Pentingnya Pupuk Organik Kelapa Sawi untuk Produktivitas
Sekarang ini banyak didapati trend organik pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Disebut dengan pangan organik karena saat proses tanam dan perawatan menggunakan sangat sedikit – bahkan tidak ada bahan kimia yang terlibat. Tentunya makanan ini lebih sehat dibandingkan dengan lainnya. Selain menghasilkan bahan organik yang baik untuk tubuh, penggunaan pupuk organik membawa dampak positif pada ekosistem lahan dan kesehatan manusia.
Industri kelapa sawit sekarang perlahan memanfaatkan kembali bagian kelapa sawit menjadi pupuk organi. Pupuk organik tersebut bisa digunakan untuk semua tanaman termasuk kelapa saiwt. Kali ini, kita akan membahas pupuk cair organik untuk kelapa sawit.
Definisi Pupuk Organik
Pupuk organik merupakan antitesis pupuk kimia atau pupuk anorganik. Jika pupuk kimia terbuat dari beberapa bahan kimia aktif, maka pada pupuk organik hanya memanfaatkan bahan-bahan yang ada di rumah atau limbah makhluk hidup yang bisa diigunakan kembali. Pupuk organik yang tersedia di pasaran yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Tentunya menggunakan pupuk organik membawa keuntungan tersendiri, seperti harga terjangkau, mempermudah pengolahan lahan, unsur mikro yang terkandung di dalamnya lebih banyak dibandingkan pupuk anorganik, dan mampu meningkatkan kesuburan tanah dengan efek yang minim terhadap ekosistem lahan.
Mengapa Kelapa Sawit Perlu Pupuk Organik?
Unsur hara pada lahan perkebunan manapun, termasuk perkebunan kelapa sawit, sangatlah terbatas. Keterbatasan ini dikarenakan unsur hara dipakai dalam jumlah yang banyak untuk menghidupi satu perkebunan kelapa sawit. Agar ketersediaan unsur hara tetap ada terus menerus, perlu diaplikasikan pupuk organik. Lalu, apa saja manfaat pupuk organik untuk kelapa sawit?
Tidak hanya memenuhi unsur hara dalam tanah, pupuk organik untuk kelapa sawit memberikan manfaat berupa:
- Memicu aktifnya enzim yang penting untuk pertumbuhan vegetatif, pertumbuhan generatif, dan proses fotosintesis pada kelapa sawit
- Membantu pertumbuhan dan perkembangan sel baru yang terdapat pada tunas kelapa sawit baru.
- Memudahkan pembentukan klorofil dan selulosa sebagai bahan baku utama untuk proses fotosintesis.
- Mampu mengatur stomata saat musim kemarau tiba, sehingga pohon kelapa sawit tidak kehilangan terlalu banyak air.
- Membantu mengubah energi cahaya matahari menjadi energi kimia (ATP) saat proses fotosintesis berlangsung.
- Memperbaiki struktur dinding sel sehingga penyerapan air dan mineral dari dalam tanah lebih maksimal. Hal ini berdampak pada proses fotosintesis dan respirasi berjalan optimal serta memberikan perlindungan untuk sel-sel lainnya.
- Meningkatkan dan meremajakan struktur kelapa sawit.
- Memperkuat struktur pelepah daun dan menambah beratnya.
- Menambah berat tandan kelapa sawit.
- Menyeimbangkan kadar pH dalam tanah.
- Mengatur sekresi enzim selama proses fotosintesis.
- Sebagai wadah untuk menyimpan nutrisi tanaman yang meliputi protein, asam amino, dan vitamin. Nutrisi tersbeut diperlukan untuk membentuk kloroplas.
- Meningkatkan daya tahan kelapa sawit terhadap serangan OPT.
Pupuk Organik Kelapa Sawit Terbuat dari Apa Saja?
Secara umum, pupuk organik terbuat dari sisa-sisa bagian maupun kotoran makhluk hidup. Sama seperti pupuk kimia, penggunaan pupuk organik disesuaikan dengan bahan pembuatan dan tujuan pemupukan. Biasanya pupuk organik kelapa sawit terbuat dari:
Limbah tandan kosong kelapa sawit
Tandan kosong kelapa sawit biasanya dimanfaatkan bersamaan dengan pupuk kompos. Pemberian pada kelapa sawit dilakukan dengan cara ditabur pada piringan tanaman atau dibenamkan pada tanah. Tandan kosong kelapa sawit mengandung kadar >1,5% N, 0,3% P, 2% K, >0,72% Ca, >0,4% Mg, >50% C/N, dan air sebanyak 45-50%.
Limbah cair pabrik kelapa sawit
Pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit yaitu dalam bentuk land application. Land application atau aplikasi lahan yaitu pemanfaatan limbah cair hasil dari industri kelapa sawit kemudian digunakan sebagai pupuk organik kelapa sawit. Penggunaan pupuk yang berasal dari bahan ini sudah diatur dalam Kepmen Lingkungan Hidup No. 28 Tahun 2003 dan Kepmen Lingkungan Hidup No. 29 Tahun 2003. Penggunaan limbah cair ini mampu meningkatkan produktivitas kelapa sawit sebanyak 25-30%.
- Pupuk organik untuk kelapa sawit.
Selain memanfaatkan bagian dari kelapa sawit sendiri, pupuk organik kelapa sawit juga bisa dibuat dari sisa sayur dan buah. Caranya cukup dengan melarutkan limbah tersebut ke dalam air dan mendiamkannya selama 14 hari. 1 liter pupuk organik ini digunakan untuk 1 pohon kelapa sawit.
- Pupuk kompos
Pupuk kompos memanfaatkan kotoran makhluk hidup utamanya bahan termak. Pupuk kompos juga dapat dimanfaatkan untuk kelapa sawit. Bahan utama pupuk kompos kelapa sawit yaitu kotoran ayam.
Beberapa jenis pupuk di atas ada yang menggunakan bagian bahkan limbah kelapa sawit. Pemanfaatan limbah ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketahanan lingkungan dan ekosistem kelapa sawit di Indonesia.
Bolehkah Mencampur Pupuk Organik dan Pupuk Kimia untuk Kelapa Sawit?
Biasanya pemberian pupuk organik dan kimia dilakukan berselang-seling. Hal ini dikarenakan ada beberapa jenis pupuk organik yang tidak kompatibel dengan pupuk kimia yang biasa digunakan. Sebaiknya, memang penggunaan pupuk kimia dan organik dibedakan agar tidak menimbulkan efek negatif pada tanaman. Yang terpenting pupuk wajib kelapa sawit harus dipenuhi terlebih dahulu – Apa Saja Pupuk Wajib Kelapa Sawit? Simak Selengkapnya!
Agar lebih praktis, petani sudah tidak perlu lagi membuat pupuk organik. Mitra Gokomodo menjual berbagai macam merek pupuk organik kelapa sawit tentunya dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pembelian pupuk organik cair dapat dilakukan dari rumah melalui aplikasi Gokomodo. Tunggu apa lagi? Segera manfaatkan aplikasi Gokomodo untuk memenuhi kebutuhan tanamanmu dan tambah wawasan tentang agrikultur dari artikel di website Gokomodo, ya!