Diterbitkan 26 Oct 2022

Hindari Penggunaan Pupuk Palsu, Simak Ciri-Ciri Pupuk Asli yang Harus Diketahui Petani

Agri Edu

Menjelang musim tanam, seringkali dijumpai oknum-oknum yang melakukan pemalsuan pupuk dan menjualnya kepada para petani dengan harga yang relatif murah. Penggunaan pupuk palsu yang tidak sesuai dengan standar komponen yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian inilah yang  dapat merugikan para petani. Dampak negatif yang dirasakan antara lain turunnya produktivitas hasil kebun, keterlambatan masa panen, hingga membuat gagal panen yang menyebabkan kerugian usaha.

Menggunakan pupuk palsu sama halnya dengan tidak memupuk tanaman sama sekali. Dilansir dari Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur, penggunaan pupuk palsu berdampak pada pasokan tandan kelapa sawit yang menurun. 

Di Kalimantan Timur, angka ideal produksi kelapa sawit untuk satu pabrik biasanya mencapai 10.000 ha atau sekitar 20.000 ton per satu kali produksi. Namun, saat pupuk palsu beredar di kalangan pengusaha kelapa sawit, rata-rata produksi ideal pabrik menurun menjadi hanya sekitar 7000 ha per pabrik.

Tidak hanya berhenti di produktivitas, penggunaan pupuk palsu dapat menyebabkan pengerasan tanah sehingga unsur hara tidak bisa terurai. Tanah menjadi rusak dan tidak dapat digunakan lagi yang dapat membuat petani merugi. Tanaman perkebunan penghasil minyak seperti sawit memerlukan pemeliharaan khusus agar hasil produknya berbanding lurus.

Pupuk palsu tidak dibuat dengan bahan-bahan organik yang dapat menyuburkan tanah dan tanaman. Proses pembuatannya tidak mendapatkan izin resmi. Adapun mutu dan efektivitasnya juga tidak teruji. Salah satu pabrik pupuk palsu yang berhasil ditutup oleh kepolisian Lampung Selatan menunjukkan bahwa oknum penipu menggiling pupuk dengan bahan-bahan seperti garam, pewarna, kapur, dan batu bata yang sudah dihancurkan, yang kemudian dijual kepada petani. Sedangkan salah satu faktor yang harus diperhatikan yaitu unsur hara (pupuk) yang digunakan, baiknya memiliki komposisi yang terdiri dari Magnesium (Mg), Nitrogen (N), Phosphor (P), Zink (Zn), Kalium (K), Tembaga (Cu), dan Boron (B).

Tentu para petani harus berhati-hati dan tidak tergiur dengan harga miring yang ditawarkan oknum penipu. Petani, distributor, dan pengecer harus memperhatikan dan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2013 tentang penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian.

Beberapa ciri-ciri fisik pupuk palsu adalah warnanya lengket di tangan, mudah hancur, cepat padat, dan jahitan sak tempat pupuknya kurang rapi.  Namun, kita tidak dapat mengandalkan ciri fisik saja, karena terkadang oknum yang cukup lihai dapat membuat fisiknya benar-benar mirip dengan pupuk aslinya.

Berikut adalah sejumlah hal lain yang dapat kita lakukan untuk memeriksa keaslian pupuk:

  1. Gunakan pupuk yang sudah terdaftar oleh pemerintah
  2. Terdapat kandungan unsur hara Nitrogen 15%, Fosfat 15%, dan Kalium 15%. Kandungan pupuk asli terlihat di karung atau kemasan pupuk. Kandungan-kandungan yang tertera tentunya sudah sesuai dengan hasil uji laboratorium
  3. Menampilkan logo “Pupuk Indonesia” didepan karung, dan tulisan “Pupuk Bersubsidi Pemerintah, Barang Dalam Pengawasan.”
  4. Mencantumkan nomor call center yang bisa dihubungi setiap saat, nomor standar SNI, Nomor Registrasi Produk, dan nomor izin edar pada karung atau kemasan pupuk.
  5. Kenali ciri-ciri fisik pupuk asli: berwarna cerah dan tahan larut air

Petani harus cermat dan selektif dalam memilih pupuk. Kesalahan dalam memilih pupuk tidak hanya dapat merusak tanaman, namun juga kesuburan lahan pertanian yang membuat petani tidak dapat menanam lagi. Takut tertipu oknum pupuk palsu? Beli pupuk yang asli di Gokomodo! Pilihan produknya lengkap, berkualitas tinggi, dengan harga yang terjangkau. Anda tidak perlu khawatir, pesanan akan sampai tujuan dengan cepat dan aman. Yuk, belanja langsung di website Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin