Ingin Buka Usaha Pertanian? Lakukan Analisis Biaya Usaha Tani Dulu, Yuk!

Setiap usaha tentu memerlukan rancangan biaya untuk mengetahui berapa modal yang harus dikeluarkan, berapa harga produk yang harus dijualkan untuk memperoleh keuntungan maksimal, serta untuk menghitung laba yang diperoleh. Hal yang sama juga ditujukan untuk usaha tani, yang sama halnya dengan usaha lainnya, juga membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Sebelum mendalami lebih lanjut tentang biaya usaha tani, ada baiknya mengenal dulu apa itu usaha tani. Usaha tani merupakan segala hal yang berkaitan dengan tata cara mengelola faktor-faktor produksi/input (tanah, tenaga kerja, modal, pupuk, benih, pestisida) dengan efektif, efisien, dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan secara signifikan pula.
Dalam usaha tani, ada faktor produksi yang harus dipertimbangkan untuk menghasilkan panen dan keuntungan maksimal. Apa saja yang termasuk faktor produksi yang harus diperhatikan oleh para petani? Pengolahan lahan, bibit, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, upah tenaga kerja, dan operasional seluruh faktor produksi menjadi satu kesatuan dalam faktor produksi. Faktor produksi dapat diukur dan diperkirakan dalam mata uang, dan dikenal dengan sebutan biaya usaha tani. Nah di dalam data analisis biaya usaha tani terbagi menjadi:
- Upah tenaga kerja curah
Curahan tenaga kerja merupakan waktu yang diperlukan untuk memproduksi pangan dari persiapan sampai panen. Ada tiga jenis tenaga kerja dalam usaha tani, diantaranya: tenaga kerja manusia, hewan, dan alat mesin pertanian. Dari ketiga jenis tenaga kerja tersebut, tenaga kerja manusia yang paling fluktuatif karena menyesuaikan jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan usia.
- Harga saprodi pertanian
Yang termasuk saprodi pertanian diantaranya jumlah bibit/benih, pupuk, kapur, pestisida/obat-obatan, dan ZPT yang bisa diperkirakan anggarannya. Apabila ada biaya transportasi, makan termasuk dalam saprodi pertanian dan termasuk dalam biaya usaha tani.
- Harga upah dan suku bunga
Faktor produksi yang sudah disebutkan di atas sangat menentukan jumlah hasil produk dari suatu usaha tani. Dalam satu usaha tani biasanya ada dua jenis produk yang dihasilkan, yaitu produk utama dan produk tambahan.
Sudah dapat gambaran tentang usaha tani dan biaya usaha tani, kan? Nah, kalau sudah, saatnya membahas tentang analisis biaya usaha tani.
Analisis Biaya Usaha Tani
Analisis Biaya usaha tani dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu budidaya (on farm) dan bukan budidaya (off farm). Kegiatan yang meliputi on farm diantaranya:
- Pembukaan, persiapan, dan pengolahan lahan.
- Penanaman dan pemeliharaan lahan,
- Panen dan pasca panen.
Nah, karena kita akan fokus pada analisis biaya usaha tani, maka pembahasan pada poin ini lebih banyak pada jenis usaha tani on farm. Apa saja yang perlu dianalisis dalam usaha tani off farm?
Struktur pembiayaan dan pendapatan usaha tani
- Pembiayaan
Struktur pembiayaan dan pendapatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besaran proporsi setiap jenis pengeluaran untuk pembelian faktor produksi atau saprodi dalam satuan waktu, volume, dan luasan tertentu. Selain itu, struktur ini bisa mengetahui besarnya penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usaha tani atau pengolahan hasil usaha tani yang dianalisis.
- Pembiayaan usaha tani terbagi menjadi dua yaitu biaya variabel (BV) dan biaya tetap (BT), sehingga semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani disebut dengan biaya total (BT) dengan rumus:
Biaya Total (BT) = Biaya Variabel (BV) + Biaya Tetap (BT)
Biaya variabel merupakan biaya yang harus dikeluarkan karena kegiatan produksi yang besarnya bervariasi sesuai dengan tingkat produksi. Sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang harus dikeluarkan saat ada atau tidaknya kegiatan produksi, seperti biaya penyusutan alat atau bangunan dan pajak bahan.
- Pendapatan
Pendapatan usaha tani yaitu penerimaan bersih yang diterima dari proses produksi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Pendapatan bisa dihitunug dari penerimaan kotor (revenue) dikurangi biaya (cost). Apabila ditulis menggunakan rumus menjadi:
I = R – C
Penerimaan kotor usaha tani merupakan nilai semua produk usaha tani yang diusahakan atau jumlah fisik produk dikalikan dengan harga per unit produk.
- Penerimaan
Penerimaan atau keuntungan merupakan nilai produk yang dihasilkan dari kegiatan usaha tani dihitung dengan harga saat penjualan produk. Keuntungan diperoleh dari penghitungan biaya total atau atas biaya variabel. Sedangkan untuk rasio penerimaan dapat dihitung berdasarkan biaya total atau atas biaya variabel (sarana produksi).
- Data
Data yang digunakan untuk analisis pembiayaan dan pendapatan usaha tani diperoleh dari data primer atau sekunder, seperti:
- Biaya pembelian saprodi (kg/ha) dengan harga (Rp/kg)
- Biaya untuk pembayaran upah (Rp/HOK)
- Biaya untuk iuran anggotan (Rp/bulan)
- Produksi (kg/ha) dengan harga jual produk (Rp/kg).
Wah, ternyata banyak juga ya komponen untuk analisis biaya usaha tani? Semoga dengan penjelasan di atas, kamu jadi lebih memahami analisis biaya usaha tani yang harus dilakukan sebelum memutuskan membuka usaha pertanian. Kurang rasanya kalau mendalami tentang analisis biaya usaha tani tanpa tahu mau usaha apa di bidang pertanian. Coba deh baca Butuh Cuan Tambahan? Cari Inspirasi Usaha Pertanian Unik Disini, Yuk! dan artikel lainnya di blog Gokomodo, ya!








