Bantah Isu Negatif, Inilah Alasan Mengapa Kelapa Sawit Termasuk Mendukung Keberlanjutan!
Akhir-akhir ini kelapa sawit sering diterpa isu lingkungan. Beberapa pihak berpendapat bahwa adanya kelapa sawit merusak lingkungan, terutama deforestasi besar-besaran dengan cara pembakaran lahan. Hal ini membuat citra baik kelapa sawit tercoreng. Namun, dibalik itu semua sebenarnya kelapa sawit termasuk mendukung keberlanjutan. Mengapa demikian?
Sawit Berkelanjutan Karena
Kelapa sawit sebagai industri padat karya tentu saja sudah memberikan banyak dampak pada lingkungan maupun pada sosial disekitarnya. Kebutuhan akan pangan dan lingkungan yang memadai membuat kelapa sawit menjadi salah satu sektor perkebunan yang berkelanjutan. Dalam prakteknya, kelapa sawit berkelanjutan menggunakan dan menerapkan konsep pertanian berkelanjutan. Agar disebut ‘berkelanjutan’, kelapa sawit berkelanjutan harus memenuhi tiga pilar dasar berkelanjutan, yaitu keseimbangan ekonomi, sosial, dan ekologi. Berikut ini Gokomodo paparkan alasan-alasan mengapa kelapa sawit berkelanjutan.
Terbukanya lapangan pekerjaan
Salah satu pilar berkelanjutan yaitu ditinjau dari segi ekonomi dan sosial. Melalui kelapa sawit, banyak sekali peluang tenaga kerja yang bisa diserap sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. Sebagai contoh pada tahun 2013, di beberapa provinsi penghasil kelapa sawit mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.038.654. Pada tahun 2014, jumlah tersebut meningkat menjadi 3.166.273 pekerja. Dan jumlahnya terus meningkat setiap tahunnya, hingga pada 2018 jumlah tenaga kerja yang diserap mencapai 4,42 juta pekerja.
Mudahnya akses terhadap lahan
Mayoritas perkebunan kelapa sawit di Indonesia memiliki akses lahan yang mudah. Akses lahan yang mudah dapat memudahkan petani untuk merawat perkebunan kelapa sawit, sehingga terhindar dari serangan OPT dan produktivitas lahan meningkat.
Menggunakan bahan organik
Bahan kimia sintetis banyak diagungkan dalam pertanian karena dinilai lebih efektif, namun dampaknya kurang baik bagi lingkungan. Penggunaan bahan organik menjadi hal yang diandalkan pada pertanian, termasuk juga pada kelapa sawit. Bahan organik mewujudkan kesehatan tanah dan lingkungan sebagai indikator keberlanjutan. Selain itu, menggunakan bahan organik dapat memangkas biaya produksi kelapa sawit. Pelajari manfaat bahan organik pada kelapa sawit di artikel Pentingnya Pupuk Organik Kelapa Sawit untuk Produktivitas.
Adanya Program Peremajaan Sawit
Kelapa sawit memiliki usia produktif selama 25-26 tahun. Selama usia produktif itulah kelapa sawit akan terus berbuah banyak. Lalu apa peran peremajaan kelapa sawit? Peremajaan kelapa sawit perlu dilakukan agar produktivitas tetap terjaga dengan cara menanam kembali kelapa sawit yang masih muda/belum menghasilkan. Misalnya saja tanpa peremajaan, kelapa sawit mampu berbuah selama usia produktif saja. Jika dilakukan peremajaan, maka kelapa sawit akan terus berbuah setiap tahunnya. Tentunya peremajaan ini sejalan dengan pilar keberlanjutan pada aspek ekologis. Selain itu, melalui peremajaan kelapa sawit dapat menjaga ketahanan pangan nasional.
Kemampuan melestarikan lingkungan dan makhluk hidup lainnya
Kelapa sawit juga mendukung pelestarian lingkungan dengan cara melestarikan siklus karbon serta oksigen yang dilepaskan ke udara, turut membantu siklus hidrologi, mewujudkan konservasi tanah dan air, serta membantu melestarikan keaneka ragaman hayati.
Pada tahun 2020 terdapat 58 varietas kelapa sawit di Indonesia. Tentunya ini menjadi indikator berhasilnya melestarikan plasma nutfah melalui pembudidayaan kelapa sawit. Banyaknya varietas kelapa sawit juga mendorong beragam multifungsi dari kelapa sawit. Dari pelestarian varietas kelapa sawit membuktikan kemampuannya untuk mendukung ketahanan lingkungan.
Dengan adanya pembangunan berkelanjutan, sekarang ini banyak sekali yang mencari produk yang mendukung ketahanan lingkungan berkelanjutan. Itulah mengapa, kelapa sawit dan produk turunnanya banyak dicari karena mendukung keberlanjutan lingkungan. Nantikan artikel seputar keberlanjutan lingkungan lainnya melalui artikel di website Gokomodo, ya!