Hari ini Masih Ngga Tahu Pupuk Hayati? Coba Baca Artikel di Bawah Ini, ya!
Pemupukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan tumbuh kembang tanaman. Penggunaan pupuk yang tepat akan memberikan nutrisi pada tanah, sehingga tanaman dapat menyerapnya dengan baik dan tumbuh dengan subur.
Salah satu pilihan pupuk yang mulai banyak digunakan para petani adalah pupuk hayati. Pupuk ini berbeda dengan pupuk kimia, dimana kandungan dalam pupuk ini berupa mikroba yang diharapkan mampu membantu pertumbuhan tanaman menjadi lebih subur.
Apa Itu Pupuk Hayati?
Pupuk hayati merupakan jenis pupuk yang mengandung mikroba dan digunakan dalam membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman. Pupuk ini dibuat secara spesifik guna menyesuaikan kebutuhan tanaman akan nutrisi hara dalam tanah yang juga spesifik.
Hampir sama dengan pupuk kimia, pupuk hayati juga dapat berbentuk tunggal dan majemuk. Pupuk hayati tunggal merupakan pupuk yang hanya mengandung satu jenis mikroba, sedangkan pupuk hayati majemuk terdiri dari dua atau lebih jenis mikroba yang juga dikenal sebagai konsorsia mikroba. Berdasarkan fungsinya, pupuk hayati terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.
Pupuk hayati pemicu pertumbuhan dan pengendali penyakit
Jenis yang pertama adalah pupuk hayati pemicu pertumbuhan dan pengendali penyakit. Jenis pupuk ini mengandung mikroba yang mampu menstimulasi pertumbuhan serta dapat melindungi sistem perakaran tanaman. Selain itu, pupuk hayati jenis ini juga mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit.
Pupuk hayati peluruh fosfat
Pupuk hayati juga terbagi menjadi pupuk peluruh fosfat berdasarkan fungsinya. Jenisupuk ini mengandung mikroba yang memiliki kekuatan untuk meluruhkan unsur fosfat terikat yang ada di dalam tanah menjadi senyawa organik maupun batuan mineral.
Penggunaan pupuk hayati jenis ini cukup penting, mengingat unsur fosfat yang sudah hancur akan lebih mudah diserap oleh tanaman. Bahkan berdasarkan data penelitian, inokulan mikroba mampu menyumbang sekitar 20–25 persen kebutuhan fosfat bagi tanaman.
Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa setiap mikroba memiliki mekanisme peluruhan unsur yang berbeda-beda. Namun secara umum, proses peluruhan unsur oleh mikroba diawali dengan pengeluaran senyawa asam organik dan dilanjutkan dengan pelepasan ikatan fosfat.
Pupuk hayati peluruh bahan organik
Selain meluruhkan unsur fosfat, ada pula jenis pupuk hayati yang mampu meluruhkan bahan organik. Pupuk jenis ini memiliki kandungan mikroba yang mampu memecah senyawa organik komplek di tanah menjadi senyawa yang lebih sederhana serta membentuk senyawa lain.
Adapun pupuk hayati ini juga memiliki fungsi sebagai bahan pembenah tanah yang mampu mengubah kondisi fisik tanah. Lebih lanjut, pupuk hayati peluruh bahan organik juga bisa menyetabilkan tanah agregat.
Pupuk hayati penambat nitrogen
Terakhir ada pupuk hayati penambat nitrogen. Pupuk jenis ini mengandung mikroba yang mampu mengikat senyawa nitrogen dari udara, lalu memprosesnya di dalam tanah agar dapat digunakan tanaman.
Terkait mekanisme penambatan, setiap mikroba memiliki cara yang berbeda-beda bergantung pada sifatnya. Misalnya, ada bakteri yang bersimbiosis dengan tanaman seperti bakteri Azospirillum dan Rhizobium. Namun, ada juga bakteri yang tidak bersimbiosis seperti bakteri Azotobacter chrococcum dan Bacillus megatherium.
Saat ini, jenis pupuk hayati yang paling banyak dikembangkan adalah pupuk hayati dengan bakteri nonsimbiosis. Hal ini karena penggunaannya dapat lebih luas dan tidak terbatas pada salah satu jenis komoditas saja.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pupuk hayati merupakan pupuk yang mengandung mikroba. Pupuk ini dibagi menjadi empat macam berdasarkan sifatnya, sehingga penggunaannya dapat kamu sesuaikan dengan kebutuhan tanamanmu. Baca juga Mengenal dan Membedakan Pupuk Hayati, Pupuk Organik, dan Pupuk Kimia di website Gokomodo untuk menambah wawasanmu. Semoga bermanfaat!