3 Hama Tanaman Kakao yang Perlu Diwaspadai!
Kakao atau Theobroma cacao L. adalah tanaman budidaya yang berasal dari Amerika Selatan yang saat ini telah tersebar di berbagai daerah tropis. Tanaman ini memiliki biji buah yang menjadi bahan utama pembuatan berbagai produk makanan dan minuman. Indonesia, sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana, memainkan peran penting dalam industri ini.
Meskipun produktivitas petani kakao di Indonesia cukup tinggi, namun mereka tetap tak lepas dari tantangan utama berupa serangan penyakit tanaman. Sebagai upaya menghindari gagal panen, pemahaman yang baik terhadap jenis-jenis hama dan upaya pengendaliannya sangat penting diketahui. Dengan begitu, kesehatan tanaman kakao akan terjaga dan hasil panen bisa dipastikan optimal. Berikut hama tanaman kakao yang patut kamu waspadai:
Penggerek buah kakao (PBK), Conopomorpha cramerella
PBK merupakan salah satu hama dominan pada tanaman kakao di wilayah Asia Tenggara, terutama di kepulauan Malaya, seperti Malaysia, Filipina, Borneo, dan Indonesia. Serangan dari penggerek buah kakao terutama terjadi pada buah yang masih dalam fase pertumbuhan hingga menjelang panen. Kerusakan pada buah kakao disebabkan oleh larva, yang merupakan stadium pradewasa dari penggerek buah kakao.
Tanda-tanda kerusakan pada buah kakao yang terinfeksi PBK biasanya meliputi perubahan warna menjadi belang kuning hijau atau kuning jingga dan adanya peningkatan berat buah. Selain itu, ketika buah dikocok, tidak akan terdengar suara ketukan antara biji dan dinding buah karena adanya timbunan lendir, kotoran pada daging buah, dan biji yang melekat pada daging buah. Selain itu, serangan PBK juga ditandai dengan adanya lubang kecil sebagai bekas gerekan pada buah.
Penghisap Buah Kakao (Helopeltis spp)
Pada fase nimfa dan imago, Helopeltis spp akan menyerang buah kakao yang masih muda maupun yang sudah tua. Mereka akan menusukkan alat mulutnya ke dalam jaringan buah, kemudian mengisap cairan yang terdapat di dalamnya.
Ketika mengisap cairan buah, serangga ini juga melepaskan cairan beracun yang dapat mengakibatkan kematian sel-sel jaringan di sekitar tempat tusukan. Selain menyerang buah, serangga ini juga dapat merusak pucuk dan daun yang masih muda.
Serangan pada buah muda dapat mengakibatkan buah menjadi layu yang berujung pada pengeringan buah dan akhirnya rontok. Jika pertumbuhan buah terus berlanjut, kulit buah akan mengeras dan retak sehingga mengakibatkan perubahan bentuk yang menghambat perkembangan biji di dalamnya. Pada buah tua, serangan ditandai dengan bercak-bercak cekung berwarna coklat muda akan berubah kehitaman seiring berjalannya waktu.
Penggerek Batang Merah (Zeuzera Coffeae)
Zeuzera coffeae adalah salah satu serangga yang merusak batang tanaman kakao dengan cara menggereknya. Hama ini menyebabkan kerusakan pada tanaman khususnya pada tahap larva. Larva serangga ini memiliki warna merah kecoklatan hingga ungu dan seringkali ditemukan dengan beberapa cincin berwarna kekuningan sepanjang 3–5 cm.
Larva tersebut menggerek ranting dan batang berkayu pada tanaman kakao kemudian membentuk terowongan di dalam ranting. Pada akhirnya, hama ini akan menyebabkan matinya ranting tersebut.
Adapun gejala serangan larva penggerek batang pada tanaman muda dapat terlihat dari adanya bekas gerekan pada batang utama. Selain itu, daun kakao juga akan mengalami layu dan mengering. Jika bekas gerekan melingkar dan saling bertemu, bagian tanaman di atas area gerekan akan mengalami kekeringan, mati, dan mudah patah.
Itu dia hama tanaman kakao yang perlu diwaspadai. Semoga informasi ini dapat membantu mengenali dan memahami hama tanaman kakao. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar pertanian di website Gokomodo, seperti Ketahui 3 Cara Pengendalian Hama Penggerek Kulit Kakao.