Punya Lahan Sawah? Ketahui Panen Padi Yang Optimal
Beras merupakan komoditas pangan utama Indonesia sehingga para petani padi memiliki andil yang besar dalam upaya ketahanan pangan nasional. Namun usaha budidaya tanaman padi sangat tidak mudah karena perlu ketelitian dalam setiap prosesnya, tak terkecuali saat panen.
Seiring perkembangan waktu dan kemajuan teknologi, teknik panen padi juga semakin beragam. Meski tidak semua petani mampu beradaptasi dengan adanya cara baru ini, tapi setidaknya ada pilihan yang suatu waktu dapat diterapkan. Berikut teknik panen mulai dari tradisional hingga modern yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.
Cara Panen Padi Secara Tradisional
1. Menggunakan Alat Tradisional
Teknik panen padi secara tradisional cukup beragam karena melibatkan banyak alat tradisional yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Seperti sabit, ani-ani,a dan arit babatan yang memiliki fungsi sama untuk memotong padi. Perbedaan ketiganya terletak pada jenis padi, misalnya ani-ani untuk padi postur tinggi sedangkan sabit untuk postur pendek.
Ketika semua batang padi sudah dibabat dengan menggunakan arit atau sabit, selanjutnya padi dipisahkan dengan tangkainya dengan menggunakan papan gebyok. Perontokan padi juga bisa dilakukan menggunakan mesin erek sehingga prosesnya lebih mudah dan cepat.
2. Ketersediaan Tenaga Kerja
Penggunaan alat-alat sederhana dalam proses panen padi secara tradisional memang membutuhkan banyak tenaga kerja. Pasalnya, hampir di setiap tahap mulai dari memotong batang padi hingga proses perontokan perlu dikerjakan tiap kelompok kerja. Tiap kelompok idealnya terdiri atas 5-7 orang atau bisa lebih tergantung dengan alat yang tersedia.
Cara Panen Padi Secara Modern
1. Menggunakan Mesin Modern
Perkembangan teknologi telah merambah bidang pertanian dengan hadirnya mesin panen padi yang multifungsi. Dengan menggunakan satu mesin saja dapat untuk memotong, memegang, merontokkan, sekaligus membersihkan padi dalam satu kali pengoperasian.
Meski demikian, ketersediaan mesin yang biasanya digunakan juga cukup beragam tergantung dengan keinginan petani. Misalnya tipe whole feeding dan head feeding yang mirip namun terdapat beberapa perbedaan fungsi detailnya.
2. Hemat Tenaga Kerja
Penggunaan mesin modern untuk panen sebenarnya tidak serta merta menghilangkan peran tenaga kerja, melainkan hanya mengurangi jumlahnya. Misalnya pada satu mesin panen membutuhkan setidaknya dua atau tiga orang operator yang bertugas. Satu orang bertanggung jawab untuk mengendalikan mesin dan lainnya memegang karung untuk memasukkan gabah. Apalagi dengan keberadaan mesin modern ini juga dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja yang matang untuk menghindari kecelakaan kerja.
Selain hemat tenaga kerja, teknik panen secara modern juga dapat menghasilkan jerami yang tertata rapi ketika keluar. Perontokan padi dengan mesin modern juga membuat tingkat kehilangan padi menjadi dapat ditekan sehingga hasil panen menjadi lebih maksimal.
Memilih teknik pemanenan tradisional maupun modern sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing. Pilihlah teknik mana yang paling sesuai budget agar hasil panen padi semakin menguntungkan. Baca juga Tak Hanya Satu, Pilih Teknik Tanam Padi Paling Sesuai Kebutuhanmu di website Gokomodo, yuk!