Header GokoUp dan GokoZone
Tips / Tutorial

Emangnya Bisa Budidaya Kentang di Dataran Rendah? Cek Cara Budidaya Kentang Berikut Ini, Yuk!

Diterbitkan 10 Jul 2025, 02:01
Cara Budidaya Kentang

Pernahkah kamu menjumpai budidaya kentang di dataran rendah? Memang masih jarang ditemui budidaya kentang di dataran rendah. Idealnya, kentang dibudidayakan di daerah dengan ketinggina 1.000-3.000 mdpl. Lantas, apakah membuat budidaya kentang di dataran rendah jadi tidak mungkin dilakukan? 

Budidaya kentang di dataran rendah bisa dilakukan, namun ada beberapa kondisi yang harus dipenuhi, seperti:

Middle GokoUp dan GokoZone
  1. Ketinggian tempat budidaya kentang tidak kurang dari 700 mdpl.
  2. Jenis tanah harus tanah latosol maupun tanah aluvial.
  3. Suhu udara saat malam hari berkisar 20-27oC.
  4. Daerah dengan iklim serta angin yang menjadikan lingkungan sekitar lahan lebih dingin dan sejuk.
  5. Pengairan yang baik dan cukup sehingga tidak ada genangan air di sekitar lahan.
  6. Lahan yang digunakan bukan bekas tanaman solanaceae atau tanaman pisang.

Jika ingin budidaya kentang di dataran rendah, bisa menggunakan bibit tertentu yang tahan terhadap suhu lebih panas, seperti bibit varietas Cipanas, DT-28, LT-1, Cosima, dan DTO-33.

Sumber: Pixabay

Cara Budidaya Kentang di Dataran Rendah

Setelah tahu syaratnya, apakah ada cara tertentu saat melakukan budidaya kentang di dataran rendah? Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan dari cara budidaya kentang di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

Persiapan lahan

Sebelum ditanami, lahan untuk budidaya kentang perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapan lahan yang bisa dilakukan biasanya menggemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak dengan kedalaman 30 cm sebanyak 2-3 kali sebelum akhirnya ditanam.

Jangan lupa untuk membuat bedengan dengan ukuran 80 cm x 10 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan, serta jarak antar bedengan sekitar 40 cm. Dengan adanya bedengan, lahan akan terhindar dari genangan air dan irigasi lebih lancar. 

Pemberian pupuk dasar

Pupuk dasar bisa diberikan saat persiapan lahan, sehingga ketika tanah diolah pupuk akan bercampur rata dengan tanah. Pemberian pupuk dasar juga bisa ditaburkan di atas bedengan secara merata. Biasanya pupuk dasar terdiri dari pupuk kandang yang sudah matang dan pupuk NPK.  Dosis pupuk kandang yang digunakna sebanyak 20-30 ton/ha dan pupuk NPK 300-350 kg/ha. Bedengan yang sudah diberi pupuk segera ditutup dengan tanah dan biarkan 15 hari sebelum mulai ditanam. 

Persiapan dan penanaman bibit kentang

Salah satu persiapan bibit kentang yaitu bagaimana cara memilihnya. Pilih bibit kentang yang berasal dari umbi yang sehat, permukaan halus, tidak terinfeksi penyakit, dan dipanen pada usia yang cukup. Gunakan bobot umbi dengan berat berkisar 30-60 gram, besar bibit 30-50 mm, dan memiliki 3-5 mata tunas. Jika bibit mulai tumbuh, gunakan yang tunasnya mencapai 2 cm dan jumlah tunas 3-5 per umbi.

Bibit yang memenuhi kriteria diatas sudah siap ditanam. Buat garis pada bedengan untuk menanam bibit kentang dengan jarak 20-30 cm. Timbun bibit kentang yang sudah ditanam dengan tanah hingga terbentuk guludan setinggi 15-20 cm. 

Perawatan tanaman

Agar dapat tumbuh dengan optimal, perawatan tanaman kentang perlu dilakukan dengan baik. Perawatan yang bisa dilakukan yaitu penyiangan, penyiraman, dan pemupukan susulan.

Gulma pasti akan tumbuh disekitar tanaman kentang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyiangan sekaligus perbaikan guludan. Biasanya penyiangan dilakukan saat usia kentang sudah 1 dan 2 bulan setelah tanam. Setelah itu tidak perlu dilakukan penyiangan dan perbaikan guludan lagi.

Karena tanaman kentang perlu air, maka lahan harus dialiri atau disiram dengan air. Penyiraman cukup dilakukan saat tanah terlihat kering atau saat musim kemarau agar tanah tidak terlalu lembab. 

Setelah pemupukan dasar, tanaman kentang perlu diberi pupuk lanjutan yang dilakukan setiap 20 hari. Pupuk susulan menggunakan pupuk urea 500 kg/ha, pupuk ZA 150 kg/ha, pupuk KCL 100 kg/ha, dan pupuk SP36 400 kg/ha. 

Jika ditemui tanda-tanda serangan hama atau penyakit, segera lakukan pegedalian hama terpadu. Penyakit dan hama yang sering menjangkit tanaman kentang diantaranya orong-orong, thrips, ulat grayak, penggerek umbi, kutu daun, ulat tanah, ulat penggulung daun, layu fusarium, dan masih banyak lagi. Agar mudah mengenali hama tanaman kentang dan pengendaliannya, kamu bisa baca artikel Kenali Hama Tanaman Kentang dan Cara Pengendaliannya.

Panen tanaman kentang

Kalau langkah-langkah tersebut sudah dilakukan dengan baik, tentu hasilnya juga akan baik. Kentang sudah bisa dipanen ketika sudah berusia 80-120 hari setelah tanam. Pastikan saat memanen, kentang benar-benar sudah matang dan tidak melakukan panen ketika kentang belum siap panen. 
Cara diatas cukup mudah diikuti untuk kamu yang ingin budidaya kentang di dataran rendah. Jangan lupa perhatikan syarat khusus saat budidaya kentang di dataran rendah, ya. Kalau kamu sedang cari peralatan budidaya kenetang di dataran rendah, kamu bisa beli di GokoMart terdekat, ya. Nantikan artikel lain tentang budidaya berbagai jenis tanaman hanya di blog Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin
Footer Gokoup Dan GokoZone
Sehari Jadi Petani Episode 2