Jangan Sampai Salah Beri, Perhatikan Dulu Pupuk ZA Cocok untuk Tanaman Apa

Pupuk tanaman yang dijual di toko pertanian memang beragam menyesuaikan dengan kebutuhan petani. Jenis pupuk yang pasti dibutuhkan petani biasanya mengandung unsur hara makro primer, unsur hara makro sekunder, dan sebagian kecil pupuk dengan unsur hara mikro. Unsur hara makro primer dan sekunder sudah tersedia dalam pupuk, salah satunya pupuk ZA. Apa sih sebenarnya pupuk ZA? Lalu, pupuk ZA cocok untuk tanaman apa? Artikel ini akan menjawab semua pertanyaan tersebut. Jadi, baca sampai selesai, ya!
Pupuk ZA dan Kegunannya
Pupuk ZA (Zwavelzure Ammoniak) merupakan pupuk yang mengandung 21% nitrogen dan 24% sulfur, sehingga dikenal dengan pupuk amonium sulfat. Nitrogen termasuk unsur hara makro primer yang harus tersedia di dalam tanah karena dibutuhkan sejak tanaman belum ditanam dan membantu saat awal pertumbuhan untuk membentuk daun, akar, batang, dan cabang tanaman. Sedangkan sulfur sebagai unsur hara makro sekunder membantu pertumbuhan awal tanaman. Lebih detailnya, sulfur membantu membentuk bintil akar, tunas, dan menyediakan asam amino esensial.
Pupuk ZA berbentuk butiran kristal mirip dengan garam dapur dan warnanya beragam. Biasanya pupuk ZA berwarna putih, merah muda, kuning, abu-abu, atau biru. Sifat pupuk ZA diantaranta higroskopis, mudah larut dalam air, dan kandungannya stabil. Sifat higroskopis pada pupuk ZA memudahkan pupuk menyerap kelembaban dari udara, namun tidak sekuat pupuk nitrogen lainnya. Kandungan belerang pada pupuk ZA mempermudah penyerapan air dan unsur hara oleh tanaman. Kabar baiknya, pupuk ZA bisa disimpan dalam waktu yang lama dan dengan kondisi stabil, asalkan disimpan di tempat yang kedap udara karena jika terkena sedikit udara bisa mempengaruhi tekstur pupuk.
Sebelum menggunakan pupuk ZA, ada baiknya cek dahulu pH tanah. Sebab, pupuk ZA bersifat asam dan kurang cocok digunakan untuk tanah yang pH nya asam. Jika tanah terlalu asam, maka penyerapan nutrisi juga terhambat. Lebih baik pupuk ZA digunakan pada tanah dengan pH tinggi atau tanah alkali yang mengandung lebih banyak nitrogen dan kadar belerang rendah.
Pupuk ZA Cocok untuk Tanaman Apa
Sebenarnya pupuk ZA bisa digunakan untuk semua jenis tanaman, baik itu tanaman perkebunan, tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, dan lainnya. Namun, pupuk ZA paling cocok digunakan pada tanaman yang memerlukan tambahan nitrogen dan sulfur saat pertumbuhan vegetatif. Tidak menutup kemungkinan pupuk ZA digunakan pada tanah yang asam karena dampak yang diberikan pada tanaman bisa lebih besar dibandingkan kerugiannya. Lalu, pupuk ZA cocok untuk tanaman apa saja, ya?
Tembakau
Tembakau memerlukan pupuk ZA untuk pertumbuhan yang optimal. Ditambah lagi tembakau dimanfaatkan bunga dan daunnya, sehingga perlu kandungan nitrogen yang cukup dan tidak berlebihan. Pupuk ZA bisa memperbaiki aroma, kelenturan daun, dan warna daun tembakau.
Padi
Padi termasuk salah satu tanaman yang perlu pupuk ZA, terutama untuk pertumbuhan anakan padi. Anakan padi memerlukan nitrogen untuk pembentukan klorofil dan meningkatkan ukuran serta kualitas bulir padi. Kualitas dan kuantitas bulir padi yang dihasilkan bisa meningkatkan hasil panen nantinya.
Tebu
Wajib hukumnya memberi pupuk ZA untuk tebu. Mengapa? Tebu yang rasanya manis berkat peran dari pupuk ZA. Karena tebu diambil batangnya, maka pemberian nitrogen yang cukup sangat membantu pertumbuhan tebu. Sebagai sumber nitrogen tambahan, pupuk ZA lebih baik dibandingkan dengan pupuk urea. Peran pupuk ZA pada tebu diantaranya membentuk hablur gula (rendemen) tanpa harus menurunkan kadar gulanya dan membuat tebu lebih kokoh. Sedangkan nitrogen yang terlalu banyak dalam pupuk urea bisa membuat tebu terasa pahit. Selain membentuk gula, pupuk ZA membantu pertumbuhan tunas baru pada tebu sehingga tebu yang dihasilkan lebih banyak.
Karet
Tanaman karet juga memerlukan tambahan nitrogen dan belerang saat fase vegetatif. Itulah mengapa pupuk ZA bisa digunakan sebagai pupuk tambahan tanaman karet. Tambahan nitrogen membantu pertumbuhan saat fase vegetatif sekaligus produksi lateks, sedangkan sulfur berperan dalam sintesis protein dan klorofil. Karena pH lahan karet biasanya netral hingga sedikit asam, pemberian pupuk ZA bisa ditaburkan langsung pada tanah.
Tanaman hortikultura lainnya
Tidak semua tanaman hortikultura cocok diberi pupuk ZA. Jenis tanaman hortikultura yang bisa diberi pupuk ZA diantaranaya cabai, tomat, kentang, bawang merah, bawang putih, dan wortel. Pupuk ZA membantu mempercepat pertumbuhan tanaman saat fase vegetati, memperbesar umbi/buah tanaman, serta membuat tanaman tumbuh lebih hijau. Sulfur membantu menambah rasa, aroma, dan warna pada tanaman buah dan sayuran.
Jika sudah tahu pupuk ZA cocok untuk tanaman apa saja, jangan sampai salah aplikasi, ya. Dosis dan pemberian bisa menyesuaikan masing-masing merek dan jenis pupuk ZA. Sebelum beli pupuk ZA, pastikan untuk baca Coba Tebak, Ada Berapa Jenis Pupuk ZA di Indonesia? Jawabannya Ada di Artikel Ini, Ya! dan artikel tentang pupuk ZA lainnya hanya di blog Gokomodo, ya!