Apa Saja Gejala Penyakit Daun Padi? Temukan Jawaban dan Solusinya Di sini!
Padi merupakan tanaman pangan utama yang sangat melekat pada masyarakat Indonesia sehingga keberadaannya sangat penting. Proses menanam padi telah berlangsung selama turun temurun, meski demikian selalu ada hal-hal di luar kendali selama masa budidaya.
Serangan hama dan penyakit menjadi cobaan para petani yang harus segera dikendalikan agar tidak mengakibatkan dampak yang lebih luas. Simak ulasan berikut untuk mengetahui gejala penyakit daun padi lengkap dengan solusinya – Jangan Bingung! Inilah 3 Obat Ulat Padi Paling Ampuh Saat Ini.
Penyakit Daun Padi dan Gejalanya
Bercak Daun Coklat
Bercak daun coklat merupakan penyakit daun yang rawan terjadi di Indonesia dan beberapa negara lain. Jika tidak segera diatasi, penyakit ini dapat menurunkan keuntungan hasil panen hingga 40%.
Penyakit ini juga dapat menjangkit bibit yang ditumbuhkan dari benih yang terinfeksi berat, bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain itu, bercak daun coklat juga dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah biji per malai sehingga menurunkan berat biji.
Bercak Pelepah Daun
Penyakit bercak pelepah daun atau hawar upih daun akan mempengaruhi gabah berisi pada setiap malai. Secara parsial, penyakit ini mempengaruhi panjang malai dan persen kehampaan tetapi tidak mempengaruhi berat biji.
Penyebab bercak pelepah daun adalah patogen tular tanah (Rhizoctonia solani) sehingga menyebabkan kehilangan hasil hingga 25%. Meski demikian, terkadang bercak pelepah daun tidak begitu parah jika dibandingkan dengan penyakit hawar daun bakteri.
Hawar Daun Bakteri
Hawar daun bakteri atau dikenal pula dengan sebutan penyakit kresek disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris. Di Indonesia tepatnya di Jawa, penyakit ini telah mendapat perhatian sejak tahun 1984.
Penyakit ini harus segera diatasi karena jika menyebar dapat menurunkan hasil hingga 36%. Biasanya, padi rawan terjangkit hawar daun bakteri terjadi pada musim hujan atau musim kemarau yang basah terutama jika lahan tergenang.
Upaya Pengendalian Penyakit Daun Padi
Pengendalian Mekanis
Pada umumnya, penyakit daun padi disebarkan melalui air akibat drainase yang buruk sehingga tanaman padi yang selalu tergenang air. Sanitasi lahan perlu dilakukan dengan menyiangi gulma yang ada di sekitar tanaman padi. Selain itu, jarak tanaman padi juga perlu diperhatikan menggunakan beberapa teknik seperti tanam jajar legowo.
Pengendalian Hayati
Penggunaan agensia hayati untuk mengendalikan penyakit daun dapat dilakukan agar lebih ramah lingkungan. Misalnya dengan menggunakan bakteri Corybacterium yang mampu mengeluarkan zat metabolit sekunder untuk menghentikan zona pertumbuhan bakteri penyebab penyakit kresek.
Pengendalian Kimiawi
Pengendalian penyakit daun padi umumnya dilakukan secara kimiawi menggunakan pestisida seperti bakterisida dan fungisida. Penggunaan pestisida yang mengandung bahan aktif tertentu perlu diperhatikan sesuai dengan gejala yang timbul. Selain itu, pemberian pupuk yang tepat seperti pupuk nitrogen juga mampu meningkatkan ketahanan tanaman.
Mengenali berbagai jenis penyakit daun padi dan menemukan solusinya adalah hal penting yang perlu dilakukan, terutama jika kamu baru memulai terjun di dunia pertanian. Pengetahuan semacam ini akan membantumu dalam menjalankan budidaya padi agar menghasilkan panen yang melimpah.
Nah, jika kamu masih baru dalam dunia pertanian dan membutuhkan banyak informasi, kamu bisa mengunjungi website Gokomodo sekarang juga. Ada berbagai artikel menarik yang siap menambah wawasanmu, baik seputar pertanian secara umum, hingga rekomendasi produk pertanian terbaik di pasaran. Yuk, kunjungi website Gokomodo!