ha mikoriza atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah ya. Hindari penggunaan mikoriza bersamaan dengan pestisida kimia karena dapat berbahaya untuk pupuk hayati dan tanah. Disarankan untuk menggunakan pestisida alami agar hasil yang lebih optimal. Yuk, pahami kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis pupuk dengan baca artikel Mengenal dan Membedakan Pupuk Hayati, Pupuk Organik, dan Pupuk Kimia dan artikel lainnya di blog Gokomodo, ya!








