Diterbitkan 9 Sep 2023

Pemberian Dosis Pupuk NPK Hortikultura dengan Tepat

Agri Edu
dosis pupuk NPK hortikultura

Hortikultura merupakan cabang pertanian tanaman yang masih erat hubungannya dengan tanaman pekarangan, biasanya berupa buah, sayur, dan tanaman hias. Lebih spesifiknya, tanaman hortikultura termasuk tanaman buah (frutikultura), tanaman bunga (florikultura), tanaman sayuran (olerikultura), tanaman obat (biompharmaca), dan taman (lansekap). Kementerian Pertanian telah mencantumkan komoditas tanaman hortikultura yang terdiri dari 60 buah-buahan, 80 jenis sayur-sayuran, 66 jenis tanaman obat, dan 117 jenis florikultura.

Meskipun perawatannya relatif lebih mudah daripada tanaman pertanian pada umumnya, perawatan tanaman hortikultura tetap harus diperhatikan terutama pemupukan. Pemupukan sangat penting digunakan agar tanaman hortikultura mampu hidup sepanjang musim. Untuk itu tetap diperlukan pupuk NPK sebagai pupuk dasar yang memiliki unsur hara makro seperti unsur hara pada tanah.

Dosis Pemberian Pupuk NPK Hortikultura pada Sawi Hijau

sumber: https://pixabay.com/

Sawi hijau merupakan salah satu tanaman hortikultura sayur-sayuran yang banyak dikonsumsi oleh manusia. Sawi hijau cukup mudah dibudidayakan di lahan rawa dan memiliki ketahanan terhadap air hujan. Lahan rawa memiliki pH rendah dan rendah kandungan unsur hara. Untuk itu, pemberian pupuk sangat perlu agar sawi hijau dapat tumbuh dengan baik. Salah satu jenis pupuk yang direkomendasikan yaitu pupuk NPK. 

Sebelum menanam sawi, sebaiknya persemaian dilakukan terlebih dahulu untuk menghasilkan bibit layak tanam. Lalu, lahan untuk media tanam digemburkan dengan tujuan memudahkan akar untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah. Setelah media tanam sudah siap, proses penanaman bisa langsung dimulai. Satu media tanam dapat ditanami 2-3 bibit sawi. Jika proses penanaman selesai bisa dilanjutkan dengan perawatan tanaman berupa pemberian pupuk dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Sama seperti tanaman pada umunya, pemupukan sawi hijau harus sesuai dengan dosis dan kebutuhan tanaman. Dosis pemberian pupuk nitrogen pada tanaman sawi yaitu 120 kg/ha, fosfor 80kg/ha, dan kalium sebanyak 100-120 kg/ha. Fosfor dan kalium diberikan sebagai pupuk dasar, sedangkan nitrogen diberikan berselingan dengan pupuk dasar. Dosis nitrogen dapat ditingkatkan secara konsisten hingga 60 kg/ha. Rekomendasi pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK 20-10-10 dan NPK 15-09-20+TE.

Dosis Pupuk NPK Hortikultura pada Cabai

sumber: https://www.pexels.com/

Cabai termasuk tanaman hortikultura sayuran buah yang biasa tumbuh di lahan rawa. Tanaman cabai termasuk mudah dibudidayakan di negara tropis karena tahan cuaca panas dan tentunya minim kerugian saat pasca panen. Agar tumbuh dengan baik, perlu diperhatikan kadar air pada tanah dan pemupukan. 

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman cabai di rawa, sistem pengairan yang tepat untuk tanaman cabai yaitu irigasi tetes. Pemberian air melalui tetesan meminimalisir tanaman cabai kehilangan air akibat proses penguapan. Efisiensi penggunaan air metode irigasi tetes berkisar 80-95%. Setidaknya cabai membutuhkan air sebanyak 130 meter kubik/ha.

Para petani sayur dan buah kerap kali memberikan pupuk melebihi rata-rata untuk tanaman yang hidup di rawa-rawa. Tanaman hortukultura yang hidup di rawa sudah pasti kekurangan unsur N, P, dan K. Umumnya cabai pada tingkat produksi 15 ton.ha memerlukan unsur hara sebanyak 74,7 kg/ha N – 10,7 kg/ha P – 77,8 kg/ha  K + 43,5 Ca + 12,4 Mg kg/ha. Terdapat dua waktu dan dosis pemupukan tanaman cabai, antara lain:

  1. Pemupukan dasar

Pemupukan dasar menggunakan pupuk NPK sebagai pupuk utama dan ditambah dengan pupuk KCl, ZA, dan TSP. Dosis pemupukan dasar terdiri dari 50 kg pupuk NPK, 150 kg pupuk ZA, 250 kg pupuk TSP, 200 kg pupuk KCL, 8 kg Borat, dan 4 ton pupuk kandang untu 1 hektar lahan.

  1. Pemupupukan kombinasi

Pemupukan kombinasi digunakan untuk menanam cabai terbaru dengan kualitas terbaik. Terdapat tujuh kali pemberian pupuk susulan, dosis yang paling sering dipakai untuk pupuk susulan yaitu 5 kg pupuk NPK 16-16-16 + 7 kg pupuk NPK 9-25-25 + 1 kg  KNO3 putih + 1,5 kg calcium fertilizer + 2 kg pupuk MKP + 1 kg MgSO4 + 0,1 kg Borate 48.

  1. Pemupukan NPK kering

Pemupukan kering bertujuanuntuk meningkatkan hasil tanaman cabai. Pemupukan kering dilakukan setiap 30 hari dengan metode pemupukan kering (tugal). Dosis pupuk NPK 9-25-25 yang digunakan yaitu 3 gram/tanaman.

Takaran Dosis Pupuk NPK Hortikultura untuk Buah Tomat

sumber: https://www.pexels.com/

Buah tomat sering ditanam dirumah untuk dimasak. Tanaman tomat termasuk tanaman berat karena memerlukan nutrisi yang banyak untuk pertumbuhan di sepanjang musim. Nutrisi yang ada di dalam tanah tentu belum mencukupi. Oleh karena aitu diperlukan pupuk yang tepat agar nutrisi yang dibutuhkan tanaman tomat dapat terpenuhi – Tips Jitu Penggunaan Pupuk NPK untuk Tanaman Buah.

Pupuk NPK yang digunakan sebaiknya pupuk NPK 5-10-5 dan 5-10-10 disarankan. Apabila kondisi tanah kekurangan kadar nitrogen barulah menggunakan pupuk NPK berinbang 15-15-15 atau 10-10-10. Pemupukan tanaman tomat terbagi menjadi:

  1. Pemupukan dasar

Pemupukan dasar diberikan setelah lahan diolah, diberikan kapur dolomit, dan penanaman mulsa. Pada fase ini diperlukan pupuk NPK 15-15-15 dengan dosis 20 gram/lubang tanam, pupuk TSP 10 gram/lubang tanam, dan KCL 10 gram/lubang.

  1. Pemupukan pada masa pertumbuhan

Idealnya pada masa pertumbuhan, tanaman akan memerlukan unsur nitrogen lebih banyak. Namun pada tanaman tomat bisa diberikan pupuk NPK berimbang 15-15-15 sebanyak 2,5 gram/tanaman dan pupuk Boroni 2,5 gram/tanaman. Pemupukan dilakukan pada minggu pertama dan ketig asetelah tanam. Pada minggu lain cukup berikan pupuk daun dan MgSO4

  1. Pemupukan saat masa tumbuh bunga

Tanaman tomat akan berbunga saat minggu ke-5 dan ke-8 setelah tanam. Pada fase ini, berikan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 5 gram/tanaman dan pupuk Boroni 2,5 gram/tanaman pada minggu ke 5 dan 7. Pada minggu yang lain, cukup berikan pupuk MKP dan MgSO4.

  1. Pemupukan pada fase pembuahan

Tanaman tomat berbuah pada minggu ke-19 hingga minggu ke-18 setelah tanam. Sebaiknya pada fase ini diberikan pupuk NPK 15-9-20 dengan dosis 7,5 gram/tanaman dan pupuk Boroni sebanyak 2,5 gram/tanaman. Pemberian pupuk dengan dosis dan komposisi yang tepat dapat membuahkan hasil yang baik pula. Temukan tips merawat tanaman hortikultura lebih banyak melalui artikel yang dapat diakses di website Gokomodo!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin