Angkong Stark: Pahlawan Dalam Membantu Petani Indonesia dari Gokomodo
Semakin modern suatu zaman, maka semakin canggih pula peralatan yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut juga berlaku pada sektor pertanian yang sudah banyak berkembang dari pertanian konvensional ke pertanian modern. Salah satu perkembangan yang dapat dirasakan yaitu dengan adanya alat untuk pengangkut hasil pertanian dan material dengan tenaga manusia. Apakah itu? Simak artikel ini untuk tahu jawabannya, ya!
Angkong: Alat Transportasi Kuno yang Ada Hingga Sekarang
Zaman dahulu saat belum ada alat transportasi yang digerakkan dengan menggunakan mesin, melainkan masih memanfaatkan tenaga hewan dan manusia. Salah satu alat transportasi yang dapat digerakkan dengan tenaga manusia yaitu angkong. Jangan salah, angkong menjadi moda transportasi yang sangat terkenal di Asia pada zamannya.
Angkong di Asia pertama kali dibuat di Tokyo, Jepang. Saat itu Angkong dikenal dengan nama Jinrikisha yang berarti kendaraan yang ditarik orang. Awalnya memang Angkong digunakan untuk manusia agar mudah bepergian dari satu tempat ke tempat lainnya. Angkong juga dimodifikasi agar manusia nyaman menggunakannya, seperti ditambah dengan kursi empuk, penutup, dan masih banyak lagi.
Penggunaan Angkong di Indonesia
Jejak Angkong di Indonesia ditemukan di Medan, Sumatera Utara. Banyak sekali orang Tionghoa yang ada di Medan bekerja sebagai penarik angkong pada saat itu. Di Indonesia, Angkong diberi nama lancia atau langca. Sayangnya, penggunaan Angkong di Indonesia hanya sampai tahun 1946. Di tahun tersebut, sebanyak 40.000 Angkong di Medan dibakar agar tidak digunakan kembali. Kemudian Angkong mulai digunakan di sektor pertanian sebagai alat angkut tandan buah segar di perkebunan sawit.
Angkong yang digunakan di sektor pertanian tentu berbeda dengan transportasi yang digunakan oleh manusia. Angkong pertanian didesain dengan ukuran yang lebih kecil, mudah dibawa, dan praktis dalam penggunaannya. Tak hanya pada sektor pertanian saja, angkong yang lebih kecil dapat digunakan untuk proyek pembangunan seperti mengangkut material-material bangunan.
Angkong Stark: Angkongnya Para Petani Produksi Gokomodo
Sudah tahukah Gokomodo memproduksi Angkongnya sendiri? Perlu kamu tahu, Gokomodo memproduksi Angkong yang dinamakan dengan Angkong Stark. Jangan-jangan Angkong ini masih bersaudara dengan Tony Stark sang Iron Man? Tentu tidak, ya. Nah, bagi yang belum tahu Angkong Gokomodo, berikut ini spesifikasinya
- Angkong Gokomodo memiliki ukuran bak kurang lebih 90 cm x 64 cm x 24 cm. Cukup luas untuk memindahkan material dan hasil panen, kan? Pastikan untuk beban disesuaikan dengan kemampuan Angkong mengangkat beban agar tetap stabil selama pemindahan material dan hasil panen.
- Tuas Angkong yang dilengkapi dengan karet supaya tidak licin saat digunakan, terutama saat telapak tangan sedang berkeringat.
- Dilengkapi dengan kaki penyangga sebagai tumpuan utama Angkong Gokomodo dan membuat Angkong berdiri dengan sempurna.
- Tentu saja untuk memindahkan barang, Angkong Gokomodo dilengkapi dengan roda. Roda Angkong Gokomodo dilengkapi dengan permukaan yang berpola, sehingga meminimalisir tergelincir saat penggunaan.
Sama dengan Angkong pada umumya, Angkong Gokomodo dapat bergerak dengan cara didorong layaknya Angkong transportasi yang digunakan untuk mengangkut manusia. Bagaimana, tertarik dengan Angkong Stark dari Gokomodo? Kamu bisa membelinya melalui GokoBiz, GokoMart, maupun dengan meminta penawaran dari kami, ya.
GokoBiz juga menyediakan alat pertanian lainnya seperti tangki air. Alangkah baiknya sebelum membeli tangki air, pelajari dahulu tentang Inilah 3 Jenis Tangki Air, Mana yang Lebih Baik? dan artikel seputar tangki air yang lainnya hanya di blog Gokomodo, ya!