Jangan Mengaku Tahu Jamur Ganoderma Kalau Belum Baca Artikel Ini!
Jamur ganoderma (Ganoderma spp.) merupakan cendawan yang berbahaya yang menyerang pohon kelapa sawit. Jamur ganoderma menjadi penyebab utama penyakit busuk pangkal batang dan busuk batang atas. Peyakit ini biasanya menyerang akar terlebih dahulu, kemudian menyebar hingga bagian atas tanaman dan mengganggu kemampuan pohon untuk mengangkut air dan nutrisi. Jika dibiarkan tumbuh tidak terkendali, jamur ganoderma bisa menyeybakan pohon tumbang. Saat ini, ditemukan tiga jenis jamur ganoderma, diantaranya Ganoderma bioninense, Ganoderma boninense, dan Ganoderma zonatum. Dari ketiganya, yang paling banyak menyebabkan penyakit busuk daun di wilayah Asia Tenggara yaitu Ganoderma boninense.
Ganoderma boninense: Jenis Jamur Ganoderma yang Paling Hits
Fungi Ganoderma boninense merupakan jamur yang berasal dari tanah yang menyerang kelapa sawit dari kelas Basidiomycota dan famili Ganodermataceae. Ganoderma boninense menyebabkan penyakit busuk pada batang kelapa sawit dan dinobatkan sebagai jenis ganoderma yang paling ganas. Serangan jamur ini bisa terjadi sangat cepat. Hanya dalam kurun waktu 6 bulan, kerugian yang dihasilkan mencapai 43%. Dari semua jenis jamur ganoderma, Ganoderma boninense paling banyak menyebabkan penyakit busuk batang.
Ganoderma boninense berwarna putih dan memiliki pigmen gelap dibaliknya. Jamur Ganoderma boninense bisa tumbuh pada suhu 30oC dan pH tanah 3-8,5. Siklus hidup dimulai dari spora Ganoderma boninense yang jatuh ke tanah kemudian menginfeksi akar tanaman. Seiring berjalannya waktu, miselium jamur akan tumbuh di dalam jaringan tanaman yang menghasilkan enzim yang merusak jaringan tanaman. Nah, setelah jaringan rusak, tubuh jamur Ganoderma boninense berwarna coklat akan muncul ke permukaan tanah.
Pengendalian Jamur Ganoderma
Pengenalian jamur ganoderma sangat penting untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Menurut waktunya, pengendalian jamur ganoderma terbagi menjadi dua, diantaranya:
- Pengendalian jangka pendek
Pengendalian jamur ganoderma jangka pendek memiliki tujuan untuk mengurangi laju infeksi penyakit. Pengendalian jangka pendek dengan cara kultur teknis dan hayati. Terakhir bisa menggunakan kultur teknis dapatdilakukan dengan cara sanitasi saat memulai replanting.
- Pengendalian jangka panjang
Pengendalian jamur ganoderma jangka panjang prosesnya lebih lama dibandingkan dengan pengendalian jangka pendek. Pada pengendalian jangka panjang menggunakan tanaman yang sebagian toleran dengan jamur ganoderma. Penggunaan tanaman toleran terhadap jamur ganoderma bertujuan agar tanaman utama terbebas dari infeksi. Cara ini dapat diintegrasikan dengan proses pengendalian lahan lainnya, mulai dari sanitasi akar, penggunaan lubang tanam besar, aplikasi agen hayati sejak fase pembibitan, pemantauan penyakit secara berkala, isolasi tanaman sakit, pembbunan, dan pengelompokan tanaman sakit. Namun, hal ini belum bisa dijamin 100% dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Tantangan Saat Pengendalian Jamur Ganoderma
Menghilangkan jamur pada tanaman menjadi hal yang paling sulit dari seluruh rangkaian pengendalian hama. Hal yang sama juga berlaku pada pengendalian jamur ganoderma yang tentunya tidak mudah. Ada beberapa tantangan sendiri saat mengendalikan jamur ganoderma. Apa sajakah tantangannya?
Sifat jamur ganoderma yang presisten
Jamur ganoderma memiliki karakteristik tersendiri yang membuatnya sulit untuk dikendalikan. Jamur ganoderma memiliki miselium yang dapat tumbuh di bagian paling dalam pada jaringan tanaman, sehingga membuatnya lebih sulit untuk dikendalikan. Selain itu, spora jamur ganoderma dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama di dalam tanah yang membuat infeksi jamur ganoderma bisa terjadi berulang kali. Perlu diingat juga jamur ganoderma memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, jadi bisa saja ketika mengendalikannya dengan fungisida akan resisten. Untuk itu, penting menombinasikan cara pengendalian jamur ganoderma.
Sulit mengenali gejala
Bagian jamur ganoderma yang penting dalam berkembang biak terletak pada bagian dalam tanah. Karena dalamnya letak spora dan miselium, seringkali gejala awal tidak nampak oleh petani dan sulit membedakan dengan gejala tanaman kurang nutrisi. Sulitnya mengenali gejala infeksi jamur ganoderma memungkinkan adanya keterlambatan dalam pengendaliannya.
Cepat menyebar
Saat ini sedang musim hujan dan kelembapan meningkat drastis. Kondisi lembap memicu persebaran jamur ganoderma di dalam tanah lebih mudah. Jamur ganoderma dengan mudah menginfeksi pada akar suatu tanaman ke tanaman yang lainnya. Tentu saja persebaran tidak nampak sebelum terlihat ada jamur ganoderma di atas permukaan tanah. Itulah mengapa persebaran cepat jamur ganoderma di dalam tanah memperlambat proses pengendalian tanaman dari jamur ini.
Sedikitnya cara pengendalian
Disebutkan sebelumnya rekomendasi pengendalian jamur ganoderma hanya bisa dilakukan dengan kultur teknis dan hayati. Apakah menutup kemungkinan pengendalian dengan cara yang lain tidak bisa? Sebenarnya jamur ganoderma bisa dikendalikan menggunakan fungisida, namun terkendala dengan habitat jamur ganoderma yang terletak di dalam tanah.
Memang jamur ganoderma sangat merugikan bagi petani dan termasuk hama yang sulit dikendalikan. Tetapi bukan berarti jamur ganoderma tidak mungkin untuk dikendalikan. Dengan menerapkan praktik budidaya yang baik, seperti pemilihan bibit unggul, sanitasi perkebunan, dan rotasi tanaman, kita dapat mencegah penyebaran jamur ganoderma. Ketahui Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Ganoderma pada Tanaman Sawit dan hal lain yang berkaitan dengan jamur ganoderma dengan baca artikel di blog Gokomodo, ya!