Diterbitkan 6 Jun 2024

Kita Usahakan Apa? Adopsi Teknologi Pertanian dari Jepang di Indonesia!

Agri Edu
Teknologi Pertanian

Teknologi asal Jepang banyak sekali digunakan di Indonesia, mulai dari kendaraan, barang elektronik, dan masih banyak lagi. Inovasi dari Jepang seolah-olah tiada habisnya. Jepang juga memiliki inovasi tersendiri khusus bidang pertanian. Kira-kira apa saja ya inovasi teknologi pertanian di Jepang? 

Sumber: Publicis Sapien

Penggunaan Drone untuk Merawat Tanaman

Populasi masyarakat di Jepang lebih rendah dibandingkan dengan jumlah masyarakat di Indonesia. Hal yang sama berlaku untuk jumlah petani produktif. Salah satu cara agar lahan tetap profuktif meskipun kekurangan petani adalah menggunakan drone untuk merawat lahan pertanian agar produktivitasnya terjaga. Kabarnya, dengan menggunakan drone pekerjaan yang dilakukan oleh petani dapat dilakukan 2x lebih cepat.

Budidaya Tanpa Menggunakan Tanah

Masih ingatkah pembahasan tentang hidroponik? Ternyata hidroponik menjadi salah satu teknologi pertanian  yang banyak dilakukan di Jepang. Mengingat keterbatasan lahan di Jepang, menggunakan sistem hidroponik menjadi cara yang tepat untuk budidaya tanaman. Meskipun budidaya tanpa lahan, budidaya tanaman secara hirdroponik memiliki produktivitas 100 kali lebih tinggi dibandingkan budidaya tanaman secara konvensional, lho! Agar seperti Jepang, sudah saatnya kamu Cari Tahu Tentang Media Tanam Hidroponik Yuk Sebelum Digunakan! 

Budidaya hidroponik di Jepang menggunakan teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan hidroponik konvensional pada umumnya. Hidroponik Jepang menggunakan teknologi LED untuk menggantikan sinar matahari, menggunakan high pressure sodium vapor lamps yang juga menggantikan peran sinar matahari, dan yang paling penting sistem hidroponik sudah dikendalikan sepenuhnya menggunakan komputer.

Traktor Robot

Selain menggunakan drone untuk memantau area persawahan maupun perkebunan, Jepang juga menggunakan teknologi traktor robot. Saat ini Pemerintah Jepang sedang memberikan subsidi untu mengembangkan 20 jenis robot yang membantu petani di lapangan. Robot tersebut akan membantu petani dari pembenihan hingga panen untuk semua jenis tanaman. 

Mesin Penanam Padi Otomatis

Mesin penanam padi otomatis, yang dikenal dengan sebutan rice transplanter, merupakan sebuah mesin yang dirancang secara otomatis menanam padi. Dengan rice transplanter, petani tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk menanam benih padi. Rice transplanter dapat menanam benih padi secara serentak.

Cara kerja rice planter yaitu dengan meletakkan benih yang sudah tumbuh di atas mesin, kemudian mesin digerakkan dalam satu kali putaran. Dalam satu siklus penanaman benih, rice transplanter mampu menanam benih sepanjang 4 jalur dengan jarak 30 cm. Mencengangkan lagi, dengan menggunakan rice transplanter benih padi sebanyak 1 ton bisa ditanam hanya dalam 4 jam saja. Bayangkan jika masih menggunakan tenaga petani, apakah mungkin akan menanam benih secepat itu?

Pemanfaatan Cloud Computing

Cloud computing merupakan sistem yang digunakan untuk memprediksi hujan dan tingkat kelembapan lingkungan. Cloud computing menggunakan sensor yang diletakkan di area perkebunan dan dihubungkan dengan internet. Data yang diterima oleh sensor disinkronisasi dan dapat dipantau melalui smartphone maupun komputer. Penggunaan cloud computing didasari oleh cuaca di Jepang yang tidak menentu. Selain itu, cloud computing juga turut membantu meningkatkan kualitas hasil panen.

Wah, ternyata teknologi pertanian yang diterapkan Jepang tidak berbeda jauh dengan Indonesia! Hal ini menunjukkan literasi digital mulai berdampak positif pada pertanian di Indonesia. Nah, pertanian di Indonesia saat ini hanya perlu mengejar ketertinggalan teknologi yang belum diterapkan di Indonesia saja. Untuk tahu tentang literasi digital pertanian di Indonesia, kamu dapat membaca artikel yang ada di blog Gokomodo. Selamat membaca!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin