Familiar dengan Biofertilizer? Sekalian Baca Manfaat Biofertilizer untuk Tanaman di Artikel Ini, Yuk!

Untuk mendapatkan hasil pertanian yang maksimal, harus didukung dari berbagai macam aspek, seperti bibit yang digunakan harus unggul, tanah harus dalam kondisi subur, dan pastikan tanaman cukup air. Tanah yang subur tidak luput dari peran pupuk organik dengan kualitas yang baik. Pupuk dengan kualitas yang baik berpengaruh pada hasil panen. Pupuk berperan sebagai pendukung pertumbuhan tanaman dengan cara menyediakan nutrisi esensial tanaman dari dealam tanah. Terdapat dua jenis pupuk yang biasa digunakan, yaitu pupuk anorganik dan pupuk organik atau biasa disebut dengan biofertilizer. Biofertilizer merupakan inovasi baru dalam pembuatan pupuk organik. Penasaran apa itu pupuk biofertilizer dan apa saja manfaatnya? Baca artikel ini sampai selesai ya!

Apa sih Biofertilizer itu?
Biofertilizer atau biasa disebut pupuk hayati, termasuk pada golongan pupuk organik yang mengandung mikroorganisme yang akan mengkolonisasi rizosfer atau bagian di dalam tanaman yang bisa meningkatkan pertumbuhan pada tanaman dengan cara meningkatkan ketersediaan nutrisi dan mineral untuk tanaman. Biasanya biofertilizer diaplikasikan pada benih tanaman, permukaan tanaman, dan tanah inang. Biofertilizer sendiri mulai digunakan di Indonesia pada tahun 1980an dan penggunaannya makin banyak hingga sekarang. Hal ini dikarenakan perubahan gaya hidup masyarakat indonesia yang lebih memilih untuk mengkonsumsi produk pangan organik dibandingkan produk pertanian pada umumnya.
Komponen Biofertilizer
Penggunaan biofertilizer berkembang di indonesia dan sekarang penggunaan pupuk anorganik sudah mulai bergeser ke penggunaan biofertilizer karena dianggap aman bagi tanaman, tanah, dan lingkungan sekitar. Faktanya, memang komponen utama dari biofertilizer adalah biofertilizer pemfiksasi nitrogen yang mengandung Rhizobia atau campuran antara bakteri, jamur, alga, dan jamur Mikoriza arbuskula (CMA). Komponen pendukung lainnya dalam biofertilizer ini berupa cairan dan padatan. Biasanya carrier yang digunakan merupakan sisa atau limbah pertanian seperti, pupuk kandang, sisa tanaman, kompos, dan sebagainya.
Jenis – Jenis Biofertilizer
Ternyata banyak loh jenis – jenis biofertilizer yang dijumpai dipasaran, salah satunya biofertilizer sumber nitrogen atau disebut dengan Azotobacter, Clostridium, dan Rhizobium. Pada biofertilizer jenis ini bekerja sebagai pengikat nitrogen bebas dan kemudian bisa diolah menjadi amonia yang bisa dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Lalu ada biofertilizer yang bersumber dari fosfat seperti bacillus, pseudomonas, dan mikoriza yang mampu menghasilkan enzim fosfatase yang bisa mineralisasi fosfat organik yang ada di dalam tanah. Selanjutnya, biofertilizer penyedia bio hormon yaitu hormon yang dihasilkan oleh mikroba yang baik untuk pertumbuhan tanaman, seperti auksin, sitokinin, dan giberelin.
Manfaat Biofertilizer
Biofertilizer terbuat dari bahan organik, mikroorganisme, dan limbah rumah tangga yang memiliki banyak manfaat bagi tanah dan lingkungan sekitar, lho. Kamu penasaran dengan manfaat apa saja yang akan didapatkan ketika menggunakan biofertilizer sebagai pupuk tanaman? Yuk simak penjelasannya!
Biofertilizer Menjaga Unsur Hara pada Tanah
Biofertilizer memiliki keunggulan dapat menjaga bahkan meningkatkan unsur hara (nitrogen dan fosfor) pada tanaman dengan cara yang alami dibandingkan dengan pupuk kimia. Pupuk hayati ini dapat merangsang hormon pertumbuhan tamanaman, protein, dan vitamin. Beberapa spesies mikroban juga menghasilkan senyawa patogen dan pestisida alami.
Biofertilizer dapat Mengembalikan Kesuburan Tanah
Biofertilizer dapat mengembalikan kesuburan tanah secara normal dengan cara meningkatkan aktifitas biologis mikroba penyusun dan asosiasinya dengan berbagai mikroorganisme lainnya yang ada didalam tanah. Sehingga bisa merubah tekstur dan struktur tanah menjadi lebih baik.
Biofertilizer Ramah bagi Lingkungan
Komponen penyusun biofertilizer sendiri berasal dari bahan organik, mikroorganisme, dan limbah rumah tangga. Pastinya kandungan dalam biofertilizer tidak mencemari tanah, lingkungan, maupun hasil panen tanaman. Lain halnya dengan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah karena mengakibatkan banyak fosfat dan nitrogen dalam tanah.
Biofertilizer Lebih Murah dan Gampang Digunakan
Pembuatan biofertilizer bisa dilakukan sendiri dirumah dengan cara mengumpulkan limbah-limbah sisa makanan atau limbah rumah tangga lainnya. Faktanya, penggunaan pupuk hayati ini dapat meningkatkan sebanyak 50% mengembangkan sistem akar yang lebih kokoh dan kuat pada tumbuhan, dan untuk buah yang dihasilkan menyimpan lebih banyak kandungan mineral dan vitamin dibandingkan tumbuhan yang menggunakan pupuk kimia.
Penggunaan biofertilizer sebaiknya dilakukan berulang untuk mempertahankan populasi mikroorganisme yang ada di tanah. Meskipun demikian, tanaman yang menggunakan pupuk biofertilizer cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk pertumbuhan karena dinamika jumlah mikroba pada tanah sulit diprediksi.
Ternyata setelah dikaji ulang, manfaat pada biofertilizer lebih banyak daripada kelemahannya lho. Yuk, cari tahu tentang salah satu biofertiliizer yang banyak digunakan dengan baca artikel Jaga Pertumbuhan Tanaman Serta Ramah Lingkungan, Gunakan Pupuk Hayati Mikoriza dan artikel tentang biofertilizer lainnya di blog Gokomodo ya. Kalau kamu butuh barang penunjang kebutuhan budidaya tanaman, bisa kunjungi GokoMart terdekat ya! Dijamin harga bersaing dan banyak promo yang bisa kamu nikmati tiap bulannya, lho!








