Penggunaan pestisida tidak terlepas dari proses perawatan tanaman. Pasalnya, penggunaan petisida merupakan pamungkas perawatan apabila ditemukan serangan OPT dalam jumlah yang melebihi ambang batas. Penggunaan pestisida akan jauh lebih berbahaya ketika tidak mengetahui cara kerja kandungan di dalamnya, Oleh karena itu, Gokomodo meringkas beberapa kandungan pada pestisida serta cara kerjanya berikut ini.

Cara Kerja Pesitisida Sintetis

Pestisida sintetis atau pestisida non-organik merupakan pestisida yang mengunakan racun sebagai bahan utama pembasmi OPT. Cara kerja pestisida tergantung racun yang terkandung di dalamnya. Lalu, bagaimana cara racun pada pestisida bekerja? Berikut penjelasannya

Racun Kontak

Pestisida yang dilengkapi dengan racun kontak dapat bekerja secara maksimal apabila pestisida mengenai OPT secara langsung (misalnya mengenai kulit). Racun kontak yang sudah menempel pada tubuh bagian luar OPT akan langsung terserap ke dalam jaringan organisme yang menjadi target. Racun kontak biasanya banyak dipakai untuk pestisida jenis fungisida, insektisida, dan herbisida. Perlu diingat bahwa pestisida dengan racuk kontak tidak dapat bekerja dengan baik pada OPT yang memiliki pergerakan cepat dan tersembunyi. 

Racun Lambung

Racun lambung merupakan salah satu metode kerja pestisida yang tidak langsung terlihat efeknya pada tanaman. Pestisida dengan racun lambung harus masuk ke dalam sistem pencernaan terlebih dahulu agar terlihat efeknya. Racun lambung bekerja dengan cara menginfeksi lambung OPT. 

Racun Pernafasan

Pestisida yang mengandung racun pernafasan biasanya bekerja apabila racun telah memasuki organ pernafasan OPT. Sebaiknya penggunaan pestisida dengan raccun pernafasan ketika aktivitas hama sedang apada puncaknya. Biasanya penggunaan racun pernafasaan untuk hewan pengerat. Racun pernafasan juga digunakan sebagai fumigan yang berguna untuk sterilisasi tanah dari hama yang berada di dalam tanah.

Racun sistemik

Pestisida yang bekerja seperti racun sistemik juga terkandung pada berbagai jenis pestisida seperti fungisida, insektisida, dan herbisida. Racun sistemik akan bekerja saat sudah disemprottkan dan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui akar maupun daun. Racun sistemik ini akan berdampak pada OPT  yang mengganggu pada jaringan tanaman. Bahkan, serangga non-OPT yang memakan tanaman yang sudah disemprotkan racun sistemik akan mati. Kabar baiknya, racun sistemik memiliki toksisitas yang rendah untuk mamalia, termasuk manusia. 

Cara Kerja Pestisida Organik

Selain pestisida sintetis, pestisida organik juga banyak digunakan pada petani organik. Biasanya pestisida organik dipilih untuk menghilangkan OPT pada sayuran. Penggunaan pestisida nabati pada tanaman karena mudah terurai dengan tanah, minim pencemaran lingkungan, dan tergolong bagi manusia. Lalu, bagaimana kerja pestisida organik?

• Perlu diketahui efektivitas pestisida organik lebih rendah dibandingkan dengan pestisida sintesis. Sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk memutus rantai kehidupan OPT secara bertahap.
• Penggunaan pestisida organik mampu mengganggu sistem komunikasi antar OPT pada tanaman, terutama interaksi antara OPT jantan dan betina. Minimnya interaksi antara OPT jantan dan betina akan menghambat perkembangbiakan sehingga populasi OPT menurun secara alami. 
• Kandungan pestisida organik mampu merusak perkembangan bahkan dari fase pertumbuhan OPT tersebut. Pestisida organik juga bersifat fleksibel yang dapat dicampurkan bahan lain agar efektivitasnya bertambah. Misalnya saja mencampur pestisida organik dengan bawang putih akan membunuh OPT yang tidak suka dengan bawang putih. 

Setelah mengetahui cara kerja pestisida, diharapkan tidak salah lagi dalam memilih dan menggunakan pestisida. Menggunakan pestisida namun tidak tahu cara kerjanya berpotensi untuk merusak lingkungan. Agar terhindar dari pestisida palsu, simak Upaya Pemerintah mengatasi Peredaran Pestsida Palsu dan Ilegal serta dapatkan pestisida asli melalui Mitra Gokomodo terdekat. Nantikan tips dan trik seputar agrikultur lainnya hanya di website Gokomodo, ya!