Niat Mau Ngisi Waktu Luang, Malah Jadi Cuan! Yuk, Coba Teknik Hidroponik Pemula Ini

Teknik budidaya tanaman saat ini mulai beragam dengan berbagai tren baru yang membuat semakin banyak pilihan untuk disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Salah satu teknik pertanian populer dengan banyak kelebihan yang ditawarkan yaitu hidroponik.
Menanam dengan cara hidroponik menjanjikan hasil panen yang bersih karena tidak menggunakan media tanam tanah. Teknik ini sangat digemari, terutama jika memiliki lahan yang terbatas, karena lokasi tanam bisa dimodifikasi – Sudah Saatnya Swasembada Pangan Dimulai dari Rumah dengan Hidroponik. Eits, Cari Tau Dulu Kelebihan dan Kekurangan Hidroponik, Yuk!
Hidroponik juga dapat meminimalisir dampak perubahan cuaca dan serangan hama, bahkan lebih mudah diganti jika ada tanaman yang terhambat pertumbuhannya. Bagi kamu yang tertarik, berikut teknik hidroponik pemula yang bisa kamu coba sembari mengisi waktu luang.
Pilihan Teknik Hidroponik untuk Pemula
Teknik Wick (Larutan Statis)
Bagi pemula yang betul-betul awam tapi ingin mencoba budidaya tanaman hidroponik, teknik wick sangat direkomendasikan karena sistemnya yang sederhana. Teknik ini menggunakan sumbu berupa kain flanel untuk mengalirkan nutrisi pada akar tanaman.
Nutrisi yang diberikan berupa campuran formula cair A dan B atau yang biasa dikenal sebagai AB Mix. Biasanya teknik ini banyak digunakan untuk menanam sayur dalam skala kecil terutama untuk yang pertama kali memulai.
Teknik NFT (Nutrient Film Technique)
Istilah lebih mudah untuk teknik ini yaitu teknik larutan air karena mengharuskan adanya aliran air yang melewati akar tanaman secara terus menerus. Aliran air yang mengandung nutrisi tersebut dipompa pada paralon yang telah ditata tanaman.

Sistem talang air dibuat dengan kemiringan 2-5 derajat dengan posisi yang memungkinkan akar dapat menyentuh aliran air. Air yang dialirkan tersebut akan kembali ke ember yang berisi pompa sehingga naik lagi ke talang air, begitu seterusnya.
Teknik DFT (Deep Flow Technique)
Agak mirip dengan teknik NFT, pada teknik DFT ini air berisi nutrisi juga akan mengalir tapi akan terlebih dahulu menggenang. Air baru akan mengalir ketika jumlahnya melebihi batas yang ditentukan sehingga akan mengalir secara otomatis ke bak.
Sementara itu, tidak ada ketentuan mengenai kemiringan pipa sehingga boleh saja jika ingin dipasang sejajar. Hanya saja perlu menyediakan bak khusus untuk menampung aliran air sebelum kembali dialirkan secara perlahan.
Teknik Aeroponik (Menggunakan Media Pengganti)
Berbeda dengan teknik hidroponik lainnya yang erat kaitannya dengan media air, teknik yang satu ini menggunakan media tanam pengganti. Ada banyak pilihan medium agregat yang bisa digunakan seperti serabut kelapa, batang pakis, pecahan batu, dan lainnya.
Proses pengairan teknik ini biasanya dilakukan dengan sistem semprot dalam rentang waktu tertentu pada pipa yang telah dibuat secara sistematis. Namun teknik ini perlu dilakukan secara lebih hati-hati menyesuaikan jenis tanaman agar tidak kekurangan air.
Nah, beberapa teknik di atas termasuk dalam budidaya tanaman hidroponik yang mudah dilakukan. Tak ada salahnya kamu belajar salah satu teknik di atas untuk mengisi waktu luang dan mendapatkan cuan tambahan. Yuk, simak informasi penting lainnya hanya di website Gokomodo!








