Diterbitkan 7 Feb 2023

Mengenal 7 Hormon Tanaman Beserta Peranannya

Agri Edu

Dalam pertumbuhan tanaman, salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar dan penting diketahui adalah hormon. Faktor internal yang lebih dikenal sebagai fitohormon ini merupakan senyawa kimia organik yang mampu menimbulkan tanggapan secara biokimia, fisiologis, maupun morfologis untuk mendorong, menghambat, mengubah, serta pergerakan tanaman. 

Fitohormon sejatinya dihasilkan secara langsung oleh tanaman. Namun, seiring perkembangan zaman, beberapa hormon sintetis atau buatan sudah banyak ditambahkan pada proses budidaya agar pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.  

7 Jenis Hormon pada Tanaman

1. Auksin

Hormon auksin merupakan fitohormon yang berperan dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Fitohormon ini akan memicu pemanjangan dan pembesaran sel dengan cara mengaktivasi enzim yang fungsinya melonggarkan ikatan serabut selulosa dinding sel sehingga sel dapat memanjang. 

Auksin juga berperan dalam merangsang pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar adventif maupun lateral. Lebih lanjut, auksin juga akan mempengaruhi perbedaan pemanjangan sel melalui keterlibatan dalam respon tropisme, serta menghambat pertumbuhan tunas pada batang bagian bawah. 

2. Sitokinin

Berbeda dengan auksin, hormon sitokinin memiliki peran dalam merangsang proses pembelahan sel dan meningkatkan daya resistensi tanaman terhadap hama. Sitokinin juga berperan dalam menunda pengguguran bunga, buah, dan daun, serta mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar. 

3. Giberelin

Fitohormon berikutnya adalah giberelin. Hormon ini berperan dalam mempercepat pertumbuhan bunga, biji, dan tunas, sekaligus membantu dalam perkecambahan biji. Hormon ini juga berperan dalam mempengaruhi proses partenokarpi atau pembentukan buah tanpa pembuahan.

4. Etilen

Berbeda dengan tiga jenis hormon sebelumnya, etilen merupakan fitohormon yang berbentuk gas. Fitohormon ini memiliki peran dalam mempercepat pematangan buah, memacu pembungaan, serta merespon adanya tekanan, kekeringan, luka, dan infeksi pada tanaman.

Etilen juga akan membuat pertumbuhan batang menjadi tebal dan kokoh. Pada beberapa tanaman tertentu, fitohormon ini juga berperan dalam mengatur jumlah perbandingan bunga jantan dan bunga betina. 

5. Asam Absisat

Asam absisat merupakan fitohormon yang berfungsi dalam menghambat pertumbuhan tanaman. Hormon ini bekerja secara antagonis dengan hormon auksin, sitokinin, dan giberelin. Dilihat dari perannya, asam absisat akan menghambat perkecambahan biji. mengurangi penguapan, dan memperpanjang masa dormansi biji.

Selain itu, asam absisat juga akan menyebabkan terjadinya pengguguran pada daun, bunga, hingga buah pada tanaman. Hormon ini juga akan mempertahankan kondisi tumbuhan jika dirasa lingkungannya tidak sesuai untuk tumbuh dan berkembang.

6. Kalin

Kalin merupakan hormon yang merangsang pertumbuhan organ-organ pada tumbuhan. Berdasarakan organnya, hormon kalin dibagi menjadi empat jenis, yaitu kaulokalin yang merangsang pembentukan batang, rizokalin yang merangsang pembentukan akar, filokalin yang merangsang pembentukan daun, dan antokalin yang merangsang pembentukan bunga.

7. Asam Traumalin

Hormon tanaman yang terakhir adalah asam traumalin. Fitohormon ini akan bekerja ketika tanaman mengalami stress. Peran asam traumalin adalah memperbaiki kerusakan dan luka yang terjadi pada tanaman, sehingga sel, jaringan, maupun organ yang mengalami kerusakan akan mulai pulih kembali.  

Itu dia 7 jenis hormon yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan tanaman. Semoga informasi ini dapat menambah wawasanmu dalam hal budidaya tanaman. Informasi menarik lainnya seputar tanaman dan pertanian juga bisa kamu baca di website Gokomodo. Kunjungi sekarang juga, yuk!

ARTIKEL LAINNYA: Manfaat Pupuk Urea, Pupuk Paling Dicari untuk Tanaman Padi

whatsapp
twitter
facebook
linkedin