Menyongsong Pertanian 4.0 di Indonesia, Berikut Peluang dan Tantangannya!

Revolusi industri saat ini memang telah merambah banyak sektor kehidupan salah satunya yaitu bidang pertanian. Automasi dan konektivitas tingkat tinggi di berbagai lini digadang-gadang menjadi faktor penentu berlangsungnya pertanian 4.0, namun ternyata ada banyak aspek penggerak lainnya yang tak kalah penting.
Implementasi pertanian 4.0 di Indonesia dibutuhkan sumber daya dan potensi yang seimbang antara teknologi, energi dan lingkungan, pergerakan ekonomi, sosial, politik, dan lainnya. Oleh karena itu, sebelum mempraktikkan pertanian 4.0 alangkah lebih baik jika memahami peluang dan tantangannya berikut ini.
Peluang Pertanian 4.0 di Indonesia
Meningkatkan Produktivitas dan Efisiensi Sumber Daya
Pertanian 4.0 merupakan solusi produksi yang menjanjikan karena mampu memberikan kecepatan dan ketepatan. Kedua aspek ini dapat terwujud dengan adanya penggunaan aneka teknologi yang dapat diandalkan. Seperti penggunaan drone sprayer dan smart irrigation yang meringankan kerja petani tapi tetap mampu meningkatkan produktivitas.
Beradaptasi dengan Perubahan Lingkungan
Perubahan iklim saat ini memang menjadi hambatan tersendiri dalam bidang pertanian. Tapi jangan khawatir, sebab pertanian 4.0 punya solusi untuk membantu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Misalnya dengan menggunakan aplikasi Internet of Things dan big data untuk memantau kelembaban tanah, suhu, dan kondisi cuaca secara real time.

Meningkatkan Daya Saing di Pasar Global
Berlangsungnya proses pertanian yang efektif tentu akan mewujudkan hasil panen yang memuaskan sehingga petani Indonesia dapat bersaing di pasar global. Persaingan ini menyangkut kualitas sekaligus kuantitas untuk memberikan respon cepat pada permintaan pasar sehingga dapat memberikan keuntungan sesuai keinginan.
Tantangan yang Akan Dihadapi dalam Pertanian 4.0
Akses Teknologi dan Infrastruktur
Pertanian 4.0 yang mengandalkan automasi tentu membutuhkan akses teknologi dan infrastruktur yang memadai. Namun kondisi ini justru menjadi tantangan tersendiri sebab dibutuhkan modal awal yang tidak murah. Apalagi bagi petani kecil yang tidak memiliki cukup biaya untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan – Semakin Mudah! Inilah Pemanfaatan Teknologi AI Yang Dapat Diterapkan Dalam Dunia Pertanian
Rendahnya Tingkat Adopsi Petani
Meski terkesan sangat menjanjikan, nyatanya pertanian 4.0 tidak serta merta dapat diterima oleh para petani. Rendahnya tingkat adopsi petani membuat beberapa diantara mereka sulit mengubah persepsi terkait teknologi pertanian. Apalagi dengan proses awal pemasangan teknologi yang cukup rumit membuat para petani enggan untuk memulai.
Butuh Kolaborasi dari Banyak Pihak
Pertanian 4.0 tidak akan terwujud jika tidak ada kolaborasi yang selaras oleh banyak pihak. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang baik antara petani, investor teknologi, pemerintah, maupun akademisi. Dengan demikian petani dapat menjadi pelaku sektor ini berkat pendampingan dari banyak pihak untuk mencapai tujuan bersama.
Peluang dan tantangan pertanian 4.0 di Indonesia tentu menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Namun, kita tetap harus optimis bahwa Indonesia di masa depan akan menjadi negara agraris yang berdaya dan dikenal luas oleh masyarakat dunia. Pantau terus website Gokomodo untuk informasi seputar dunia pertanian lainnya!








