Diterbitkan 7 Dec 2023

Begini Cara Pembibitan Tanaman Alpukat yang Tepat 

Tips / Tutorial
Pembibitan Tanaman Alpukat

Dalam melakukan pembibitan tanaman, kamu harus benar-benar paham mengenai apa yang harus dan tidak seharusnya dilakukan. Pemahaman ini penting agar pembibitan bisa berhasil dan nantinya menjadi tanaman yang produktif. Terlebih pada jenis buah-buahan seperti alpukat, pembibitan harus dilakukan dengan cara-cara yang tepat.

Sebagai syarat dalam pembibitan alpukat, kamu perlu memilih bibit yang berasal dari buah yang sudah cukup tua. Selain itu, pastikan bahwa buah yang digunakan untuk indukan tidak jatuh hingga pecah. Lebih lanjut, kamu juga perlu melakukan pengadaan bibit lebih dari satu jenis guna menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.

Hal Penting dalam Pembibitan Tanaman Alpukat

Salah satu hal penting dalam pembibitan tanaman alpukat adalah penyiapan bibit. Hal tersebut karena hingga sekarang ini, bibit alpukat hanya bisa didapatkan secara generatif (melalui biji) dan vegetatif (melalui penyambungan pucuk dan penyambungan mata). 

Dari ketiga cara di atas, perlu diketahui bahwa bibit hasil dari biji cenderung kurang menguntungkan. Hal ini karena tanaman akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbuah, yakni hingga 6–8 tahun. Selain itu, cara tersebut juga memungkinkan adanya hasil buah yang tidak sama dengan induknya.

Sumber: IStock

Sementara itu, bibit yang dihasilkan dari hasil penyambungan pucuk dan penyambungan mata akan jauh lebih cepat dalam berbuah, yakni hanya antara 1–4 tahun. Selain itu, buah yang dihasilkan juga akan memiliki sifat yang sama dengan induknya sehingga kualitas buah akan jauh lebih baik.

Sambung Pucuk Untuk Pembibitan Tanaman Alpukat

Secara umum, penyambungan pucuk atau dikenal sebagai enten dapat dilakukan dengan memilih pohon induk yang sudah berumur 6–7 bulan atau 1 tahun yang berasal dari biji buah yang sudah tua dan masak. Selain itu, setidaknya pohon sudah memiliki tinggi sekitar 30 cm dan jaringan pada bagian pangkal batangnya belum berkayu.

Selanjutnya adalah pemilihan cabang yang akan disambungkan. Umumnya, cabang sambung menggunakan bagian ujung dahan yang masih muda dan memiliki diameter kurang lebih 0,7 cm. Dahan yang digunakan harus dipotong miring sesuai dengan celah yang ada di pohon pokok, dengan panjang sekitar 10 cm. 

Cabang sambung kemudian disisipkan ke dalam belahan yang berada di samping pohon pokok dengan cara diikat/dibalut. Adapun bahan yang dapat digunakan untuk menyambungkan keduanya adalah plastik, kain berlilin, pita karet, atau rafia. 

Selanjutnya, enten yang telah disambung harus diletakkan di tempat teduh yang tidak berangin dan lembab. Untuk penyiraman dapat dilakukan setiap hari dan sesekali ditambahkan penyemprotan fungisida. Bibit mulai bisa dipindahkan ke kebun setelah berusia 9–16 bulan yang sebaiknya dilakukan saat permulaan musim hujan.

Okulasi Untuk Pembibitan Tanaman Alpukat

Cara kedua adalah penyambungan mata atau lebih dikenal sebagai okulasi. Pembibitan dengan cara ini umumnya dilakukan pada pohon pangkal yang berusia 8–10 bulan dengan pengambilan mata yang jelas dari dahan yang sehat dengan umur sekitar 1 tahun.

Caranya adalah menyayat kulit pohon pokok sepanjang 10 cm dengan lebar 8 mm. Kulit kemudian dilepaskan dari kayunya dengan cara ditarik ke bawah kemudian dipotong dipotong sekitar 6 cm. Setelah itu, lakukan penyayatan sebuah mata dengan sedikit kayu dari cabang mata (enthout), lalu lepaskan kayu perlahan-lahan tanpa merusak mata. 

Selanjutnya, kulit yang bermata harus dimasukkan di antara kulit dan kayu yang telah disayat pada pohon induk. Setelah itu, tutup sambungan menggunakan pita plastik dengan catatan bagian mata tidak tertutup. Jika dalam 3–5 hari mata masih berwarna hijau, maka proses okulasi yang dilakukan berhasil.

Tahap selanjutnya adalah membuka tali plastik setelah 10–15 hari penempelan dan mengerat batang pohon induk secara melintang sedalam setengah diameternya, atau sekitar 5–7,5 cm di atas okulasi lalu dilengkungkan. Jika batang yang keluar dari mata sudah setinggi 1 m, bagian pohon induk yang dilengkungkan dapat dipotong tepat di atas okulasi dan lukanya diratakan. 

Setelah itu, sambungan kembali ditutup dengan parafin yang telah dicairkan dan pohon okulasi dapat dipindahkan ke kebun setelah berusia 8–12 bulan. Sama seperti dengan cara enten, waktu pemindahan terbaik ke kebun adalah pada saat permulaan musim hujan.
Itu dia beberapa hal penting dalam pembibitan tanaman alpukat yang perlu kamu ketahui. Baca juga 9 Manfaat Buah Alpukat dan Kandungan Nutrisinya di website Gokomodo untuk menambah wawasanmu terkait buah alpukat yang kaya manfaat. Selamat membaca!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin