Gunakan Media Tanam Cocopeat untuk Mewujudkan Ketahanan Lingkungan Berkelanjutan

Sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang diandalkan untuk menjaga ketahanan lingkungan. Untuk mewujudkannya perlu menerapkan praktek pertanian berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif pertanian terhadap lingkungan serta mencegah kerusakan lebih lanjut. Salah satu upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan yaitu dengan menggunakan media tanam cocopeat. Ada yang sudah familiar dengan cocopeat? Yuk, baca artikel di bawah ini, ya!
Kilas Balik Tentang Media Tanam Cocopeat
Cocopeat berasal dari kata coconut peat atau coconut coir merupakan bagian berserat yang didapatkan dari limbah sabut kulit kelapa, biasanya digunakan kembali sebagai media pertumbuhan. Penggunaan cocopeat sebagai media pertumbuhan menunjukkan ketahanan lingkungan dan adanya sumber terbarukan untuk pertanian berkelanjutan.
Sebelum dijaidkan sebagai media tanam, sabut kelapa dibakar terlebih dahulu. Setelah dibakar, barulah cocopeat dibentuk menjadi berbagai macam bentuk sesuai dengan kebutuhan, seperti bentuk blok maupun serat-serat renggang. Tekstur cocopeat yang sudah diolah memiliki tekstur seperti sponge dan bisa menahan air serta menahan akar tanaman.
Media Tanam Cocopeat untuk Pertanian Berkelanjutan dan Modern
Pertanian berkelanjutan fokus pada menjaga lingkungan, sumber daya alam, dan kualitas hidup masyarakat. Pertanian berkelanjutan memiliki beberapa prinsip, meliputi:
- Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia
- Menggunakan teknologi pertanian hijau
- Mengelola air dan tanah secara efisien
- Menggunakan praktek pertanian organik
- Memanfaatkan proses biologis dan ekologi
- Menggunakan sedikit sumber daya yang tidak terbarukan
- Meningkatkan kemadirian dan keswasembadaan petani
Dengan menggunakan cocopeat terbukti mewujudkan pertanian berkelanjutan karena memanfaatkan proses biologis dan ekologi dari daur ulang sabut kelapa. Selain itu, disebutkan juga cocopeat sebagai salah satu sumber daya yang terbarukan, sehingga sangat cocok untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan. Tentu saja penggunaan cocopeat bisa dilakukan dalam jangka panjang tanpa menimbulkan kerusakan pada lingkungan.
Bagaimana Media Tanam Cocopeat Digunakan?
Sebagai salah satu media tanam yang mendukung pertanian berkelanjutan dan modern, ada beberapa keunggulan dan cara penggunaan cocopeat diantaranya:
Ketahanan Air yang Baik
Biasanya air mampu ditahan dengan baik oleh media tanam yang padat, seperti tanah gembur. Namun, beda halnya dengan cocopeat. Meskipun cocopeat berongga dan berserat, cocopeat mampu menahan air dan memberikan aerasi yang baik untuk akar tanaman.
pH Netral
Salah satu upaya tanaman tumbuh dengan baik yaitu kondisi pH media tanam yang netral. pH media tanam yang asam maupun basa akan menghambat pertumbuhan tanaman. Selain tanah gembur, cocopeat menjadi salah satu alternatif media tanam dengan pH yang netral.
Tahan Terhadap Penyakit
Cocopeat memang bisa menahan air dengan baik dan memiliki aerasi yang baik. Ada lagi kelebihan cocopeat memiliki agen anti jamur sehingga mengurangi kemungkinan terkena penyakit akibat jamur. Tentunya kelebihan ini sejalan dengan konsep pertanian keberlanjutan karena ada agen anti jamur alami sehingga tidak perlu fungisida atau pestisida kimia.
Bisa Didaur Ulang
Cocopeat memang dibuat dari limbah sabut kelapa sawit. Tahukah kamu kalau cocopeat bisa didaur ulang kembali? Kabar baiknya, cocopeat memang bisa didaur ulang dan digunakan kembali sebagai media tanam atau dibuat menjadi pupuk kompos. Serbaguna banget, kan?
Bagaimana Media Tanam Cocopeat Digunakan?
Media tanam yang baik idealnya bisa digunakan untuk segala jenis budidaya tanaman. Kabar baik untuk yang mau mencoba cocopeat sebagai media tanam, ada beberapa cara penggunaannya, lho.
Digunakan untuk Budidaya tanaman dari kontainer
Kontainer merupakan wadah kecil yang biasanya digunakan untuk menaruh barang. Nah, kalau ada kontainer yang tidak terpakai di rumah, bisa dimanfaatkan untuk budidaya tanaman sayur-sayuran dan bunga. Cocopeat bisa digunakan pada wadah kontainer karena ringan dan mampu menahan kelembapan. Untuk hasil yang lebih baik, cocopeat bisa dicampur dengan media lainnya, seperti tanah gembur, arang, atau bisa menggunakannya tanpa campuran lainnya.
Bisa untuk Budidaya Tanaman Hidroponik
Hidroponik memang menggunakan air sebagai media tanam untuk tanaman tumbuh subur. Bukan berarti pada budidaya tanaman hidroponik tidak memerlukan media tanam lainnya, ya. Cocopeat bisa ditambahkan sebagai media tanam pada instalasi hidroponik krena membantu memperkokoh akar supaya tidak mudah hanyut dan lebih mudah mengikat nutrisi dari dalam air.
Persemaian tanaman
Biasanya saat benih tanaman disemai menggunakan media tanam sekam dan tanah gembur. Nah, meskipun cocopeat tidak terlalu subur seperti tanah gembur, tetap bisa digunakan sebagai media tanam untuk menyemai benih tanaman. Alasan cocopeat cocok digunakan sebagai media persemaian karena steril dan bisa menahan kelembaban akar tanaman, sehingga ideal untuk pertumbuhan benih. Ditambah lagi pertumbuhan akar akan lebih kuat jika menggunakan cocopeat sebagai media tanam persemaian.
Budidaya jamur
Jamur menjadi salah satu tanaman yang bisa dibudidayakan di rumah. Biasanya budidaya jamur menggunakan cocopeat sebagai media tanaman karena cocopeat ideal untuk pertumbuhan miselia tanaman dan menjaga kelembaban untuk pertumbuhan jamur.
Meskipun kering dan tidak menyediakan banyak nutrisi pada tanaman, cocopeat terbukti bisa menjadi salah satu opsi media tanam untuk budidaya di rumah. Menggunakan cocopeat menjadi salah satu upaya mengurangi limbah kelapa sawit, mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan pertanian. Simak penjelasan lebih lengkap tentang media tanam seperti Ini Dia 7 Jenis Media Tanam Selain Tanah dan artikel lainnya hanya di blog Gokomodo, ya!