Header GokoUp dan GokoZone
Tips / Tutorial

In This Economy Mau Cuan Banyak? Cobain Cara Budidaya Pisang Ini Deh!

Diterbitkan 12 Jul 2025, 03:07

Pisang yang buahnya terasa manis tentu jadi kesukaan banyak orang. Sebenarnya, pisang mudah dibudidayakan bahkan di pekarangan rumah sekalipun. Tapi, untuk kamu yang mulai melihat peluang cuan dengan budidaya pisang, tidak ada salahnya untuk dicoba. Jangan bingung lagi cari cara budidaya pisang yang jitu. Baca artikel ini sampai selesai, ya!

Sumber: Blue Ox Studios on Pexels

Syarat Tumbuh Pisang

Pisang memang sering ditemui di daerah tropis. Meskipun demikian, budidaya pisang yang menghasilkan pisang berkualitas hendaknya memperhatikan syarat tumbuhnya. Ada beberapa syarat tumbuh yang harus dipenuhi diantaranya:

Middle GokoUp dan GokoZone
  1. Daerah  tempat budidaya pisang harus memiliki curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun, suhu lingkungan 15-35oC dengan suhu optimal 27oC, ,dan dibudidayakan di dataran rendah kurang dari 1.300 mdpl. 
  2. Meskipun pisang bisa tumbuh dengan baik di segala jenis tanah, hasilnya akan jauh lebih baik jika dibudidayakan di tanah aluvial yang mengandung kapur dan kaya akan humus. pH tanah diusahakan pada 4,5-7,5.

Untuk hasil maksimal, bisa menggunakan bibit pisang varietas unggulan. Ada banyak jenis bibit pisang unggulan di Indonesia, seperti pisang raja bulu, pisang kepok, pisang ambon lumut, pisang ambon kuning, pisang barangan, pisang mas kirana, pisang nangka, pisang tanduk, pisang raja sereh, pisang mas, dan masih banyak lagi. 

Cara Budidaya Pisang

Setelah tahu syarat tumbuh pisang dan jenis bibit pisang berkualitas, proses budidaya pisang bisa langsung dilakukan. Bagaimana cara budidaya pisang yang tepat dan menghasilkan buah berkualitas?

Penyediaan bibit pisang

Bibit pisang didapatkan melalui anakan (tunas yang tumbuh pada bonggol pisang), bonggol/rebung pisang, dan kultur jaringan dari pisang dengan bibit unggul. Menggunakan anakan sebagai bibit diperoleh dari pohon induk yang telah menghasilkan 1 tandan minimal 10 sisir. Menggunakan bonggol sebagai bibit diperoleh dari tanaman yang baru dipanen kemudian dibongkar. Sebelum ditanam, bonggol dibelah dengan ukuran 10 x 10 x 10 cm dan didesinfektan menggunakan formalin selama 20 menit atau dengan uap panas dengan suhu 25-50oC. Sedangkan bibit pisang dari kultur jaringan dikembangkan dari laboratorium, sehingga bibit yang dihasilkan bebas penyakit dan menghasilkan banyak buah dalam waktu yang singkat. 

Persiapan lahan

Lahan perlu disiapkan mulai dari teksturnya, nutrisi, hingga kebersihan lahan dari hama dan penyakit. Sebelum budidaya pisang dimulai, pastikan lahan tidak terkena penyakit Fusarium sp. dan Pseudomonas sp. Lahan dibersihkan dan dicangkul sedalam 30-40 cm untuk digemburkan. Buat bedengan sesuai dengan jarak tanam dan pada setiap jarak 50 m dibuat parit sedalam 1 m. Jika semua tahapan persiapan lahan dilakukan, diamkan lahan selama 2-5 minggu sebelum tanam. 

Penanaman pisang

Lahan yang sudah didiamkan 2-5 minggu sudah boleh ditanamin pisang dan pastikan pH tanah berkisar netral pada 5,5-6,0. Buat lubang tanam yang diisi bibit pisang dengan ukuran 50 x 50 x 50 cm dan diberi pupuk kandang 15 kg setiap lubangnya. Bibit ditanam sebatas 5-10 cm diatas pangkal batang. Sebaiknya menanam pisang dilakukan saat awal musim hujan untuk menghindari kekurangan air. Agar tumbuh dengan maksimal, pisang diberi jarak tanam sepanjang 3 x 3 m atau 3,5 x 3 m dengan populasi kurang lebih 1.000 rumpun/hektar. 

Pemeliharaan pisang

Pemeliharaan pisang yang bisa dilakukan meliputi pengairan, pemupukan, sanitasi, penjarangan anakan, pemotongan jantung pisang, pembrongsongan tandan pisang, dan pengendalian hama. Semua cara pemeliharaan pisang harus dilakukan, namun yang paling pokok yaitu pengairan, pemupukan, dan sanitasi. 

Pengairan awal dilakukan 3-4 hari setelah tanam saat tidak hiujan. Setelah itu pemberian pupuk berupa pupuk organik 5-10 ton/hektar untuk pupuk dasar dan pupuk lanjutan yang terdiridari pupuk urea, pupuk SP36, dan pupuk KCL. Sanitasi untuk pengendalian gulma utamanya dilakukan selama 3 bulan pertama dan bertahap frekuensi sanitasi dikurangi. 

Proses panen

Pisang yang siap dipanen memiliki ciri bunga mekar 3-4 bulan, bentuk buah bulat, tingkat kematangan ¾ penuh atau tepi buah sudah tidak tampak lagi, bunga yang kering bisa dipatahkan dengan mudah, kulit buah berwarna hijau muda, dan daun bendera sudah mengering. Panen dilakukan dengan cara menebang batang pisang ⅔ dari permukaan tanah, lalu tarik daun yang kering perlahan, dan tiriskan getah pisang yang menetes. Waktu panen terbaik dilakukan pada pagi hari pukul 07.00-10.00 atau sore hari pukul 15.00-17.00 untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik. 

Mudah kan cara budidaya pisang dengan cara diatas? Kalau sudah bisa melakukannya dengan benar, sangat mungkin menghasilkan pisang berkualitas dengan harga jual yang tinggi pula. Tidak hanya buahnya saja yang bisa dijual, daun pisang sangat berpeluang jadi komoditas ekspor dari Indonesia yang bernilai tinggi juga. Kira-kira mau budidaya apalagi yang cuan, ya? Cari inspirasi di artikel 5 Pohon Buah yang Menguntungkan, Cocok Jadi Sumber Cuan dan artikel lain di blog Gokomodo, yuk!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin
Footer Gokoup Dan GokoZone
Sehari Jadi Petani Episode 2