Simak Tips Pemberian Pupuk Saat Curah Hujan Tinggi
Curah hujan yang berlebihan dapat memengaruhi kondisi lahan pertanian. Akibatnya, banyak petani yang tidak mampu bercocok tanam dengan optimal hingga gagal panen disebabkan oleh tingginya curah hujan. Salah satu kendala yang dialami petani adalah sulitnya pemupukan saat musim hujan.
Pemberian pupuk pada tanaman mempengaruhi produktivitas dan efisiensi lahan pertanian. Terkadang, pemupukan bisa lebih mudah karena dibantu oleh air mengalir seperti Mengenal Fertigasi: Solusi Agribisnis Modal Minimal, Keuntungan Maksimal! Akan tetapi, jika jumlah air tidak terkontrol, seperti saat musim hujan, dapat menghilangkan sebagian besar nutrisi pada pupuk.
Berikut cara memberi pupuk saat musim hujan:
Memilih metode pemupukan yang benar
Pemberian pupuk saat musim hujan disarankan dengan cara disemprot dan dibenamkan dalam tanah (ditugal). Sedangkan pemupukan dengan metode dikocor dan ditabur lebih baik tidak digunakan. Metode dikocor akan menyebabkan tanah menjadi lebih lembab dan dengan menabur pupuk maka akan lebih banyak pupuk yang terbawa air hujan.
Komposisi pupuk
Saat musim hujan, sebaiknya menggunakan pupuk dengan komposisi rendah nitrogen dan tinggi fosfor serta kalium. Pemberian pupuk nitrogen pada tanaman akan memperburuk kandungan nutrisinya karena air hujan sudah mengandung nitrogen dan zat asam yang tinggi. Sifat asam pada air hujan akan membuat tanaman cepat mati, sehingga perlu diimbangi dengan pemberian kapur dolomit dengan cara ditaburkan lalu dipendam dalam tanah dan pupuk kalsium setiap 3-4 hari.
Memanfaatkan pupuk yang bersifat slow release
Sifat slow release pada pupuk dibuat dengan metode compaction compound yang berarti membiarkan zat hara pada pupuk terlepas secara perlahan. Pupuk dengan sifat ini biasanya tidak mudah menguap dan tidak mudah tercuci dengan air hujan.
Substitusi atau kombinasi dengan pupuk lain
Pemakaian pupuk tambahan setiap 1-2 minggu sekali sangat diperlukan untuk mengganti zat hara yang hilang akibat larut dengan air hujan. Pupuk yang dapat digunakan sebagai tambahan antara lain pupuk kandang, kompos, dan bahan organik yang diberikan di dalam tanah. Pupuk tambahan membantu untuk mengikat air dan tanah untuk menghindari pencucian pupuk oleh air hujan.
Meskipun musim hujan, pemberian pupuk tetap harus tepat sesuai dengan prinsip 5T (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, dan tepat sasaran). Nah, itulah serba serbi pemupukan tanaman yang perlu kamu tahu. Cek artikel lainnya seputar pertanian dan agribisnis lainnya melalui website Gokomodo ya!