Masalah Padi Memang Bervariasi, Seperti Hama Padi yang Wajib Diwaspadai Berikut Ini

Hama memang menjadi ancaman serius dalam budidaya tanaman, termasuk pada tanaman padi. Serangan hama padi sangat beragam, mulai dari wereng, penggerek batang, walang sangit, dan masih banyak lagi – Apa Saja Gejala Penyakit Daun Padi? Temukan Jawaban dan Solusinya Di sini!
Keberadaan hama dapat mengganggu pertumbuhan tanaman padi, bahkan jika tidak segera ditangani maka akan menurunkan produktivitasnya. Untuk bisa melakukan penanganan yang tepat, pahami daftar hama padi yang bisa disimak dalam ulasan berikut.
Daftar Hama Padi yang Perlu Diwaspadai
Hama Wereng
Hama yang paling banyak ditemukan pada tanaman padi adalah wereng, serangga bersayap yang memiliki kemampuan terbang cukup jauh sehingga harus segera diberantas. Serangga dengan panjang tubuh 2 sampai 4,4 mm ini akan menghisap cairan tanaman sehingga mengakibatkan padi kehilangan hasil dan berpotensi menyebabkan puso.
Wereng biasanya akan mulai datang pada tanaman padi umur 15 hari setelah tanam dan perlahan meningkatkan populasinya. Di daerah beriklim sedang, populasi wereng awalnya cukup rendah kemudian akan berkembang dengan cepat. Meski demikian, perkembangan populasi wereng tidak hanya disebabkan oleh lingkungan tetapi juga oleh varietas padi.
Hama Penggerek Batang Padi
Hama penggerek batang harus diwaspadai karena mengganggu semua fase pertumbuhan tanaman mulai dari persemian hingga menjelang panen. Keberadaan hama penggerek diawali dari terbangnya ngengat yang bertelur di daun-daun tanaman padi. Gejala pertama yang harus segera dikenali yaitu sundep, gejala serangan sebelum padi berbunga.
Sundep menyerang tanaman saat memasuki fase vegetatif yang ditandai dengan daun muda menguning dan tergulung, kemudian mengering dan mati. Selanjutnya pada fase generatif saat nalai keluar dikenal sebagai beluk. Gejala beluk ditandai dengan bunga atau buah padi yang baru keluar berwarna putih, berguguran, dan gabahnya kosong (gabuk).
Hama Pelipat Daun
Daun merupakan organ vital tanaman yang berfungsi untuk fotosintesis agar hasil produksinya dapat disalurkan ke seluruh bagian tanaman. Keberadaan hama pelipat daun atau hama putih palsu tentu sangat merugikan karena menyerang bagian daun. Serangan hama ini dimulai dengan adanya ngegar berwarna kuning coklat berbentuk segitiga.
Kerusakan daun akibat hama ini ditandai dengan adanya warna putih pada daun. Kemudian ulat akan memakan jaringan daun dari dalam lipatan daun meninggalkan permukaan bawah daun yang berwarna putih. Jika ditemukan gejala tersebut, hama pelipat daun harus segera dibasmi karena dapat merugikan baik saat fase vegetatif maupun generatif.
Hama Walang Sangit
Kualitas gabah sangat dipengaruhi oleh serangan walang sangit karena hama ini mampu menurunkan hasil. Hama ini akan menyerang tanaman padi serekah berbunga dengan cara menghisap cairan bulir padi sehingga menyebabkan bulir padi menjadi kosong. Terdapat hubungan yang sangat erat antara jumlah populasi walang sangit dengan kerugian panen.
Biasanya walang sangit berlindung di tanaman inang lainnya seperti Panicum spp, Setaria italica, Cyperus polystachys, dan lainnya. Oleh karena itu, saat membasmi hama walang sangit, pastikan juga memberikan gulma yang ada di sekitar tanaman padi untuk memastikan tidak ada tempat bagi walang sangit untuk bersembunyi.
Empat hama padi di atas merupakan jenis hama yang perlu diwaspadai dengan benar. Selain membutuhkan penanganan yang ekstra, hama-hama tersebut juga memiliki potensi yang besar untuk menyebabkan gagal panen yang tentunya sangat merugikan. Tertarik dengan informasi lainnya? Buka website Gokomodo dan perdalam wawasan pertanianmu bersama kami!