Diterbitkan 17 Jul 2023

Cara Kapur Dolomit untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan

Tips / Tutorial
kapur dolomit

Kapur dolomit terkenal dalam dunia pertanian sebagai penyubur tanah dan tanaman. Sifatnya yang basa mampu menetralkan tanah yang terkena pupuk, karena kondisi tanah yang masam akibat pupuk bisa merugikan produktivitas tanaman. Nilai plus lainnya, kapir ini mudah dicari di pasaran. Seputar kapur dolomit bisa dibaca melalui artikel Cari Tahu Seluk Beluk Kapur Dolomit Sebelum Digunakan pada Lahan Pertanian. Kali ini Gokomodo akan mengulas mekanisme penggunaan kapur untuk menyuburkan tanah dan tanaman. 

Kapur dolomit untuk kesuburan tanah dan tanaman

Kapur merupakan senyawa yang terdiri dari dua komponen zat, yaitu magnesium oksida dan kalium oksida. Kedua zat tersebut berperan besar untuk menetralkan tanah setelah pemberian pupuk dasar tanaman.

Sebelum dolomit digunakan, sebaiknya mengukur pH tanah lahan pertanian. Apabila kondisi tanaman terlalu asam, sebaiknya pemberian kapurpada tanah dilakukan secara bertahap selang 3 minggu lamanya dan diberikan setelah hujan. Tidak hanya menetralkan pH saja, berikut manfaat kapur lainnya, seperti:

  • Menetralisir kejenuhan zat berlebih pada tanah yang disebabkan oleh terlalu banyak zat aluminum (Al), zat besi (Fe), dan tembaga (Cu). Sama halnya manusia yang mengalami kejenuhan, tanaman yang jenuh dapat menimbulkan penyakit dan masalah lainnya. 
  • Karena kondisi tanah netral, maka efektivitas dan efisiensi penyerapan zat hara dalam tanah. 
  • Mengaktifkan berbagai jenis enzim pada tanah.
  • Membantu pembentukan karbohidrat, lemak, dan nutrisi lain untuk tanaman dan tanah. 

Kemampuannya dalam menyuburkan tanah membuat banyak digunakan di perkebunan sawit dan perkebunan lainnya yang hasilnya di ekspor ke berbagai negara di dunia. Penggunaan kapur dilakukan saat awal tanam tiba atau setelah pengolahan lahan. Pada perkebunan sawit, kapur dolomit diberikan bersamaan dengan pupuk NPK.

Tidak hanya pada lahan pertanian dan perkebunan saja, penggunaan kapur dolomit merambah hingga ekosistem rawa dan lahan mineral. Dengan aplikasi kapur, produktivitas ekosistem lahan darat dan rawa diharapkan ikut meningkat. Jangan lewatkan update seputar industri agrikultur Indonesia melalui website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin