Diterbitkan 15 Mar 2023

Pengolahan Tanah Secara Tradisional Ternyata Masih Banyak Peminat

News

Inovasi teknologi mulai merambah hingga sektor agrikultur. Hal ini terlihat dari beberapa inovasi yang sudah tercipta untuk meningkatkan potensi sektor agrikultur. Peran teknologi dalam agrikultur Indonesia dapat dibaca lebih lengkap dalam artikel Peran Teknologi dalam Meningkatkan Produktivitas Pertanian di Indonesia.

Meskipun sudah banyak teknologi untuk mengelola lahan pertanian di Indonesia masih banyak ditemukan petani yang mengelola sawahnya secara tradisional. Bahkan, petani di beberapa daerah juga masih menerapkan beberapa ritual agar proses pengelolaan sawah lancar tanpa halangan. Salah satu contoh keunikan pengelolaan tanah secara tradisional terjadi di dataran Sunda.

Terdapat satu ritual pengelolaan lahan pertanian yang unik di Sunda yaitu mengajak kerbau berbicara. Mengajak kerbau berbicara sudah menjadi ritual yang dilakukan sebelum memulai membajak tanah. Ritual ini dilakukan karena mitos yang dipercaya bahwa kerbau bisa memahami maksud dari para petani. Kerbau yang sudah berbicara dengan petani akan lebih mudah membentuk pola penggemburan tanah yang nantinya akan ditanami padi dan lebih mudah diarahkan oleh petani.  

Prosesi pengolahan tanah secara tradisional diawali dengan peenggarukan tanah. Penggarukan tanah biasanya memakai sebuah garu yang terbuat dari kayu. Setelah tanah digaruk, dilakukan pembajakan secara tradisional biasanya menggunakan hewan ternak seperti kerbau atau sapi yang dikendalikan oleh petani. Ketika sudah dirasa cukup gembur, tanah didiamkan beberapa hari sebelum ditanami padi. 

Selain mempertahankan tradisi, ternyata membajak tanah dengan menggunakan kerbau dipercaya lebih baik daripada menggunakan traktor. Bajak tradisional ini mampu mempertahankan humus tanah, menjaga kualitas padi yang dihasilkan, dan minim pencemaran bahan bakar. 

Untuk peningkatan produktivitas sektor agrikultur, petani tetap perlu mempertimbangkan penggunaan alat-alat pertanian modern di era serba teknologi modern sekarang ini. Tetap manfaatkan website Gokomodo sebagai sumber edukasi agrikultur dan akses rantai pasok pertanian lebih mudah!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin