Diterbitkan 27 Oct 2022

Punya Berbagai Manfaat, Begini Cara Mudah Kastrasi Kelapa Sawit

Agri Edu

Kelapa sawit memiliki cara dan kebutuhan tanam yang berbeda dari varietas lainnya. Teknik menanam dan memelihara kelapa sawit yang benar sangat penting untuk diketahui semua petani kelapa sawit agar dapat menghasilkan tandan buah yang segar dan berkualitas. 

Salah satu cara khusus merawat sawit yang perlu dilakukan oleh para pelaku usaha di bidang sawit adalah melakukan kastrasi. Kastrasi merupakan kegiatan membuang semua produk generatif, yaitu bunga jantan, bunga betina, dan seluruh buah pada tanaman kelapa sawit yang berguna untuk mendukung pertumbuhan vegetatif kelapa sawit. Pada masa vegetatif, biasanya muncul bunga yang dapat mengganggu tumbuh kembang tanaman sawit sehingga perlu dilakukan kastrasi dengan cara membuang bunga muda yang muncul setiap bulannya. 

Mengapa Bunga Muda Kelapa Sawit Harus Dikastrasi?

Tanaman kelapa sawit mulai mengeluarkan bunga setelah berumur 9 bulan, tergantung pertumbuhannya. Pada saat tersebut, bunga yang dihasilkan belum membentuk buah sempurna sampai tanaman berumur sekitar 24 bulan. Oleh sebab itu, semua bunga maupun buah yang keluar sampai dengan umur 24 bulan perlu dikastrasi atau dibuang, karena belum ekonomis untuk diolah. 

Kastrasi dilakukan pada tanaman yang baru mulai berbunga (9-24 bulan), dengan cara membuang bunga muda yang muncul setiap bulannya. Paling lambat, kastrasi harus segera dilakukan sebelum 50% pokok kelapa sawit telah mengeluarkan bunga (jantan dan atau betina). Apabila kastrasi terlambat dilakukan, maka bunga muda akan menjadi buah ringan yang menyebabkan nutrisi pupuk akan terserap ke buah yang masih belum layak jual. 

Adapun alat yang digunakan untuk kastrasi adalah dodos dengan lebar mata 8 cm dan arit kecil. Pelaksanaan kastrasi terakhir dilakukan 6 bulan sebelum tanaman memasuki masa panen.

Manfaat Kastrasi Kelapa Sawit

  1. Mengalihkan nutrisi untuk produksi buah yang tidak ekonomis ke pertumbuhan vegetatif, sehingga fisik tanaman kelak lebih kokoh
  2. Menjaga sanitasi tanaman, menghambat perkembangan hama dan penyakit, mengurangi risiko serangan jamur marasmius sp
  3. Mempercepat pertumbuhan tajuk
  4. Mempermudah proses penyerbukan bunga,  karena bagian mahkota bunga lebih bersih
  5. Buah yang dihasilkan tanaman menjadi lebih besar, berbobot dan seragam beratnya

Bagaimana Cara Melakukan Kastrasi?

  1. Kastrasi dilaksanakan setiap sebulan sekali hingga tanaman sawit mencapai umur 24 bulan. Kastrasi dilaksanakan mulai saat tanaman berbunga, biasanya pada umur 9 bulan
  2. Alat kastrasi adalah chisel, yaitu dodos dengan lebar mata 8 cm yang ujungnya terdapat pengait kecil. Bunga yang dipotong dengan dodos, kemudian ditarik dengan kait kecilnya. 
  3. Semua bunga jantan dan betina sampai ketinggian 30 cm di atas tanah dibuang. Dalam melakukan kastrasi harus dijaga agar pelepah daun jangan sampai terluka atau terpotong. Bunga yang masih kecil dipatahkan dengan mata pengait, sedangkan bunga yang sudah besar dengan alat dodos.
  4. Tandan bunga yang dipotong kemudian dikumpulkan ke dalam karung goni, kemudian dipendam dalam tanah.
  5. Untuk perhitungan kebutuhan tenaga kerja, kegiatan ini menggunakan rasio 1 -2 orang per hektar, akan tetapi rasio ini dapat berubah sesuai dengan kondisi tanaman yang ada di lahan (Sri Wijiastuti, Penyuluh Pertanian pada Pusat Penyuluhan Pertanian, BPPSDMP).

Jadi, kastrasi merupakan pekerjaan penting yang tidak boleh diremehkan oleh para petani sawit. Sobat agri Gokomodo juga tidak perlu bingung cari alat-alat perkebunan untuk membantu merawat tanaman. Jangan khawatir, semua serba ada. Penuhi kebutuhan perkebunan Anda hanya melalui Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin