Pentingnya Efektivitas Rantai Pasok Pertanian di Indonesia
Ketersediaan suatu barang – terlebih bahan pangan – tentunya tidak lepas dari sistem yang disebut rantai pasok. Rantai pasok merupakan serangkaian proses bisnis yang menghubungkan beberapa pihak yang saling membutuhkan guna meningkatkan nilai tambah bahan baku/produk dan pendistribusian kepada konsumen.
Pada hakikatnya, rantai pasok tidak hanya meningkatkan nilai tambah, namun juga fokus untuk memenuhi permintaan konsumen, peningkatan daya saing, peningkatan keuntungan, dan membangun relasi. Lalu, adakah distribusi khusus pertanian? Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut.
Rantai Pasok Pertanian di Indonesia
Rantai pasok pada sektor pertanian terbilang cukup kompleks. Dalam sebuah rantai pasok, pastilah memanfaatkan sistem logistik yang memadai. Sistem logistik pertanian berbeda dengan logistik pada umumnya karena harus memenuhi karateristik tertentu dan memerlukan penanganan khusus dan berbeda. Perlakuan khusus ini dipengaruhi oleh sistem produksi, sifat produk, dan permintaan konsumen atas produk pertanian tersebut.
Rantai pasok pertanian di Indonesia tentu saja melibatkan banyak pihak, mulai dari petani hingga ke konsumen. Namun, sistem distribusi masih terkendala dari sisi petani. Kendala tersebut berupa kurangnya sistem kolektif dari beberapa petani kecil yang berdampak pada banyak pihak terlibat di tingkat petani. Itulah mengapa panjangnya alur dari petani hingga konsumen berakibat harga produk pertanian yang tinggi. Penyebab munculnya masalah pada distribusi pertanian antara lain:
- Kurangnya koordinasi pengambilan produk dari produsen dan pelaku usaha.
- Jarak tempuh yang terlampau jauh dari tempat penyimpanan hasil pertanian ke pemukiman padat penduduk.
- Kendala handling, staging, dan storage.
- Masalah proses pendinginan saat pasca panen.
- Permasalahan terkait packaging, tracking, dan inventory control.
Distribusi pertanian tentunya berpengaruh terhadap persebaran produk pertanian, utamanya pupuk dan bibit.
Rantai Pasok Pupuk di Indonesia dan Distribusinya
Sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia, PT Pupuk Indonesia (Persero) menerapkan metode Retail Management System (RMS) yang dituangkan dalam aplikasi bernama Rekan. Sistem yang digunakan mempermudah dan mempercepat rantai pasok pupuk subsidi dan non-subsidi oleh kios terafiliasi. Rekan mampu membantu kios dalam memonitor penjualan dan memberikan efisiensi pencatatan data transaksi. Fitur ini tentunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pada saat penyaluran pupuk.
Tidak hanya digunakan pada ekosistem Pupuk Indonesia, Rekan dapat terintegrasi dengan sistem subsidi pupuk miliki Kementerian Pertanian. Integrasi ini mencakup pemanfaatan data petani dalam ERDKK sekaligus menjadi monitoring penebusan pupuk bersubsidi oleh petani. Tentunya dengan menggunakan Rekan, semua laporan transaksi akan tersaji secara real time sehingga mengurangi kemungkinan fraud dalam transaksi maupun proses.
Sistem Rantai Pasok Bibit di Indonesia
Bibit menjadi salah satu saprodi yang peredarannya diawasi ketat oleh pemerintah. Pengawasan ketat ini tentunya dengan alasan maraknya peredaran bibit tiruan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Setidaknya ada tiga badan yang bertanggungjawab atas peredaran bibit bersertifikat, diantaranya Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman pangan dan Hortikultura (LSSSM BTPH),
Balai Benih Hortikultura (BPH), dan Balai Pengawasan dan Sertifikasi benih (BPSB). Rantai pasok bibit dalam suatu wilayah dipengaruhi oleh produsen bibit pada wilayah tersebut. Bibit berkualitas hanya diproduksi oleh produsen dibawah binaan BPSB dan BBH setempat. Tentu saja benih bersertifikat dapat dilihat dari tanda daftar, nomor seri dari BPSB, nama produsen, alamat, nomor induk, varietas, tanggal pemeriksaan lapangan, dan pemasangan label.
Gokomodo Hadir untuk Menyederhanakan Rantai Pasok
Meskipun pemerintah telah mengatur sedemikian rupa, tetap saja masalah ketersediaan saprodi pertanian utamanya pupuk, pestisida, dan benih masih sulit. Untuk itu, Gokomodo hadir untuk memperpendek alur, sehingga dapat menjamin ketersediaan saprodi pertanian – Road to IPOCC 2022: Gokomodo Kenalkan Solusi Digital Supply Chain di Bidang Agrikultur. Selain itu, semakin pendek rantai pasok maka semakin efisien pula pendistribusian produk dan harga pun semakin terjangkau.
Sudah menjadi tujuan dari Gokomodo untuk memberikan efisiensi, keuntungan, dan kesejahteraan bagi siapapun yang berkecimpung di sektor pertanian melalui kemajuan distribusi perkebunan dan komoditas. Tujuan mulia tersebut mulai terwujud berupa bertambahnya pelanggan Gokomodo baik dari perusahaan, mitra, maupun petani. Tak berhenti disitu saja, Gokomodo kemudian meluncurkan hub pertama di Kalimantan Barat, pembukaan toko Mitra Gokomodo pertama di Jawa barat, dan mengembangkan titik distribusi di berbagai wilayah untuk memperluas jaringan distribusi Gokomodo.
Nah itulah pentingnya dan manfaat rantai pasok dalam sektor agrikultur. Semakin berkembangnya teknologi, sudah saatnya memanfaatkan teknologi terbaru untuk memaksimalkan pendistribusian saprodi pertanian kepada yang membutuhkan. Ikuti terus perkembangan Gokomodo melalui artikel yang ada di websitenya, ya!