Gonjang Ganjing Ketahanan Pangan Terganggu Karena Kutu Daun Aphididae. Simak Penjelasannya Berikut Ini!
Kutu daun (Aphididae) atau dikenal dengan nama Aphid menjadi salah satu hama yang paling mempengaruhi turunnya produksi tanaman pangan, terutama kentang. Hama aphid memilki ciri tubuh yang mungil berukuran 1-2 mm dan umunya berwarna hijau. Aphid memilki tubuh menyerupai buah pear dan beragam warna seperti hijau muda, kuning, bahkan hitam.
Aphid menyerang kentang sekaligus memancing gangguan lain seperti tumbuhnya jamur yang menyebabkan kematian pada tanaman kentang. Secara umum, Aphid terbagi menjadi dua yaitu Aphid bersayap dan tidak bersayap. Di Indonesia terdapat empat kelas Aphid, yang meliputi: Aphis gossypii, Myzus persicae, Mecrosiphum eurphorbiae, dan Acyrthosiphon solani. Lebih dari 10 jenis Aphid yang menyerang tanaman jenis Leguminoceae. Tetapi, kita akan membahas tentang Aphid secara umum, ya!
Daur Hidup Kutu Daun Aphididae
Aphid berkembang biak pada msuim semi dan musim panasmelalui proses partenogenesis. Saat musim panas, Aphid betina mampu mengeluarkan telur setiap hari dengan jumlah hanya 2-10 telur per harinya dan 16-47 generasi per tahunnya. Uniknya, semua telur yang dikeluarkan adalah telur betina. Lalu, adakah Aphid jantan? Keberadaan Aphid jantan bisa dibilang langka karena hanya Aphid jantan mulai muncul ketika kekurangan sumber makanan.
Telur yang menetas kemudian berubah menjadi nimfa. Fase nimfa hanya berlangsung selama 4-12 hari. Hanya nimfa Aphid betina saja yang bersayap yang berfungsi untuk berdiaspora dan berkembang biak. Dalam 1 daur hidup, Aphid rata-rata memerlukan waktu hingga 30 hari.
Gejala Serangan Kutu Daun Aphididea
Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan populasi Aphid terbanyak saat musim panas dan pada musim panas pula serangan Aphid bisa saja masif bahkan brutal. Aphid menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan pada daun muda, sehingga tanaman akan kekurangan cairan dan mudah mati. Meskipun gejalanya tergolong parah, namun masih bisa diamati dengan mata telanjang. Gejala yang terlihat berupa tanaman layu, daun mengeriting dan menggulung, serta pucuk tanaman mengeriting dan melingkar.
Selain menghisap daun, kutu Aphid mampu menyebarkan jamur serta virus tanaman. Bagaimana caranya? Aphid mengeluarkan getah berwarna putih yang lengket pada daun. Nah, pada getah itulah nantinya jamur dapat muncul.
Pencegahan Infeksi Kutu Daun Aphididae
Setelah mengetahui dampak kerugian dan cara Aphid menyerang, ada satu hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya. Yang dapat dilakukan untuk mencegah Aphid yaitu:
- Menanam tanaman penaung atau jenis tanaman yang berbeda dalam satu lahan.
- Menggunakan mulsa efektif dengan tujuan menghambat perkembangbiakan kutu daun.
- Memangkas bagian tumbuhan yang menghambat pertukaran udara. Lanjutkan dengan sanitasi lahan dari gulma maupun bagian tanaman yang sudah terserang oleh Aphid.
- Menggunakan pupuk dan melakukan penyiraman secukupnya.
- Memungut Aphids jika ditemukan dalam jumlah sedikit sebagai bentuk pengendalian hama. Jika populasi semakin padat, penggunaan insektisida disarankan.
Itulah informasi yang berhasil Gokomodo dapatkan tentang kutu daun Aphididae. Jika ingin mengendalikan serangan Aphid, kamu bisa membeli peralatannya melalui GokoBiz maupun dengan mendatangi Mitra Gokomodo terdekat, lho. Ingin tahu kutu daun apa saja yang berpotensi menurunkan hasil panen? Tenang saja, kamu dapat membaca tentang spesies kutu daun seperti Yuk, Kenali Kutu Putih Bemisia tabaci yang Meresahkan Para Petani! dan artikel lainnya hanya di blog Gokomodo!